Perasaannya Kepadanya
Perasaannya Kepadanya
Mata Ji Jinchuan yang terlihat dingin menatap mata Chen Youran, lalu berkata, "Apakah kamu sedang berfantasi akan jatuh ke pelukanku?"
Kalimat cibiran yang keluar dari mulut Ji Jinchuan membuat pipi merah Chen Youran semakin merona. Bahkan seluruh akar telinganya, keduanya juga ikut berubah menjadi merah.
Melihat wajah merah Chen Youran, Ji Jinchuan lebih yakin bahwa dugaannya benar. Dia lalu berkata sambil tersenyum, "Jangan berfantasi. Kamu dipersilakan untuk jatuh kapan saja."
"..." Setelah itu, Chen Youran berlari masuk ke dalam dapur dan berdiri di depan wastafel. Dia menepuk-nepuk pipinya yang terbakar. Namun, detakan jantungnya yang keras di dadanya tidak bisa ditahan.
Ji Jinchuan menatapnya dan merasa bahwa Chen Youran sangat menggemaskan. Bibir tipisnya yang dingin tanpa sadar sedikit terangkat. Cahaya di mata hitam pekatnya menunjukkan bahwa dia sedang berada dalam suasana hati yang baik. Sementara Chen Youran menarik napas dalam-dalam. Lalu, dia menyentuh perut ratanya yang mulai berbunyi dan mulai memasak lagi.
Kedua kaki Ji Jinchuan ditumpuk dan dia duduk dengan santai di atas sofa. Mendengar sedikit suara yang berasal dari dapur, membuatnya sedikit berilusi tentang kehidupan rumah tangga. Ketika masih kuliah dulu, dia sering berfantasi bahwa ketika dia pulang kerja setiap harinya, dia akan melihat wanita kesayangannya memasak untuknya dan menunggunya pulang. Namun, wanita yang ada di bayangannya itu ternyata memutuskan untuk bersama dengan orang lain dan pergi ke kota lain. Dan sejak saat itu, dia tidak pernah lagi memikirkannya. Hari ini, entah bagaimana, ketika mendengarkan suara-suara yang sibuk dan ceria di dapur, bayangan mengenai kehidupan rumah tangga tiba-tiba kembali muncul dari lubuk hatinya.
Chen Youran menyiapkan peralatan makan untuk tiga orang. Dia membuat empat macam masakan dan satu sup. Itu semua merupakan hidangan rumah yang sederhana. Dia kemudian membawa piring ke meja makan. Melihat hal itu, Ji Jinchuan masuk ke dapur dan membantunya meletakkan piring-piring di meja makan.
Melihat seorang pria yang hanya membawa peralatan makan untuk dua orang, Chen Youran bertanya dengan penuh penasaran, "Untuk Xiao Cheng mana?"
Kepala Ji JInchuan sedikit menoleh ke samping. Terlihat wajah sampingnya yang tampak lembut, bahkan sangat lembut. Lalu, dia berkata, "Xiao Cheng sudah pergi ke restoran lantai bawah untuk makan."
Jika Chen Youran mengetahui hal itu lebih awal, dia akan mengurangi satu hidangan yang tentunya bisa menghemat waktu. Dia lalu mengisi salah satu mangkuk dengan nasi dan menyerahkannya kepada Ji Jinchuan. Dia juga mengisi mangkuk dengan nasi untuk dirinya sendiri. Setelah itu, dia menarik kursi dan duduk, lalu keduanya pun mulai makan.
Penampilan Ji Jinchuan sangat luar biasa, sementara gerakannya sangat lembut dan anggun. Lengan bajunya ditarik ke atas secara asal, sehingga membuatnya terlihat lebih santai. Dia menatap Chen Youran dan memperhatikan bahwa wanita itu menjadi sangat pendiam ketika makan. Wajahnya juga tampak sangat lembut. Dia lalu bertanya, "Dari siapa kamu belajar memasak?"
Chen Youran mengisi semangkuk sup dan seketika asap mengepul di udara. Lalu dia menjawab, "Dari buku resep."
"Apa kamu belajar memasak saat berada di California?" tanya Ji Jinchuan lagi. Dia tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, namun dia tidak bisa untuk tidak memikirkan masa-masa Chen Youran hidup sendirian di California. Wanita itu diasingkan oleh keluarganya sendiri ke luar negeri. Dia pasti sangat sedih dan tidak berdaya, kan? Batinnya.
Chen Youran mengakuinya dengan berkata, "Ya."
"Selama tiga tahun itu, kamu pasti mengalami waktu yang buruk, kan?" Mata hitam Ji Jinchuan menatap Chen Youran sejenak. Tiba-tiba, hatinya dipenuhi dengan perasaan yang tak bisa diungkapkan. Sepertinya bukan belas kasihan, tetapi perasaan lebih dari kasih sayang. Apa ini cinta tiba-tiba? Pikirnya.
Ji Jinchuan seolah sedang mengalami mimpi buruk. Dia terkejut dan kembali ke kesadarannya. Keringat dingin tiba-tiba mulai keluar dari tubuhnya. Apakah aku sudah gila? Gumamnya dalam hati.
Ji Jinchuan tidak pernah merasakan cinta ataupun sayang kepada wanita lain, selain wanita di masa lalunya. Bahkan kepedulian paling rendah sedikit pun dia tidak pernah merasakannya. Tetapi untuk Chen Youran, dia tidak menyangkal bahwa dia memiliki perasaan khusus kepadanya. Bahkan, dia sendiri tidak mengetahui perasaan apa itu.