Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Itu adalah Kompensasi untukku



Itu adalah Kompensasi untukku

0"Maaf, aku akan membujuknya agar berubah pikiran." Chen Youran meminta maaf padanya.     

Qiu Shaoze menekuk bibirnya. Dibandingkan dengan senyumannya biasanya, kali ini senyum itu tampak sedikit tidak berdaya. Dia pun berkata, "Orang seperti apa Presiden Ji, seharusnya kamu memahaminya lebih baik dibandingkan kami. Tidak ada ruang untuk berdiskusi dalam keputusannya."     

Satu-satunya kontak dirinya dengan Ji Jinchuan adalah saat mereka bertemu di resor, jadi dia tidak mengetahui temperamen keras pria itu sebelumnya. Dia mempelajarinya dari Ketua Redaksi Zhou setelah kejadian tersebut. Dan Ketua Redaksi Zhou juga otomatis mengetahuinya melalui adik laki-lakinya, Zhou Xianglun.     

Zhou Xianglun sendiri sudah pergi untuk memohon belas kasihan pada Ji Jinchuan, tetapi hasilnya sama.     

Chen Youran memegang segelas air miliknya, dia tidak tahu harus berkata apa. Semuanya terjadi karena dirinya. Melalui percakapan telepon barusan, terlihat bahwa sikap Ji Jinchuan sangat keras, jadi dia tidak yakin untuk bisa membujuknya.     

Saat melihat temannya itu merasa bersalah, Qiu Shaoze berkata sambil tersenyum, "Jangan sedih… Kalau kamu merasa bersalah, tokong traktir aku dengan makanan ini. Itu akan menjadi kompensasi untukku."     

Padahal, Qiu Shaoze adalah korban saat ini, jadi seharusnya Chen Youran lah yang menghiburnya. Namun, saat ini perasaan Chen Youran tidak karuan, sehingga dia sulit untuk bercanda. Dia pun hanya berkata, "Jangankan sekali makan, 10 kali makan juga boleh."     

"Kalau begitu, aku tidak akan berhenti makan hari ini," balas Qiu Shaoze. Kemudian, dia melambaikan tangan pada pelayan untuk menanyakan menu. Dengan cepat, dia melihat menu dari atas ke bawah. Dia pun memesan beberapa hidangan lagi dan beberapa piring buah serta makanan penutup.     

Setelah memesan, Qiu Shaoze menutup menu dan menyerahkannya kepada pelayan. Ketika pelayan pergi, Chen Youran terkejut dan berkata, "Ahh, aku lupa membawa dompet saat keluar."     

Qiu Shaoze langsung berteriak pada pelayan yang baru saja pergi, "Pelayan, beberapa hidangan yang baru saja dipesan…"     

'Tolong dibatalkan saja', tiga kata yang hendak keluar dari mulut Qiu Shaoze itu langsung terhenti karena mulutnya dibekap oleh tangan Chen Youran tepat pada waktunya. Chen Youran bersandar di meja makan dan menutup mulut temannya itu. Dia melihat kembali pada pelayan yang membawa menu dan meminta maaf.     

"Tolong beri kami sepoci teh juga…" ucap Chen Youran.     

"Baik, tunggu sebentar," ucap pelayan itu sambil memandang mereka dengan heran.     

Setelah pelayan pergi, Chen Youran melepaskan Qiu Shaoze dan berkata, "Aku berbohong padamu. Makanlah milikmu dengan percaya diri."     

Qiu Shaoze menatapnya dengan heran. Untungnya, tidak banyak orang di restoran baru ini. Jika tidak, dia akan kehilangan muka dan pergi ke rumah nenek hari ini juga.     

Gurauan yang barusan dilontarkan Chen Youran membuat suasana membosankan menghilang. Tak lama kemudian, pelayan dengan cepat membawa piring yang berisi hidangan pesanan mereka. Makanan di restoran yang baru saja buka itu ternyata cukup nikmat. Ada total delapan hidangan, satu sup, satu piring buah dan makanan penutup, semuanya dimakan oleh kedua orang itu.     

Chen Youran tidak berani makan lebih banyak lagi. Dia khawatir dirinya akan menderita karena makan terlalu banyak, jadi dia hanya mencicipi kedelapan hidangan itu sedikit-sedikit, sementara Qiu Shaoze menyelesaikan sisanya.     

Melihat semua piring kosong, Chen Youran mengacungkan jempol dan memasang ekspresi 'dasar sapi pada temannya itu. Setelah makan, Qiu Shaoze mengusap perutnya dan berkata, "Rasa hidangan ini terlalu otentik. Hidupku sempurna…"     

Kemudian, Chen Youran memanggil pelayan untuk meminta menambahkan sepoci teh panas. Dia lalu berkata, "Kamu sudah kehilangan pekerjaan. Lalu, apa kamu sudah memikirkan tentang apa yang harus kamu lakukan selanjutnya?"     

Karena makan terlalu banyak, Qiu Shaoze kekenyangan. Dia pun hanya bersandar di kursi tanpa bergerak dan berkata, "Ketua Redaksi Zhou berencana untuk membuat usaha sendiri. Dia memintaku untuk bergabung dengannya."     

Tangan Chen Youran yang memegang poci teh seketika terhenti. Dirinya terkejut bertanya, "Benarkah itu?"     

"Tentu saja… Setelah cedera kakinya sembuh, dia akan bersiap-siap," ucap Qiu Shaoze sambil terus mengusap perutnya yang bengkak dan kekenyangan.     

Setelah itu, Chen Youran bangkit dan pergi ke kamar mandi. Saat mencuci tangannya, dia tidak sengaja membasahi lengan bajunya. Dia pun keluar dari kamar mandi dengan membawa tisu. Saat berjalan, dia tidak menyadari bahwa dirinya hampir menabrak seseorang. Dia pun hendak mengatakan 'maaf', tetapi dia mencium aroma tubuh yang terlalu akrab baginya. Saat mendongak, dia melihat bahwa orang itu adalah Gu Jinchen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.