Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Menghentikanmu dari Pekerjaanmu



Aku Menghentikanmu dari Pekerjaanmu

1Di sisi lain jalan, Gu Jinchen duduk di dalam mobil dan diam-diam menatap wanita yang ada di seberangnya. Wanita itu mengenakan jaket berwarna krem dan rambut hitam panjangnya tertiup angin. Sesekali dia menunduk dan berbisik kepada pria di kursi roda, dengan senyum di pipi putihnya.     

Asisten Zhang melihat Gu Jinchen melalui kaca spion dan bertanya, "Presiden Gu, apa Anda ingin turun?"     

"Tidak. Kita kembali ke perusahaan," tutur Gu Jinchen. Suasana hatinya seperti malam di musim gugur, tertekan dan sedih.     

Setelah mobil Gu Jinchen melaju, Chen Youran melihatnya. Dia merasa mobil itu familiar, tetapi dia hanya melihatnya sekilas dan tidak jelas. Jadi, dia tidak tahu apakah itu mobil Gu Jinchen atau bukan.     

Saat ini, Xiao Cheng keluar dari tempat parkir, turun dari mobil dan bersama dengan Chen Youran menggandeng tangan Ji Jinchuan untuk membantunya masuk ke dalam mobil. Setelah itu, Chen Youran berjalan ke sisi lain mobil dan masuk ke dalam.     

"Aku sudah meminta Feng Yi untuk menghentikanmu dari pekerjaanmu," ucap Ji Jinchuan.     

Ini terlalu mendadak bagi Chen Youran. Dia bahkan tidak sempat untuk mengucapkan salam perpisahan kepada rekan-rekannya terlebih dahulu. Dia pun menentang cara Ji Jinchuan yang bertindak sewenang-wenang dengan berkata, "Bagaimana bisa kamu menghentikanku dari pekerjaanku tanpa meminta persetujuanku lebih dulu?"     

Ji Jinchuan tidak terkejut dengan amarah Chen Youran. Lalu, dia berkata, "Kamu perlu memulihkan diri untuk sementara waktu. Usia kandunganmu saat ini sudah hampir tiga bulan."     

Tindakan sewenang-wenang Ji Jinchuan membuat Chen Youran kesal. Dia menatap mata pria itu lekat-lekat dengan dipenuhi amarah dan berkata, "Usianya belum tiga bulan."     

Dulu, ketika Chen Youran masih bersama Gu Jinchen, pria itu akan selalu mengikutinya dan menghormati pemikirannya. Sementara gaya Ji Jinchuan dalam melakukan sesuatu selalu ditentukan dan berjalan dengan caranya sendiri. Pria ini juga tidak memberikan otonomi sama sekali kepada orang lain. Bukan karena dia tidak bisa menerima hal seperti itu, tapi setidaknya pria itu memberitahunya lebih dulu sebelum melakukan sesuatu. Dia adalah istrinya, bukan bawahannya. Tidak semuanya harus menuruti apa yang diperintahkannya.     

"Usianya sudah hampir tiga bulan, hanya kurang beberapa hari lagi. Apa bedanya?" ujar Ji Jinchuan dengan wajah yang agak berat.     

Mendengar hal itu, Chen Youran hanya bisa merasakan sesak di dadanya. Dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba untuk meredakan amarah di dadanya. Setelah hening selama beberapa saat, terdengar suaranya yang datar memecah keheningan, "Apa menurutmu pemikiran orang lain itu tidak penting?"     

Xiao Cheng baru selesai meletakkan kursi roda ke dalam bagasi. Ketika duduk di dalam mobil, dia langsung mendengar Chen Youran mengatakan sesuatu seperti itu. Dia pun merasa suasana di dalam mobil agak canggung. Untuk sesaat, dia tidak tahu harus menyalakan mobil atau tidak.     

Ji Jinchuan meregangkan rahangnya yang tegas dan tampak hangat seperti gurun. Sementara Chen Youran melihat ke luar melalui jendela mobil. Percakapan tidak bahagia mereka berakhir dalam keheningan.     

"Asisten Xiao, ayo jalan," ucap Chen Youran.     

Xiao Cheng pun menyalakan mesin dan memutari jalan utama. Sepanjang jalan, mereka berdua tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi.     

***     

Mengetahui bahwa pasangan itu keluar dari rumah sakit hari ini, Bibi Wu sudah menyiapkan makan siang untuk mereka. Chen Youran kemudian menyuruh Xiao Cheng tinggal sebentar untuk makan malam. Akan tetapi, Xiao Cheng menolak dan langsung pergi tanpa minum seteguk air pun.     

Setelah selesai memasak, Bibi Wu membawa hidangan ke ruang makan dan menata seluruhnya di atas meja. Makan makan kali ini dianggap sebagai perayaan pasca kepulangan.      

"Tuan Muda, aku merebus sup ayam ini selama tiga jam. Rasanya sangat enak," ujar Bibi Wu dengan penuh semangat sambil memberikan Ji Jinchuan semangkuk sup ayam. Kemudian, dia memberikan semangkuk sup tahu kepala ikan untuk Chen Youran sambil berkata, "Nyonya Muda, ikan hari ini sangat segar. Ayo makan lebih banyak…"     

Ji Jinchuan tidak mengatakan apa pun, sementara Chen Youran juga hanya berterima kasih pada Bibi Wu. Dia baru saja mengalami saat yang buruk, jadi saat ini dia tidak nafsu makan. Dia hanya makan nasi beberapa suap, meneguk setengah mangkuk sup tahu kepala ikan dan meletakkan sumpitnya.     

Dari awal sampai akhir, pasangan itu tidak mengucapkan sepatah kata pun. Bibi Wu juga memperhatikan bahwa ada yang tidak beres pada suasana di antara mereka. Dia memperhatikan mereka satu per satu dan tidak tahu harus berkata apa, jadi dia pergi ke dapur untuk melakukan sesuatu yang lain.     

Setelah makan malam selesai, Chen Youran dan Bibi Wu membantu Ji Jinchuan ke lantai dua. Kemudian, dia kembali turun untuk mengambil kursi roda.     

Setelah itu, Ji Jinchuan menggerakkan kursi roda ke ruang kerja. Sementara Chen Youran kembali ke kamar tidur untuk istirahat siang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.