Istriku Cemburu
Istriku Cemburu
Cahaya langit menyinari bahu Ji Jinchuan. Chen Youran lalu menatap dua gadis yang melihat ke arah mereka berdua. Ekspresi wajah kedua gadis itu tampak aneh. Dia pun mendongak ke atas dan bertanya pada suaminya, "Apa yang kamu lakukan pada kamera orang lain?"
"Cuma hapus foto, kok." Bibir Ji Jinchuan memunculkan seringai.
"Apa mereka mengizinkan?" tanya Chen Youran yang terkejut.
Ji Jinchuan hanya menjawab dengan berdeham lembut. Kemudian, dia menuntun istrinya berjalan ke depan. Tangan wanita itu sedikit dingin, dia pun membungkusnya dengan tangannya sendiri, lalu memasukkannya ke dalam saku mantelnya.
"Apa yang kamu katakan pada mereka?" tanya Chen Youran lagi.
Apa yang aku katakan? Batin Ji Jinchuan.
Tadi, Ji Jinchuan berkata, "istriku cemburu. Dia sangat cemburu hingga tidak mengizinkanku masuk ke dalam kamar di malam hari. Jadi, tolong hapus fotonya."
Wajah gadis yang membawa kamera itu berubah menjadi semerah bunga persik. Dia menggigit bibirnya dan bergumam, "Kami tidak bermaksud apa-apa. Kami hanya merasa bahwa kamu terlihat seperti aktor atau model terkenal. Jadi, kita memotret dirimu secara diam-diam."
Ji Jinchuan memberitahu mereka dengan jelas, "Aku bukan aktor ataupun model. Memotret seseorang secara diam-diam merupakan tindakan ilegal. Jadi, kalian mau menghapus fotonya atau menunggu surat dari pengacaraku?"
Kedua gadis itu tampak baru berusia 20 tahun-an. Mereka adalah mahasiswi tingkat dua. Ketika mereka mendengar surat dari pengacara, wajah mereka seketika berubah menjadi pucat karena ketakutan. Suara mereka bergetar dan segera menghapus foto tersebut. Tangan mereka juga menjadi gemetar dan hampir tidak bisa memegang kamera dengan benar.
Setelah gadis tersebut menghapus foto itu, Ji Jinchuan berkata, "Aku perlu mengecek untuk memastikan."
Gadis itu pun menyerahkan kamera kepadanya. Ji Jinchuan kemudian memeriksa foto satu per satu untuk memastikan tidak ada lagi foto dirinya di dalam kamera itu sebelum akhirnya mengembalikannya kepada mereka.
Di bawah interogasi berulang dari Chen Youran, Ji Jinchuan hanya berkata dengan santai, "Aku katakan saja pada mereka untuk menunggu surat pengacara dariku."
Chen Youran segera memahaminya dan membalas, "Pantas saja wajah mereka tampak begitu pucat. Kamu sudah membuat gadis-gadis itu ketakutan."
Di akhir musim gugur, ketika hari sudah gelap, mereka meninggalkan hutan maple dan kembali ke vila. Tidak lama setelah kembali ke kamar, mereka mendengar suara dari koridor di luar pintu.
Karena ruang VIP ini sudah dikhususkan untuk Ji Jinchuan, sudah disediakan pakaian untuk mereka di lemari. Chen Youran pun mengambil bajunya dan bersiap untuk membersihkan diri di kamar mandi. Namun, mendengar keributan di luar, dia langsung bertanya, "Ada apa di luar?"
Suara berisik yang tiba-tiba terdengar itu datang dari Manajer Departemen Penginapan.
"Sekarang polisi sudah datang. Polisi pasti akan meminta penjelasan dari Anda."
Apa yang terjadi sampai ada polisi? Batin Ji Jinchuan.
"Kamu mandi saja. Aku akan melihat situasi di luar," ucap Ji Jinchuan. Dia baru saja melepas jasnya, lalu dia pun kembali memakainya lagi. Kemudian, dia keluar dari kamarnya.
Sementara itu, Chen Youran pergi ke kamar mandi untuk segera membersihkan dirinya. Sepuluh menit kemudian, dia keluar dari kamar mandi dan rupanya Ji Jinchuan belum kembali. Namun, sudah tidak ada suara berisik di luar. Terdapat hair dryer di kamar mandi, jadi dia mengeringkan rambutnya yang basah hingga setengah kering menggunakannya. Kemudian, dia menyalakan dan menonton televisi sambil menunggu Ji Jinchuan.
Setengah jam kemudian…
Ji Jinchuan belum juga kembali. Sementara kedatangan polisi pasti karena ada sesuatu yang waspada. Pria itu tidak membawa ponselnya ketika dia keluar, jadi Chen Youran harus pergi menemuinya sendiri. Dia lalu melepas baju tidurnya dan memakai pakaian yang sudah disediakan. Dia pun keluar kamar dengan membawa kartu kamarnya setelahnya.
Koridor di luar tampak kosong. Chen Youran ingin bertanya pada pelayan, tapi dia bahkan tidak punya foto wajah Ji Jinchuan yang jelas. Jika bukan karena pria itu tidak kembali setelah keluar untuk waktu yang lama, dia curiga bahwa suara yang didengarnya di ruangan itu adalah ilusi.
Ada suara di pintu keluar lorong keamanan di ujung koridor. Dia pikir itu seorang pelayan, jadi dia pergi untuk menanyakan apa yang sedang terjadi sekarang.