Tidak Suka dengan Hal-hal yang Kadaluwarsa (2)
Tidak Suka dengan Hal-hal yang Kadaluwarsa (2)
Tetapi, Gu Shiqi mengulurkan tangannya untuk menahan Chen Youran. Kemudian, dia melirik pada dua orang yang sedang berbicara di depannya dan berkata tanpa senyum, "Nona Chen, menguping bukanlah kebiasaan yang baik."
Chen Youran mengambil langkah ke samping dan mendorong tangan Gu Shiqi yang memegang lengannya. Telapak tangannya basah, tetapi wajahnya tampak tenang. Lalu dia berkata, "Aku kebetulan lewat sini. Soal menguping yang kamu katakan barusan, aku tidak punya hobi untuk melakukannya."
Gu Shiqi sudah berada di belakang Chen Youran sedari tadi. Jadi, dia tahu seberapa banyak yang didengar oleh wanita ini. Dia menatap wajah cantik wanita di hadapannya dan berkata sembari tersenyum jahat, "Sebelumnya, aku pikir kamu akan menjadi saudara iparku, tetapi sayang sekali Gu Jinchen menikahi orang lain. Kenapa kamu tidak bersamaku saja?"
Chen Youran menyingkirkan tangan Gu Shiqi yang memegang pipinya. Dia menyipitkan matanya dan berkata, "Ibuku masih menungguku di kamar pasien, sampai jumpa."
Kemudian, Chen Youran pun berjalan melewati Gu Shiqi. Sementara itu, Gu Shikang dan Nyonya Gu terkejut dengan keributan itu. Percakapan mereka berdua seketika berhenti. Saat melihat punggung Chen Youran, Nyonya Gu sangat terkejut.
Setelah itu, Gu Shiqi berjalan mendekati mereka. Nyonya Gu pun langsung bertanya, "Berapa banyak yang sudah dia dengar?"
"Dia telah mendengar semua yang tidak seharusnya didengar." Gu Shiqi berkata dengan tatapan yang tajam.
***
Chen Youran kembali ke kamar pasien. Setelah beberapa menit kemudian, dia meninggalkan rumah sakit bersama Tang Huiru.
Selama perjalanan, Tang Huiru membicarakan tentang cucunya akhir-akhir ini. Ketika melewati pusat perbelanjaan, Chen Youran menemani ibunya itu membeli pakaian dan mainan untuk Gu Yiyi. Mereka berencana untuk mengunjungi rumah Keluarga Gu setelah ini.
Ketika keluar dari pusat perbelanjaan, Tang Huiru bertemu dengan seorang kenalan yang merupakan istri dari keluarga kaya dan terkenal. Orang itu mengajaknya untuk pergi ke toko bunga. Tang Huiru sendiri sangat suka menanam dan memelihara bunga. Dia adalah pecinta bunga sejati. Secara otomatis, dia sedikit bersemangat dengan ajakan kenalannya itu. Dia lalu menatap Chen Youran dan berkata, "Youran, kalau bisa, tolong kamu antarkan ini ke rumah Keluarga Gu sendiri. Ibu akan mengunjungi Yiyi lain kali."
Chen Youran baru saja mencoba memikirkan alasan agar Tang Huiru pergi ke rumah Keluarga Gu sendirian, tetapi sekarang pupus sudah harapannya. Dia bahkan tidak perlu lagi mencari alasan untuk tidak pergi. Dia pun berkata dengan senyum yang dipaksa di sudut mulutnya, "Jangan khawatir… Aku janji akan mengirimkan ini kepadanya."
Sopir kemudian pergi membawa Tang Huiru ke toko bunga. Sementara Chen Youran naik taksi ke rumah Keluarga Gu. Yang dimaksud rumah Keluarga Gu bukanlah kediaman utama Keluarga Gu. Setelah Han Ningjing meninggal, Gu Jinchen pindah dari kediaman utama Keluarga Gu dan membeli sebuah vila di luar. Dia dan Chen Shuna pun tinggal di rumah yang dibeli olehnya itu sepanjang waktu setelah mereka menikah.
Ketika mobil berhenti di luar vila, sopir taksi diam-diam memuji bahwa semua tempat tinggal orang kaya adalah surga. Melihat Chen Youran membawa tas yang besar dan tas kecil, dia dengan antusias membantunya untuk membawanya masuk ke dalam vila.
"Nona Chen…" sapa Bibi Wang yang tampak sangat bahagia sambil melangkah maju mendekati Chen Youran. Kemudian, dia mengambil alih barang-barang di tangan wanita itu.
Chen Youran juga mengambil tas yang ada di tangan sopir taksi dan memberikannya kepada pelayan lain. Kemudian, dia memberi 200 Yuan untuk membayar ongkos kepada sopir taksi dan berkata, "Kembaliannya tidak usah…"
Sopir taksi tersebut pun tidak bisa menghentikan senyuman di mulutnya.
Di ruang tamu…
Chen Shuna sedang bermain bersama dengan Gu Yiyi. Ketika melihat Chen Youran berdiri di pintu masuk, dia tersenyum dan berkata, "Youran, cepat masuk…"
Bibi Wang mengeluarkan sepasang sandal baru dan meletakkannya di kaki Chen Youran. Melihat hal itu, Chen Youran segera mengganti sepatunya dengan sandal tersebut dan berjalan masuk ke dalam ruang tamu.
"Ibu membelikan pakaian dan mainan untuk Yiyi, lalu memintaku untuk mengantarkannya ke sini," tutur Chen Youran.
"Kenapa ibu tidak ikut denganmu?" tanya Chen Shuna sambil tersenyum.
"Ibu pergi ke toko bunga," jawab Chen Youran. Dia memandang Gu Yiyi yang sedang duduk di karpet bermain dengan mainannya. Pipinya montok dan berwarna merah muda. Gadis kecil itu mengenakan rok berwarna merah muda. Dia tampak seperti seorang putri kecil.
Chen Shuna berbisik kepada Gu Yiyi, "Yiyi, bibimu ada di sini. Apa kamu ingin mengajak bibi untuk bermain denganmu?"