Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Jawaban yang Dicari Selama Tiga Tahun (3)



Jawaban yang Dicari Selama Tiga Tahun (3)

2"Dalam tiga tahun terakhir, dia telah bekerja keras. Tetapi, dia selalu mengambil tiga hari libur untuk setiap tahunnya. Apa kamu tahu hari apa saja tiga hari itu?"     

"Itu adalah tanggal 15, 16, dan 17 April setiap tahun. Apa kamu kamu apa alasannya?"     

"Dia pergi ke California."     

Setiap kata yang keluar dari mulut Chen Shuna terasa seperti palu yang memukul keras dada Chen Youran dan membuat jantungnya berdetak kencang. Entah sejak kapan, matanya mulai memerah. Hari ulang tahunnya adalah tanggal 16 April. Dan butuh waktu lebih dari sepuluh jam untuk terbang ke California. Tak heran setiap tanggal itu, di luar ruang kelasnya, dia selalu melihat punggung pria yang tampak sama seperti Gu Jinchen.     

Pada saat itu, yang ada dalam pikiran Chen Youran adalah sosok tersebut hanyalah bayangan ilusi yang ditimbulkan oleh pikirannya sendiri. Jadi, mana mungkin dia pergi untuk mendekati sosok yang dilihatnya itu. Tidak disangka, ternyata itu benar-benar dia, batinnya.     

***     

Segera setelah Gu Jinchen mengambil alih saham perusahaan Keluarga Gu sepenuhnya, terungkap fakta bahwa dia menceraikan Chen Shuna. Pasar saham perusahaan Keluarga Gu pun merosot, sehingga dia selalu bekerja lembur akhir-akhir ini.     

Ketika Gu Jinchen berkendara keluar dari tempat parkir, tiba-tiba ada seseorang yang muncul dari tempat gelap di dekatnya. Tubuh kurus seseorang itu berada di tengah jalan dan membuatnya seketika menghentikan mobilnya.     

Chen Youran tanpa sadar menutup matanya, lalu mengangkat tangannya untuk menghalangi cahaya mobil yang menyilaukan. Telinganya mendengar bunyi rem yang tajam, diikuti dengan suara pintu yang didorong terbuka. Dan juga terdengar bunyi pintu dibanting tertutup dengan keras. Dia pun membuka matanya. Dadanya naik turun dengan cepat karena merasa ketakutan oleh bunyi-bunyian yang didengarnya barusan. Dua langkah di depannya saat ini adalah mobil Gu Jinchen.     

Gu Jinchen berjalan dua langkah mendekat kepada Chen Youran dengan wajah tegas yang tampak pucat. Kelopak matanya terkulai karena melihat adegan mendebarkan yang terjadi barusan dan jantungnya berdetak kencang tanpa henti. Lalu, terdengar suara rendah yang keluar dari mulutnya, "Apa kamu tahu betapa berbahayanya itu?"     

Chen Youran menggigit bibirnya dengan keras dan menatap Gu Jinchen. Ketegangan yang tampak di mata pria yang ada di hadapannya benar-benar mengingatkannya pada setiap kata yang telah Chen Shuna katakan kepadanya.     

Gu Jinchen pada awalnya ingin memarahi Chen Youran. Tetapi, saat melihat betapa merahnya mata wanita itu, kata-katanya seketika tersangkut di tenggorokannya. Dia lalu bertanya, "Ada apa denganmu? Apa yang terjadi?"     

Chen Youran menghirup napas dalam-dalam. Ujung hidungnya yang halus kini menimbulkan warna merah yang tidak normal. Dia berkata dengan garis suara lembut yang bahkan hampir tidak bisa terdengar, "Kakakku telah memberitahuku…"     

Pandangan mata Gu Jinchen berhenti di wajahnya dan menatapnya lekat-lekat. Bibir tipisnya bergerak dan bertanya, "Memberitahumu soal apa?"     

Suasana di tempat parkir agak gelap. Mobil Gu Jinchen yang lampunya menyala hanya berjarak sebanyak dua langkah dari posisi mereka saat ini. Chen Youran lalu menunduk sehingga bulu matanya menutupi bagian bawah matanya.     

"Alasan kamu menikah dengannya…" tutur Chen Youran.     

Mendengar hal itu, Gu Jinchen tampak terkejut dan sedikit melongo selama beberapa detik. Kemudian, dia menatap Chen Youran, namun karena cahaya di tempat itu terlalu gelap, dia tidak bisa melihat ekspresi wanita itu dengan jelas. Dia mengangkat tangannya untuk memegang salah satu bahu Chen Youran, seolah-olah hanya dengan cara ini dia bisa merasakan keberadaannya.     

"Youyou…"     

Chen Youran mengempaskan tangan Gu Jinchen dan terhuyung mundur sebanyak dua langkah. Matanya tampak sedih, bahkan sangat sedih. Kemudian, suaranya yang parau dan sedikit bergetar terdengar, "Kamu tahu, ketika aku kembali ke kediaman Keluarga Chen dari Wuzhen, hidupku tidak begitu baik. Yang paling aku butuhkan saat itu adalah kamu. Bahkan kalau kamu sedang berjuang untukku, kamu tidak seharusnya… Tidak seharusnya… Meninggalkanku…"     

Di akhir kalimatnya, suaranya tercekat. Chen Youran pun tidak bisa lagi melanjutkan perkataannya. Dia mengepalkan kedua telapak tangannya yang ada di samping tubuhnya dan membuat kukunya menusuk hingga ke dalam daging.      

Sementara itu, Gu Jinchen masih menatap Chen Youran lekat-lekat. Dia merasa seolah ada puluhan juta semut yang sedang menggerogoti hatinya saat ini. Dia merasakan rasa sakit yang begitu berbeda. Rasa sakit yang terasa begitu nyata. Bibirnya bergerak perlahan. Seribu kata yang ingin diutarakannya berubah menjadi dua kata yang getir, "You… you…"     

Sulit untuk menahan air matanya agar tidak turun. Air mata itu pun meluap keluar dengan deras. Chen Youran memejamkan matanya, lalu dia merasa bagian bawah jantungnya kembali terasa sakit.     

"Kamu ingin membuatku bahagia selama sisa hidupku. Tapi, apa kamu tahu kalau seluruh kebahagiaanku sudah dihancurkan olehmu?" tutur Chen Youran. Suaranya terdengar menyedihkan dan penuh dengan kecaman. Dengan akhir yang menyedihkan di tempat gelap ini, dia memukuli tubuh Gu Jinchen berulang kali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.