Apa yang Barusan Aku Katakan adalah Serius
Apa yang Barusan Aku Katakan adalah Serius
Tubuh Ji Jinchuan tiba-tiba membungkuk dan bibirnya yang hangat menempel pada telinga Chen Youran dan wajah keduanya seakan bersentuhan. Napas hangatnya menembus ke dalam kulit wanita itu diikuti dengan kata-katanya yang membuatnya tidak bisa menahan gejolak sesaat yang muncul di dalam hatinya.
"Aku serius. Sepertinya, aku memiliki perasaan khusus untukmu," kata Ji Jinchuan.
Chen Youran tidak mengetahui dengan pasti apakah Ji Jinchuan sedang menggodanya atau tidak. Tetapi melalui perkataannya tadi, pria itu secara tidak langsung mengatakan bahwa dirinya tidak akan membantu perusahaan Keluarga Chen. Jadi, dia tidak ingin membuang-buang waktu lagi untuk lebih lama bersamanya. Dia pun menggelitik ketiaknya sehingga membuat pria itu mundur beberapa langkah ke belakang. Jarak di antara keduanya pun terbuka. Dia memunculkan senyum tipis dan berkata, "Presiden Ji, bukannya kamu pernah berkata kalau setelah tiga bulan kita tidak akan terlibat lagi satu sama lain. Apa kamu lupa?"
Ji Jinchuan menoleh untuk menatap Chen Youran. Dia mengangkat lengannya dan membelai sudut bibir wanita itu dengan ibu jarinya. Napas wanita itu masih terasa, walaupun sangat lemah. Dan tindakan ambigu darinya berhasil membuatnya tersipu.
Chen Youran tidak bergerak. Entah kenapa, ketika hanya berdua dengan Ji Jinchuan, sepertinya dia memiliki napas yang lemah dan hampir tak terasa, sehingga membuatnya merasa sesak. Di masa lalu, ketika dirinya dan Gu Jinchen memiliki hubungan dekat seperti itu, dia tidak pernah merasa seperti saat ini. Apa aku mengalami tekanan yang begitu berat akhir-akhir ini sehingga membuatku gila? Batinnya.
"Kamu mengingatnya dengan jelas." Sorot mata Ji Jinchuan kini sedingin angin malam, bahkan senyum di bibirnya pun tampak sangat dingin.
"Tentu saja. Aku memahami peraturan Presiden Ji," ucap Chen Youran sambil tersenyum.
Riasan Chen Youran hari ini terlihat sangat indah dan elegan. Senyumnya yang dangkal terasa tenang dan lembut. Cahaya yang menyinari kepalanya terpantul pada pupil gelapnya, sehingga membuat kesan yang hangat. Sangat hangat.
Ji Jinchuan tiba-tiba melangkah maju. Seketika, Chen Youran mundur satu langkah ke belakang secara refleks. Melihat hal itu, alisnya perlahan terangkat dan bibirnya memunculkan senyum yang tidak bisa diketahui maknanya. Dia lalu berkata, "Chen Youran, apa kamu tahu apa yang ingin aku lakukan sekarang?"
"Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Chen Youran.
"Aku ingin tidur denganmu." Suara lembut Ji Jinchuan terdengar rendah dan dalam.
Di hadapan mata Chen Youran yang jernih, perkataan Ji Jinchuan itu tiba-tiba menembus ke dalam pikirannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa posisi kedua orang itu begitu dekat barusan. Mereka bahkan dapat mencium aroma samar tubuh keduanya satu sama lain, seolah perkataan pria itu sudah siap untuk diwujudkan.
Tampaknya, Chen Youran dapat dengan mudah membangkitkan keinginan dalam diri Ji Jinchuan. Setelah mengakhiri hubungan dengan wanita itu, dia secara tidak sadar mengacuhkan wanita lain untuk mendekatinya. Dia juga tidak pernah mencari kekasih wanita berikutnya.
Chen Youran mengerutkan kening dan matanya menatap Ji Jinchuan. Dia tiba-tiba menunjukkan sebuah senyuman. Senyuman itu bahkan lebih cerah dari cahaya yang terpantul di atas kepalanya. Dia berkata dengan penuh kebanggaan dan kepercayaan diri yang tinggi, "Bahkan seorang Presiden Ji tidak dapat menahannya. Apa itu berarti aku memang begitu menarik?"
Mata dalam Ji Jinchuan tampak berwarna gelap dan cerah secara bergantian. Bibirnya penuh dengan senyuman yang dalam, tetapi sorot matanya tidak hangat.
Karena Ji Jinchuan berdiri di depan pintu, Chen Youran memperingatkannya, "Presiden Ji, ayahku pasti mencariku ke mana-mana. Tolong minggir, aku ingin keluar."
Senyum di bibir Ji Jinchuan perlahan memudar, lalu dia berkata, "Chen Youran, orang-orang di luar sana tidak akan mau mengisi cangkang kosong perusahaan Keluarga Chen. Apa yang barusan aku katakan adalah serius."
Setelah itu, Chen Youran keluar dari ruang istirahat tersebut dan pergi ke kamar mandi untuk memperbaiki riasan bibirnya sebelum kembali ke ruang perjamuan. Sementara Ji Jinchuan telah kembali ke ruang perjamuan lebih dulu dibandingkan Chen Youran. Saat ini, dia sedang berbicara dengan orang lain. Dia mengenakan kemeja putih dan jas hitam pada jamuan kali ini. Dia tersenyum ringan dan anggun dengan sikap yang elegan.
Entah apakah itu hanya ilusi Chen Youran atau kejadian nyata. Pasalnya, semua berubah hanya dalam sekejap. Kini tatapan matanya terhenti pada Ji Jinchuan. Tiba-tiba, bayangan atas insiden yang baru saja terjadi di ruangan istirahat yang muncul di benaknya, membuat syarafnya menjadi tegang.