Malam ini Pulang dengan Presiden Ji
Malam ini Pulang dengan Presiden Ji
Namun, Tang Huiru menatapnya dan langsung menyela, "Aku tidak bertanya padamu. Aku bertanya padanya."
Pupil gelap Ji Jinchuan menyembunyikan emosi yang hanya bisa dimengerti oleh dirinya sendiri. Namun, dia menjawab dengan suara yang lembut, "Setelah mengajaknya menemui orang tuaku."
Tang Huiru merasa lega dengan jawaban Ji Jinchuan. Pria itu rupanya memang berniat memberitahu kedua orang tuanya tentang pernikahan itu. Kemudian, dia kembali bertanya, "Kalau orang tuamu tidak suka dengan Youran, apa yang akan kamu lakukan?"
Ucapan Tang Huiru langsung ke intinya. Hal itu juga merupakan kekhawatiran Chen Youran. Bagaimanapun, latar belakang Keluarga Ji tidaklah biasa. Secara otomatis mereka pasti memilih menantu satu yang terbaik dari sejuta wanita atau melakukan pernikahan bisnis. Dia pun hanya bisa menggigit kepala sumpit sambil menatap Ji Jinchuan.
"Aku yang menikahi seorang istri, bukan mereka." Ekspresi wajah Ji Jinchuan tampak hangat dan bercahaya.
Dengan jawaban Ji Jinchuan, Tang Huiru menjadi semakin lega. Mereka pun melanjutkan makan dengan tenang.
Setelah makan malam selesai, para pelayan menyajikan buah-buahan. Chen Yaoting lalu buka suara, "Karena kalian sudah menikah, tidak layak untuk hidup terpisah. Youran, kamu naik lah dan kemasi barang-barangmu. Malam ini kamu pulang dengan Presiden Ji."
Mereka tidak hanya mendaftar untuk menikah, tetapi juga akan memiliki anak. Jadi, Tang Huiru tidak merasa keberatan dengan perkataan Chen Yaoting.
Chen Youran pun naik ke atas untuk mengambil barang-barangnya. Dia mengeluarkan koper berwarna merah mawar dari dalam lemari dan memasukkan pakaiannya satu per satu. Kemudian, dia teringat akan sesuatu. Dia mengeluarkan kotak kertas dari bawah tempat tidur. Tutup kotak kertas itu dikunci menggunakan selotip transparan. Dia pun mengambil gunting dari laci, memotong selotip dan melihat isi di dalam kotak. Ada berbagai macam barang di dalamnya. Termasuk buku album kenangan, kertas kado coklat dan layang-layang kertas. Juga ada buku latihan bahasa Inggris untuk siswa kelas dua tingkat sekolah menengah atas dan boneka karakter Pikachu.
Itu semua adalah kenangan dari Gu Jinchen…
Pada malam sebelum pergi ke luar negeri, Chen Youran telah membakar setengah dari barang-barang kenangannya bersama Gu Jinchen. Tetapi, dia tidak sanggup untuk membakar semuanya, jadi dia meninggalkan sebagian kecil.
Chen Youran kemudian mengambil buku album itu dan membukanya. Isi di dalamnya penuh dengan foto dirinya dan Gu Jinchen. Ada foto mereka yang sendiri-sendiri ataupun bersama-sama. Ada satu foto yang memperlihatkan dirinya, Gu Jinchen dan Xu Chengyan.
Di foto itu, Gu Jinchen masih muda. Wajahnya yang terpapar sinar matahari terlihat tampan. Senyumnya tampak jernih dan cerah. Dia mengenakan kaus berwarna putih sederhana di tubuh dan tidak menyembunyikan kepribadiannya.
Xu Chengyan dan Gu Jinchen berada di sekolah yang sama. Ketika Chen Youran duduk di kelas tiga SMP, mereka berdua sudah berada di kelas dua SMA. Xu Chengyan berkata bahwa Gu Jinchen adalah pria yang populer di sekolah mereka. Begitu banyak wanita yang menyukainya. Setiap kali ada seorang wanita yang mengakui perasaannya kepadanya, Gu Jinchen selalu berkata, "Aku sudah punya pacar."
Pada saat itu, Chen Youran masih sangat menyukainya. Di foto itu, terlihat Gu Jinchen menggenggam tangannya yang terluka. Tetapi ternyata hubungan mereka tidak seindah di foto itu. Dan Chen Youran ternyata bukanlah pasangan sejatinya.
Pada suatu hari, Chen Youran mendengar bahwa Gu Jinchen memiliki pacar. Dia pun sangat marah dan sama sekali tidak menoleh ketika dipanggil oleh pria itu. Dalam beberapa hari berikutnya, dia menghindarinya dan mengabaikannya, bahkan selama seminggu penuh.
Suatu hari dalam perjalanan ke sekolah, Gu Jinchen menahannya. Saat itu, wajah Chen Youran tampak seperti bayi yang merengek dan pipinya begitu manis, hingga membuat Gu Jinchen tidak tahan untuk mencubit wajah putihnya.
"Ada apa denganmu beberapa hari ini?" tanya Gu Jinchen.
"Untuk apa kamu menghalangi jalanku? Lebih baik kamu pergi dengan pacarmu ketika kamu punya waktu luang," ucap Chen Youran sambil membelalakkan matanya dengan marah.
Gu Jinchen tertegun dan menatap Chen Youran dengan tatapan kosong.
"Xu Chengyan yang mengatakannya." Chen Youran mengkhianati Xu Chengyan dan membongkar dari mana dia mendapatkan informasi itu.
Gu Jinchen langsung mengerti dan bisa menyimpulkan apa yang sedang terjadi. Seketika dia memunculkan senyum jernih dan sangat cerah, secerah langit waktu itu. Lalu dia bergumam, "Bodoh."