Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Wanita Selalu Ingin Dibujuk (3)



Wanita Selalu Ingin Dibujuk (3)

0Chen Youran baru saja kembali tenang, tetapi saat ini pipinya kembali merah menggoda. Rona di pipinya tampak seolah menjadi verifikasi secara tidak langsung dari tebakan semua orang. Orang-orang di dalam bilik pun tertawa lebih ceria.     

Sedangkan Ji Jinchuan tampak sedikit menyipitkan matanya dan mendongak. Tatapan matanya menjadi sedingin pisau tajam. Mata dan wajah Chen Youran seketika berderak karena melihat tatapan itu. Pipi yang panas dengan cepat memudar, bahkan tangan dan kakinya berangsur-angsur menjadi dingin.     

Entah sengaja ataupun tidak, Xu Chengyan melirik Ji Jinchuan, lalu dia berkata sambil tersenyum, "Aku sangat sibuk akhir-akhir ini dan mengabaikannya. Dia hanya merajuk dan membuatku harus membujuknya dalam waktu yang cukup lama."     

Begitu kata-kata itu keluar, semua orang kembali tertawa. Salah satu dari mereka berkata, "Wanita selalu ingin dibujuk. Nona Chen tampaknya adalah seseorang yang lembut dan pendiam. Dia tidak akan menjadi tipe orang yang akan merajuk dengan tidak ada habisnya."     

Mata Ji Jinchuan semakin dalam dan alisnya seolah tertutup embun beku. Dia menyalakan koreknya, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Chen Youran sendiri berjalan untuk duduk kembali di kursinya. Kemudian, dia meminum minumannya untuk menyembunyikan rasa malunya.     

Di akhir makan malam, rombongan tersebut berjalan keluar hotel. Asisten Xu Chengyan sudah mengambil mobil dari parkiran. Saat hendak masuk ke dalam mobil, dia kembali menatap Chen Youran dan berkata, "Youran, aku akan mengantarmu pulang."     

Chen Youran bisa merasakan aura dingin pria yang berada di sebelahnya, lalu dia pun berkata kepada Xu Chengyan, "Presiden Ji mabuk saat ini, jadi aku harus mengantarnya pulang."     

Ji Jinchuan hari ini datang dengan hanya membawa satu asisten. Jika Chen Youran pergi bersama Xu Chengyan, itu berarti mereka menyuruhnya untuk mengemudi sendiri.      

Mendengar hal itu, Xu Chengyan mendekati Chen Youran, lalu dia mengelus bagian atas rambut wanita itu dengan intim. Dia pun berpesan dengan suara yang lembut, "Telepon aku saat kamu tiba di rumah agar aku tidak khawatir."     

Persetan dengan khawatir! Dia terlalu tidak normal malam ini, batin Chen Youran. Dia ketakutan sepanjang malam ini karena khawatir telah memprovokasi Ji Jinchuan. Meskipun saat ini terlihat baik-baik saja, tetapi dia takut jika nanti tiba-tiba pria itu meluapkan emosinya. Kondisi perusahaan Keluarga Xu baru saja stabil. Jika merasa terprovokasi, dia khawatir Ji Jinchuan akan melakukan hal yang lebih mematikan. Kekhawatiran yang dirasakannya bahkan lebih kuat.     

Chen Youran akhirnya mengambil mobil dari tempat parkir. Tanpa menunggunya turun dari mobil dan membukakan pintu, Ji Jinchuan sudah membuka pintu mobil sendiri dan masuk ke dalam. Chen Youran menatap wajah bosnya itu dan bertanya, "Presiden Ji, apa kamu akan pulang ke kediaman Keluarga Ji?"     

Mata dalam Ji Jinchuan terlihat tidak memiliki jejak suhu. Meskipun suaranya terdengar lembut, tetapi Chen Youran masih bisa merasakan nada dinginnya, "Pulang ke Teluk Nanhai."     

Chen Youran ingin mengingatkannya bahwa tadi Nyonya Ji menelepon dan menyuruhnya untuk pulang ke rumah besar. Tetapi, saat melihat melalui kaca spion bahwa Ji Jinchuan sangat dingin dan sangat diam, akhirnya dia mengurungkan niatnya. Barusan dia hanya pergi untuk makan. Tidak mungkin dia melupakan hal itu dengan begitu cepat, kan? Batinnya.     

***     

Sesampainya di Teluk Nanhai…     

Chen Youran keluar dari mobil dan berputar ke belakang untuk membuka pintu bagi Ji Jinchuan. Kemudian, Ji Jinchuan melangkah keluar dari mobil dengan kaki lurus dan tiba-tiba mendorong tubuh Chen Youran ke badan mobil dengan separuh tubuhnya menekannya.     

"Apa kamu merajuk kepadanya?" tanya Ji Jinchuan.     

Chen Youran diam-diam mengutuk Xu Chengyan di dalam hatinya. Kemudian, dia mengarahkan kepalanya ke mata Ji Jinchuan yang dalam dan menjawab, "Presiden Ji, bahkan kalau aku belum bertunangan dengannya, dia masih tetap merupakan calon tunanganku. Bukannya normal bagiku untuk merajuk kepadanya?"     

Mata Ji Jinchuan seolah dipenuhi dengan es yang dingin. Namun, Chen Youran tetap berkata dengan nada bicara yang penuh dengan sarkasme wajah meski sudah tampak sangat pucat.     

"Jadi, kamu benar-benar merajuk kepadanya dan dia membujukmu dalam waktu yang cukup lama?" tanya Ji Jinchuan.     

Mata Chen Youran bertemu dengan mata suram Ji Jinchuan. Dia seketika tertegun dan matanya mulai melayang. Dia lalu bergumam dengan suara rendah, "Apa aku terlihat seperti orang yang tidak masuk akal seperti itu…"     

Chen Youran tampak menunjukkan hati nuraninya yang merasa bersalah dengan suara imut dan lembut dalam nada bicaranya. Ji Jinchuan pun hanya berkonsentrasi pada bibirnya, kemudian dia menundukkan kepala dan menciumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.