Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Menabur Perselisihan



Menabur Perselisihan

2"Tapi…" Chen Youran tidak terlalu banyak berhubungan dengan Nyonya Shen, jadi yang dia khawatirkan bukanlah mengenai itu. "Kalau dia menjelekkanku di depan ibumu, lalu ibumu tidak menyukaiku, aku harus bagaimana?"     

Ji Jinchuan menatap keraguan di dalam mata Chen Youran untuk waktu yang lama. Dia berpikir bahwa istrinya itu menganggap hal tersebut adalah masalah yang besar. Jadi, dia mencoba menenangkannya dan berkata dengan lembut, "Bibi Shen adalah orang yang sangat suka menabur perselisihan."     

Setiap kali perkataan Ji Jinchuan jatuh, Chen Youran secara refleks menggigit bibirnya. Dia pun bertanya, "Apa yang harus aku lakukan?"     

Ibu jari Ji Jinchuan mengusap bibir merah Chen Youran dan menyelamatkan sebagian bibirnya yang putih karena digigitnya dengan terlalu keras. Kemudian dia berkata, "Bahkan kalau bibiku tidak mengatakan apa-apa, orang tuaku tidak akan menerimamu untuk sementara waktu. Jadi, itu tidak ada hubungannya dengan bibi menjelekkanmu di depan ibu atau tidak."     

Meskipun Ji Jinchuan berkata seperti itu, tetapi dalam hati kecilnya dia merasa bahwa hasutan Nyonya Shen mungkin benar akan berpengaruh pada diterimanya Chen Youran atau tidak. Awalnya, Ji Yangkun dan Xie Suling merasa latar belakang keluarga Chen Youran kurang baik untuknya. Jika Nyonya Shen mengatakan sesuatu yang kejam dan membuatnya terlihat lebih buruk, sepertinya mereka akan semakin membenci istrinya ini.     

Sambil meluruskan alis Chen Youran yang masih mengerut, Ji Jinchuan mendesah dan berkata, "Orang tuaku bukanlah orang yang tidak mempertimbangkan benar atau salah. Dan mereka juga tahu orang seperti apa Bibi Shen."     

Lalu, Mereka berjalan santai dan kembali ke aula depan. Ji Jinchuan berhenti saat dia mendengar pembicaraan dan gelak tawa dari ruang tamu. Sementara Chen Youran yang hanya berjarak sedikit di belakangnya, berhenti tepat waktu untuk menghindari menabrak tubuh kokoh itu.     

"Pergi ke dalam dan bawa keluar tas Nyonya Muda," ucap Ji Jinchuan kepada kepala pengurus rumah.     

"Baik, Tuan Muda." Kepala pengurus rumah itu menjawab dengan hormat.     

Setelah berada di luar untuk waktu yang lama, tangannya terasa dingin dan kaku. Chen Youran memasukkan tangannya ke dalam saku mantelnya. Mantel merah cerah yang dikenakannya hari ini terlihat seperti bunga di akhir musim gugur. Pipinya juga mulai memerah.     

"KIta tidak masuk?" tanya Chen Youran.     

"Ada seseorang lagi yang datang untuk menambah permasalahan," kata Ji Jinchuan sambil membalikkan tubuhnya ke samping ke arah Chen Youran berdiri.     

"Apa dia seseorang yang tidak baik? Ayo masuk dan menyapanya," tutur Chen Youran. Semua orang ada di sana dan dia akan mengajakku pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun untuk berpamitan? Bukannya itu tidak terlalu bagus? Ji Jinchuan adalah orang yang selalu menempuh jalannya sendiri. Tetapi ini adalah pertama kalinya bagiku datang ke kediaman utama Keluarga Ji. Aku selalu berusaha untuk membuat kesan yang baik pada semua orang agar tidak membuat semua orang membicarakanku di belakangku, batinnya.     

Ji Jinchuan melihat sepasang mata Chen Youran penuh dengan ketakutan untuk kemungkinan meninggalkan kesan buruk pada sekelompok orang di dalam ruangan itu. Jadi, dia pun membawanya masuk ke dalam.     

Saat ini, kepala pengurus rumah masuk untuk mengambil tas Chen Youran. Setelah Xie Suling bertanya, dia mengetahui bahwa Ji Jinchuan dan Chen Youran akan pergi.      

Lalu, Nyonya Shen berkata dengan cara yang aneh, "Kakak, orang-orang dari Keluarga Chen terlalu tidak berpendidikan. Mereka tidak menyapa orang yang lebih tua sebelum mereka pergi. Mereka sudah berperilaku sombong meskipun belum mendapat restu darimu. Kalau kakak benar-benar membiarkannya masuk menjadi anggota Keluarga Ji, apa tidak akan jadi masalah?"     

Nyonya Zhu merasa bahwa Chen Youran adalah orang yang sangat baik. Menurutnya, wanita itu memiliki sikap yang bermartabat dan rendah hati. Namun, kali ini dia bersikap tidak sopan. Jadi, dia tidak bisa melakukan apa-apa untuk membelanya.     

Sementara Xue Ling sengaja menunjukkan kebaikan dirinya di depan Xie Suling hari ini. Jadi, dia berkata dengan maksud tersembunyi, "Mungkin mereka memiliki sesuatu yang mendesak."     

Meskipun kalimat itu mencerminkan kebaikannya, tetapi itu membuat Nyonya Shen kehilangan wajahnya. Dia merasa bahwa dia mengalami masalah yang harus dipikulnya sendiri.     

Wajah Xie Suling tampak tidak terlalu bagus. Dia lalu berkata dengan suara yang berat, "Tidak peduli seberapa mendesaknya sesuatu itu, mereka harus tetap berpamitan pada semua orang. Hanya butuh waktu berapa lama sih menunda kepentingan mereka untuk berpamitan?"     

"Itu benar," kata Nyonya Shen.     

Begitu kaki Chen Youran dan Ji Jinchuan memasuki ruang tamu, mereka mendengar perselisihan di antara orang-orang di dalam. Seringai pun meluap dari bibir tipis Ji Jinchuan. Dia melirik Nyonya Shen, kemudian beralih ke arah Xie Suling.     

"Kami hanya berkeliling kediaman utama Keluarga Ji. Apa yang kalian perdebatkan? Tidak bisakah aku berjalan-jalan di kediaman utama Keluarga Ji?" ujar Ji Jinchuan.     

Kalimat terakhir dari mulut Ji Jinchuan terdengar sangat dingin. Dan tatapan matanya yang menyapu mereka satu per satu bahkan terasa lebih dingin. Mata gelapnya seolah memberikan penindasan yang tak terlihat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.