Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tidak Bisa Menunggu



Tidak Bisa Menunggu

0Chen Youran keluar dari lorong dengan membawa kopernya. Rupanya, di sana sudah ada Feng Yi yang menunggu di luar dan menyapanya. Chen Youran tertegun dan berkata, "Sekretaris Feng, apa kamu akan menemui seseorang?"     

"Aku datang untuk menemuimu," jawab Feng Yi. Xiao Cheng meneleponnya pagi ini dan memintanya untuk menjemput Chen Youran di bandara.      

Chen Youran pun tampak terkejut. Dia bukan bos besar seperti Ji Jinchuan. Mana mungkin pria itu harus mengatur seseorang untuk menjemputnya di bandara.     

Feng Yi pun menarik koper di tangan Chen Youran dan berkata, "Kamu bisa kembali ke rumah dan beristirahat dengan baik tanpa perlu bekerja hari ini."     

Padahal, Feng Yi adalah sosok wanita yang sangat cantik dengan temperamen yang baik. Tubuhnya ramping sesuai dengan berat badan ideal seharusnya. Dia memakai kacamata rabun jauh, sehingga membuat setengah wajahnya tertutupi. Selain itu, dia tidak banyak tersenyum, jadi wajahnya terlihat sangat kaku.     

Mobil Feng Yi diparkir di luar bandara. Mereka berdua kemudian masuk ke dalam mobil. Lalu, Feng Yi pun mengantar Chen Youran kembali ke rumah Keluarga Chen.     

Ketika akan kembali dari perjalanan bisnis ini, Chen Youran tidak memberitahu keluarganya sebelumnya. Ketika Bibi Zhang melihatnya kembali pulang dengan barang bawaan di tangannya, dia bergegas berjalan menghampirinya dan mengambil alih barang bawaannya. "Nona Kedua, kenapa kamu tidak mengatakan apa-apa ketika kamu akan pulang? Tuan Wang kan bisa menjemputmu."     

Chen Youran mengganti sepatunya di teras rumah, lalu berkata, "Perusahaan telah mengatur seseorang untuk menjemputku di bandara."     

Saat itu, Tang Huiru turun ke lantai bawah. Tampaknya, dia baru saja bangun dari tidur siang. Chen Youran pun menyapanya dengan alis yang mengerut. Lalu, Tang Huiru langsung menariknya dan membawanya duduk di sofa. Ibunya itu bertanya, "Kamu lelah, tidak?"     

"Aku tidak lelah, kok," kata Chen Youran sambil menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Kali ini, dia pergi ke Jiangcheng hanya untuk menjadi pengasuh pribadi. Dia tidak perlu mondar-mandir ke dua lokasi, yakni kantor cabang dan juga lokasi konstruksi, jadi dia tidak merasa lelah sama sekali.     

Setelah mengobrol beberapa saat dengan Tang Huiru, Chen Youran kembali ke kamarnya. Dia pun segera mandi dengan air panas. Setelah selesai, dia mencari satu set pakaian rumahan di lemarinya dan memakainya.      

Saat turun untuk mengambil air, Chen Youran melihat Tang Huiru sedang berbincang dengan seseorang melalui sambungan telepon.     

"Dia baru saja kembali dan membutuhkan istirahat yang cukup. Aku akan membicarakannya dengannya dalam beberapa hari ke depan. Kamu selalu tahu itu. Aku tidak menyetujuinya. Aku tidak bisa mengatakan…" Saat mendengar langkah kaki kecil di tangga, Tang Huiru menoleh ke belakang dan melihat bahwa Chen Youran turun. Dia pun segera memutuskan sambungan teleponnya.     

Chen Youran melihat ada sedikit kegugupan di bawah mata Tang Huiru. Dia mengambil secangkir air di depan dispenser air. Setelah minum, dia bertanya dengan santai, "Bu, kamu menelepon siapa?"     

Wajah Tang Huiru terlihat tidak wajar, lalu dia menjawab, "Ayahmu."     

Chen Youran tidak mengatakan apa-apa lagi dan kembali meneguk beberapa air. Saat itu, Bibi Zhang memberinya semangkuk mie telur sederhana. Setelah makan, dia langsung kembali ke kamar untuk beristirahat.     

***     

Ketika bangun dari tidurnya, Chen Youran berpikir bahwa dirinya masih berada di Jiangcheng. Dia berjalan ke jendela dan melihat ke pemandangan luar. Namun, pemandangan di luar bukanlah laut berkabut tempat kapal berlayar. Kemudian, dia ingat bahwa dirinya sudah kembali ke Kota A.     

Setelah turun dari pesawat, Chen Youran lupa untuk kembali menyalakan ponselnya. Dia pun segera menghidupkan ponselnya kembali. Setelah itu, dia melihat ada nomor asing yang menghubunginya ketika dirinya masih berada di pesawat. Dia memeriksa dari mana nomor itu berasal. Setelah memeriksanya dengan cermat, dia menemukan bahwa nomor itu berasal dari Kota A.     

Pada pukul 17.15, Chen Yaoting pulang ke rumah. Saat itu, Chen Youran dan Tang Huiru sedang duduk di sofa dan mengobrol satu sama lain. Chen Yaoting mengganti sepatunya di teras dan pergi ke ruang tamu.     

Saat melihat ayahnya, Chen Youran menyapanya dengan suara lembut, "Ayah…"     

Chen Yaoting hanya mengeluarkan suara, 'hmm', kemudian melepas jasnya. Seorang pelayan pun sigap mengambil alih jas tersebut dan menggantungkannya di gantungan baju yang ada di beranda.     

Chen Youran sendiri sudah terbiasa dengan sikap acuh tak acuh ayahnya. Setelah Chen Yaoting berjalan untuk duduk di sofa, dia berinisiatif menuangkan secangkir teh ke cangkir yang ada di atas meja untuknya.     

"Aku akan bertemu Keluarga Zhou nanti malam." Chen Yaoting berkata dengan terus terang.     

Seketika tubuh Chen Youran terasa kaku. Dia pergi ke Jiangcheng untuk melakukan perjalanan bisnis beberapa terakhir ini. Jadi, dia melupakan masalah rencana pernikahannya. Dan sekarang dia baru saja kembali ke rumah hari ini. Apa dia tidak bisa menunggu? Batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.