Kefasihan dalam Berdebat
Kefasihan dalam Berdebat
Ji Jinchuan dipanggil ke ruang kerja lantai atas oleh Ji Yangkun. Para kerabat pria sedang bermain catur di Ruang Catur, sementara para kerabat wanita mengobrol di ruang tamu.
Tokoh protagonis hari ini adalah Chen Youran, jadi segala topik pembicaraan selalu mengarah tentang dirinya. Tidak peduli apa yang orang lain tanyakan padanya, dia selalu menjawab dengan baik dan berperilaku sopan. Dalam menghadapi Nyonya Shen yang dengan sengaja mempertanyakan hal-hal yang sulit untuk dijawab, dia selalu dapat mengubah topik pembicaraan. Akan tetapi, Nyonya Shen malah menjadi semakin intensif.
Pada awalnya, Chen Youran masih dapat mengatasinya. Namun, Nyonya Shen sangat antusias karena sedang marah pada Ji Jinchuan saat ini. Wanita itu seolah ingin melampiaskan kemarahannya pada Chen Youran ketika Ji Jinchuan tidak berada di sampingnya, agar dapat mendapatkan kembali kehormatannya.
"Nona Chen, meskipun Ji Jinchuan sangat hebat dalam pekerjaannya, tetapi kami telah mendengar tentang hobinya sebelumnya yang selalu bersenang-senang dengan wanita. Kamu harus menjaganya dengan baik. Jangan biarkan dia terlalu lama bermain-main di luar setelah musim panas berakhir," ujar Nyonya Shen.
Kata-kata Nyonya Shen seolah mengingatkan Chen Youran pada kebiasaan Ji Jinchuan yang memiliki wanita pada setiap periode baru. Tidak menutup kemungkinan untuk dia akan menjadi masa lalu setelah pria itu mendapatkan wanita periode barunya. Saat ini, dia merasa bahwa wanita seperti Nyonya Shen tidak bisa dibiarkan. Dia bukanlah orang yang selembut kesemek, juga tidak mudah untuk didekati. Tetapi bagaimanapun, ada Ji Jinchuan yang melindunginya.
"Bibi, maksud perkataan bibi barusan seolah mengatakan kalau mana ada pria yang tidak memiliki satu atau dua kekasih sebelum menikah. Lalu, apakah bibi berani menjamin kalau tidak ada kekasih sebelum Paman Shen menikah?" Chen Youran menjawab dengan senyum di wajahnya.
Seketika wajah Nyonya Shen membeku. Kata-kata Chen Youran sangat menusuk hatinya. Dia pun kembali merasakan sakit di hatinya. Kekasih masa lalu Tuan Shen merupakan duri di hatinya, yang selalu mengingatkannya bahwa meskipun dia menikah dengan putra dari Keluarga Shen, tetapi suaminya tetap tidak menyukainya.
Chen Youran baru saja membalas perkataan Nyonya Shen dengan ucapannya. Melihat wajah jelek Nyonya Shen, dia bisa menebak bahwa dia secara tidak sengaja mengatakan hal yang benar.
Kemudian, Bibi Ji Jinchuan yang lain, Nyonya Zhu, menutup topik pembicaraan dengan berkata, "Terasa sangat membosankan kalau hanya duduk di sini. Ayo kita main mahjong saja."
"Boleh juga…" Xie Suling bangkit dan membawa semua kerabat wanita ke Ruang Mahjong yang berada di sebelah Ruang Catur.
Xie Suling, Nyonya Zhu dan Nyonya Shen sudah duduk di tempat masing-masing. Hanya ada satu kursi kosong yang tersisa, Nyonya Zhu pun memandang Chen Youran dan berkata, "Nona Chen, duduklah dan bermain dengan kami."
Keterampilan bermain mahjong Chen Youran berada dalam tingkat rata-rata. Para istri dari pria kaya selalu menghabiskan waktunya untuk bermain mahjong atau menanam bunga. Jadi, bisa dipastikan bahwa keterampilan bermain mahjong para nyonya yang sudah duduk itu sangat bagus. Jika dia kalah terlalu parah, itu hanya akan mempermalukan dirinya sendiri. Jadi, dia berkata, "Lebih baik Nona Xue saja yang bermain."
Setelah itu, Xue Ling menarik bangku kecil dan duduk di samping Xie Suling. Dia pun berkata, "Sebaiknya kamu saja yang bermain. Aku melihat kemampuan ibu angkatku sangat baik."
Di bawah keputusasaan, Chen Youran hanya bisa gigit jari. Dia berkata dengan nada setengah bercanda, tetapi juga setengah serius, "Kemampuan bermain mahjong ku bisa dibilang sangat rata-rata. Kalau aku mudah kalah dari kalian nanti, jangan menghujatku ya…"
"Ini tidak ada hubungannya dengan itu. Semua yang ada di sini adalah kerabat sendiri. Terlebih lagi, mereka tidak pernah bertengkar terlalu serius. Kalau kalah, akan ada keberuntungan…" Nyonya Zhu berkata sambil tersenyum.
Kalimat 'kerabat sendiri' ini membuat Xie Suling terbatuk. Nyonya Zhu pun tertawa garing dan tidak melanjutkan perkataannya.
Sementara itu, di ruang kerja…
Ji Jinchuan dan Ji Yangkun berdiri berhadapan. Ekspresi wajah Ji Yangkun tampak sangat serius.
"Di matamu, apa kamu masih menganggap aku sebagai ayahmu?" tanya Ji Yangkun.
"Kalau ayah menyetujui menantu wanita dariku, akan ada dua orang anggota baru di keluarga kita. Kalau ayah tidak setuju, maka aku akan membawa ibu dan anak itu untuk hidup bersamaku di luar. Lagi pula, aku jarang pulang ke rumah utama ini. Tetapi untuk ke depannya, baik itu cucu perempuan ataupun cucu laki-laki, kalian tidak berhak untuk membawanya," ucap Ji Jinchuan sambil bersandar di rak buku dan berkata dengan acuh tak acuh.
Wajah Ji Yangkun seketika menjadi pucat. Dia pun membalas, "Apa kamu sedang mengancamku?"