Youyou, Tunggu Aku
Youyou, Tunggu Aku
"Dia ada… di puncak gunung… menara sinyal." Dengan suara terputus-putus, suara serak Qiu Shaoze terdengar di sana. Di tengah hujan lebat, mereka hampir tidak bisa mendengar suaranya dengan jelas.
"Pergi ke menara sinyal dan bantu mereka!" teriak Manajer Shi.
Sebelum sempat menjawab, suara di walkie talkie kembali hening. Tidak terdengar suara apa pun lagi. Layar komputer bergelombang dan terdapat suara gelombang radio yang mendesis.
"Presiden Ji, menara sinyal di puncak gunung…" Staf pemantau melepas earphone miliknya. Dan di bawah pandangan mata tajam Ji Jinchuan, dia berkata dengan susah payah, "....runtuh."
Napas Ji Jinchuan seketika tersendat. Dia menarik penutup kepala jas hujan di sampingnya dan langsung mengenakannya. Dia kemudian bergegas menerabas hujan dan melawan derasnya hujan. Gerakannya begitu cepat. Sementara saat ini, Manajer Shi masih dalam keadaan syok karena mendengar berita mengejutkan itu. Jadi, dia tidak menanggapi sama sekali dan tidak bisa menghentikan Ji Jinchuan.
Puncak gunung sangat berbahaya karena kemungkinan untuk terjadi longsor sangat besar. Longsor juga bisa terjadi kapan saja. Seorang Ji Jinchuan mendaki gunung untuk mencari kekasihnya. Jika ada hal buruk yang terjadi padanya, mereka semua akan tamat.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya seorang staf yang memantau komputer menatap Manajer Shi.
Menara sinyal di puncak gunung telah runtuh, sehingga semua perangkat komunikasi tidak dapat lagi memantau situasi. Bahkan, lebih tidak mungkin menghubungi orang-orang di gunung melalui ponsel. Apa lagi yang bisa mereka lakukan selain mencari orang secara membabi buta di gunung saat ini?
Setelah itu, Manajer Shi juga mengambil jas hujan dan bersiap mendaki gunung untuk membantu mencari orang yang hilang. Namun, staf pemantau komputer itu menghentikannya dengan berkata, "Manajer Shi, kalau Anda naik, siapa yang akan bertugas untuk memberikan perintah. Biar aku saja yang pergi mencari Presiden Ji."
Manajer Shi berpikir sejenak. Kemudian, dia memberikan jas hujannya kepada staf itu dan berulang kali dia mengingatkannya, "Pastikan Presiden Ji aman."
Staf pemantau komputer itu pun menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia mengenakan jas hujan dan bergegas mendaki gunung.
***
Hujan deras menyapu tebing-tebing bebatuan, sementara ranting-ranting tertiup angin kencang. Beberapa ranting yang rapuh bahkan berterbangan. Langit dengan tekanan yang begitu kuat di atasnya seakan-akan siap runtuh kapan saja. Ji Jinchuan tidak bisa membuka matanya di karena hujan yang sangat deras. Beberapa kali dia tersandung jalan pegunungan yang berlumpur, tetapi dia terus berjalan mendaki gunung.
Saat mengetahui bahwa menara sinyal runtuh, Ji Jinchuan merasa sepertinya ada sesuatu yang keluar dari dadanya dan melucuti daging, juga darahnya. Dia bahkan tidak pernah mengerutkan kening karena merasa takut saat gagal berinvestasi dalam beberapa proyek dan mengalami kerugian beberapa milyar. Akan tetapi, dia benar-benar merasa takut saat ini. Dia ada di menara sinyal, tapi menara sinyal runtuh. Bagaimana dengan kondisinya sekarang? Pikirnya.
Ji Jinchuan tidak berani berpikir untuk turun. Sebaliknya, dia terus berjalan di jalanan menanjak pegunungan dengan usaha yang kuat. Jalan sangat berlumpur dan kakinya berkali-kali tergelincir. Ketika dia jatuh, tangannya memegang tanah dan kaki kanannya berlumuran lumpur. Guntur terus menerus menggelegar di atas kepalanya. Telapak tangannya tadi tergores oleh batu tajam, namun dia tidak bisa merasakan sakit sama sekali. Dia bangkit dan terus berjalan ke arah menara sinyal.
Angin dan hujan beradu menjadi satu. Banyak pohon tumbang karena angin yang kencang, serta daun-daun berguguran dan berterbangan di udara. Guntur yang keras terus terdengar di telinga, seperti gigi gergaji tajam yang bisa merobek hatinya. Youyou… tunggu aku… Kamu harus menungguku…
Ji Jinchuan terus berteriak di dalam hatinya. Dia takut bahwa saat menemukan Chen Youran, dia hanya bisa melihat tubuhnya yang dingin dan kaku. Hujan sangat deras. Bahaya bisa muncul kapan saja. Dia juga sedang mengandung anak. Kenapa Qiu Shaoze meninggalkannya sendirian? Batinnya lagi.
Jika ada sesuatu yang buruk terjadi dengan Chen Youran, Ji Jinchuan pasti tidak akan melepaskan Qiu Shaoze, Ketua Redaksi Zhou dan semua orang di majalah 'Me' begitu saja