Dia adalah Miliknya
Dia adalah Miliknya
Ucapan manajer itu mengingatkan Bai Shiyan bahwa setiap kali dirinya bertemu Ji Jinchuan, dia selalu berada dalam keadaan kacau balau. Kali ini, dia bisa mencoba menggunakan metode lain.
***
Chen Youran dan Ji Jinchuan naik lift menuju lantai dua untuk makan. Restoran di resor itu sangat besar. Hidangan yang tersedia di sana terbagi menjadi dua jenis, yaitu hidangan Tiongkok dan hidangan Barat. Mereka berdua pun memilih untuk makan masakan Tiongkok.
Sebenarnya, Chen Youran ingin makan kepiting berbulu di Gourmet Mountain Resort. Itu adalah makanan yang sangat enak. Setelah makan dengan Ji Wenqing terakhir kali, dia terus memikirkannya, tetapi perutnya terasa tidak nyaman ketika dia pulang hari itu. Saat itu, Bibi Wu sempat bertanya apa yang dimakannya di siang hari. Dia pun langsung memeriksanya di internet. Dan ternyata, wanita hamil tidak boleh makan kepiting berbulu. Untungnya, saat itu dia merasa sangat merepotkan untuk mengupas cangkangnya jadi hanya menghabiskan setengahnya. Dia pun masih baik-baik saja saat itu.
Setelah makan, Ji Jinchuan dan Chen Youran pergi ke hutan maple merah yang berada di belakang vila. Di kedua sisi jalan berbatu selebar tiga meter, terdapat hutan maple luas yang berwarna merah seperti awan senja di langit. Dahan-dahannya bergoyang setiap kali tertiup angin musim gugur yang dingin. Warna-warna yang cemerlang seolah memantulkan separuh cahaya langit.
Mereka tentu saja bukanlah satu-satunya yang ingin melihat pemandangan indah ini. Di bawah pohon maple merah, mereka tampak seperti sepasang kekasih yang romantis. Bahkan di bawah pemandangan yang indah itu, banyak yang tidak dapat menahan diri untuk berciuman. Ada banyak orang yang mengambil foto dengan kamera masing-masing. Sementara Ji Jinchuan dan Chen Youran tidak sengaja datang ke sini, jadi mereka berdua tidak memiliki persiapan apa pun.
Setelah itu, Chen Youran mengambil foto menggunakan ponselnya. Sambil mengangkat ponselnya tinggi-tinggi untuk mencari pemandangan terbaik, dia berbalik untuk melihat pria yang bersandar di pohon maple yang sedang bertelepon. Daun maple merah di atas kepala pria itu sedang berayun kencang dan kilau cahaya yang jatuh dari arah barat memantul padanya melalui celah-celah di antara daun maple, sehingga membuat wajahnya terlihat semakin tampan dan halus.
Chen Youran pun mengarahkan fokus kamera pada Ji Jinchuan, lalu 'cekrek', dia mengambil gambarnya. Ji Jinchuan menyadari apa yang sedang dilakukan istrinya. Chen Youran sendiri segera menyesuaikan arah dan berpura-pura mengambil foto pemandangan di samping.
Setelah menyelesaikan panggilan teleponnya, Ji Jinchuan memasukkan ponselnya ke dalam saku. Melihat bahwa Chen Youran mengambil gambar pemandangan yang tak ada habisnya, dia mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel itu. Dia membuka album foto dan mengeceknya satu per satu. Dia berhenti pada gambar foto dirinya dan mengangkat ponsel tersebut sambil berkata, "Kamu mengambil fotoku secara diam-diam ya?"
"Aku melakukannya di tempat terbuka, kok," tutur Chen Youran merasa bersalah, tetapi dia berbicara dengan nada yang masuk akal. Dia kemudian melirik dua gadis yang diam-diam memotret Ji Jinchuan yang berdiri tidak jauh dari situ. "Daripada mereka.. Setidaknya, aku memotret milikku sendiri."
Ji Jinchuan melihat ke sepanjang garis pandang Chen Youran. Beberapa meter dari posisi mereka sekarang, terdapat dua dua orang gadis. Salah satunya sedang memegang kamera di tangannya. Saat melihat mereka, dia mendengar bunyi 'cekrek' beberapa kali. Ketika menyadari bahwa Ji Jinchuan melihat mereka, kedua gadis itu segera membalikkan badan dan berjalan pergi dengan membawa kamera mereka.
Kemudian, Chen Youran mengambil ponselnya dari tangan Ji Jinchuan dan berkata, "Lihatlah, ini namanya candid…"
Ji Jinchuan berjalan menuju kedua gadis itu dengan cepat. Dia memiliki kaki yang panjang, otomatis juga memiliki langkah yang panjang. Dengan cepat dia mengikuti mereka, lalu mengadang jalan mereka.
Jarak mereka yang terlalu jauh membuat Chen Youran tidak bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Ji Jinchuan. Dia hanya bisa melihat bibir tipis dingin pria itu bergerak. Salah satu dari kedua gadis itu tampak memberikan kameranya, lalu Ji Jinchuan melakukan pengecekan beberapa kali sebelum mengembalikan kamera kepada pemiliknya. Kemudian, pria itu pun berjalan kembali ke arahnya. Langkahnya anggun dan lembut, sementara postur tubuhnya tinggi dan tegap. Rambut hitamnya tampak bergoyang karena tertiup angin. Daun maple merah di belakangnya tampak seperti awan kemerahan yang ada di langit.
Ji Jinchuan yang berjalan ke arah Chen Youran dengan cara seperti itu terlihat seperti karakter yang keluar dari komik, tampan dan tinggi, seolah semua kekacauan yang ada di sekitar telah menghilang. Seluruh gambar di komik seolah terlihat nyata saat ini. Pria itu tampak seperti tokoh film berwarna hitam putih yang sedang diputar ulang secara perlahan.