Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kenapa Kamu Tidak Melindunginya?



Kenapa Kamu Tidak Melindunginya?

0Bunyi jarum jam yang pelan dapat terdengar dengan jelas di kamar pasien. Ada keheningan dalam waktu yang cukup lama. Suara Xiao Cheng akhirnya memecah keheningan itu, "Presiden Ji, biarkan dokter memeriksamu."     

Ji Jinchuan hanya berkata, 'hmm', kemudian dia duduk di sofa sambil memandangi wanita yang terbaring dengan infus di atas ranjang. Xiao Cheng kemudian keluar dari kamar pasien. Setelah beberapa saat kemudian, dia kembali dengan diikuti oleh dokter dan perawat.     

Setelah itu, Ji Jinchuan pun melepas sepatu dan kaus kakinya. Dia melihat kukunya yang berdarah serta warna biru dan ungu di betisnya. Tidak hanya Xiao Cheng yang menunjukkan keterkejutan, tetapi bahkan dokter di sana juga menarik napas panjang. Perawat yang datang bersama dokter pun juga tercengang.     

"Presiden Ji, apakah Anda memerlukan obat bius?" tanya dokter tersebut.     

Ji Jinchuan menurunkan pandangannya dan melihat kakinya. Ekspresinya sama sekali tidak berubah. Lalu, dia hanya menjawab dengan singkat, "Tidak…"     

Mendengar hal itu, dokter kemudian mencabut kuku Ji Jinchuan yang terbalik dengan penjepit kecil. Sepanjang proses, Ji Jinchuan tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi keringat dingin di dahi dan wajahnya yang tampak pucat menunjukkan ada sedikit rasa sakit yang dia rasakan.     

Dokter tersebut membersihkan luka Ji Jinchuan dan meminta perawat untuk mengambil obat setelah mencabut kuku tadi. Dia mengangkat tangan pria itu dan membuka tangannya. Batu yang tertanam di telapak tangannya juga harus diambil.     

"Presiden Ji, tahan sedikit ya…" ucap dokter tersebut.     

Ji Jinchuan hanya diam. Bibir pucatnya membentuk garis lurus. Dokter itu lalu membersihkan darah kental yang ada di tangan itu menggunakan iodophor. Dengan hati-hati, dia mengupas daging dan kulit Ji Jinchuan yang terluka menggunakan penjepit kecil. Dia kemudian membersihkan pasir dan batu di dalamnya. Seketika darah mengucur ke bawah di sepanjang jari-jarinya.     

Feng Yi yang datang dengan membawa pakaian terkejut melihat pemandangan ini. Dia pun segera bertanya, "Ada apa ini?"     

Ini terlalu mendesak. Tadi, Xiao Cheng menghubunginya untuk mengirim jas Ji Jinchuan. Dia tidak sempat menceritakan apa yang terjadi. Feng Yi melihat ke arah Xiao Cheng yang hanya terdiam. Di depan Ji Jinchuan, dia tidak bisa lagi menggambarkan peristiwa yang mendebarkan itu.     

Akhirnya, dokter menyelesaikan pengobatan luka untuk Ji Jinchuan. Dia memberikan beberapa pesan, kemudian pergi dengan perawat.     

"Presiden Ji, aku sudah membawakanmu pakaian bersih," kata Feng Yi.     

Ji Jinchuan melihat tangan kanannya yang dibalut dengan kain kasa. Terdengar suara, 'hmm' yang samar dari mulutnya. Dengan segera Feng Yi memberikan pakaian ganti Ji Jinchuan kepada Xiao Cheng. Kemudian, dia pergi dari kamar pasien dan menutup pintu.     

Tangan dan kaki Ji Jinchuan tidak bisa digerakkan dengan bebas saat ini. Dengan bantuan Xiao Cheng, dia mengganti pakaian kotornya dengan pakaian yang dibawakan oleh Feng Yi. Dia memandang wanita yang terbaring lemah di tempat tidur dan berkata, "Seharusnya aku menyuruhmu untuk melakukannya."     

Sebelum percakapan antara kedua orang itu selesai, pintu kamar pasien tiba-tiba didorong terbuka. Gu Jinchen masuk dengan cepat. Sementara Feng Yi yang berada di luar kamar pasien ingin menghentikannya, namun dia dihalangi oleh Asisten Zhang.     

Ketika sudah memasuki kamar pasien, Gu Jinchen berjalan cepat menuju ke tempat tidur. Wanita di tempat tidur itu pucat pasi seperti selembar kertas putih, bibirnya pun juga terlihat pucat, seolah tidak ada darah yang mengalir. Cairan berwarna kuning pucat jatuh ke pembuluh darah melalui punggung tangannya di sepanjang selang transparan dan menyatu dengan darahnya.     

Gu Jinchen memanggil pelan dengan suara serak, "Youran…"     

Gu Jinchen yang tiba-tiba bergegas masuk dan begitu akrab memanggil nama Chen Youran, membuat Ji Jinchuan seketika berdiri. Dokter baru saja mencabut kukunya, jadi kakinya masih terasa sakit. Dia pun langsung berkeringat dan tubuhnya jatuh kembali ke sofa.     

Melihat hal itu, Xiao Cheng segera keluar dari kamar pasien untuk mencari kursi roda. Dia berniat membantunya untuk duduk di kursi roda, namun Ji Jinchuan langsung mendorongnya. Dia memandang pria yang memandangi Chen Youran dengan tatapan penuh kasih sayang.      

"Beritanya tersampaikan cukup cepat rupanya," kata Ji Jinchuan dengan dingin.     

Gu Jinchen memandangi Chen Youran untuk waktu yang lama. Kemudian, mata gelapnya menatap Ji Jinchuan dengan tatapan penuh kekesalan. Dia bertanya dengan suara dingin, "Kenapa kamu tidak melindunginya?!"     

Rasa sakit di kakinya membuat Ji Jinchuan perlahan-lahan menjadi tenang. Mata gelapnya yang dalam tidak memiliki emosi. Suaranya yang hangat, tenang dan parau seketika terdengar, "Itu adalah kelalaianku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.