Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Perasaan Lama yang Hilang



Perasaan Lama yang Hilang

2Mobil tersebut akhirnya berhenti di resor. Setelah itu, Chen Youran pun hendak membuka pintu, tetapi telapak tangan lebar Ji Jinchuan menekan bahunya. Dia pun kembali menatap pria itu dengan tatapan kosong. Dari luar pakaiannya, dia bisa dengan jelas merasakan suhu panas di telapak tangan pria itu, seolah mampu melelehkannya.     

Ji Jinchuan mengeluarkan kunci mobil dari dalam tas Chen Youran dan melemparkannya kepada Xiao Cheng yang ada di bangku pengemudi depan. Dia berkata, "Pergilah ambil mobilnya."     

Xiao Cheng membuka pintu dan keluar dari mobil. Ketika mendengar suara, 'brak', dari pintu tertutup, Chen Youran tiba-tiba menyadari reaksi Ji Jinchuan. Dia berkata, "Kakiku sakit. Aku tidak bisa menyetir."     

Ji Jinchuan menatap Chen Youran dengan malas. Dia menarik kembali tangannya, membuka pintu dan keluar dari mobil. Kemudian, dia pergi ke kursi pengemudi depan, membuka pintu dan naik ke mobil lagi. Dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan apa artinya, dia menyalakan mesin dengan perlahan.     

Di bahu kanan Chen Youran, nampaknya masih ada sisa suhu telapak tangan Ji Jinchuan yang menembus ke dalam kulitnya sedikit demi sedikit. Untuk sesaat, bahkan hatinya terasa begitu panas hingga membuatnya tidak bisa menahan gemetar.     

Saat memasuki kawasan perkotaan, mobil langsung menuju rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit, Chen Youran perlahan turun dari mobil dan berjalan tertatih-tatih masuk ke dalam. Gerakannya sangat lambat dan dia tampak kesulitan untuk berjalan.     

Sementara itu, Ji Jinchuan berjalan perlahan di belakangnya sambil memegang sebatang rokok di antara jari-jarinya. Melihat Chen Youran yang berusaha keras untuk berjalan di depannya, hatinya dipenuhi dengan kekesalan yang tidak bisa dijelaskan. Kemudian, dia hanya mengambil dua isapan dan melemparkan rokok ke tanah. Dia mengambil beberapa langkah untuk menghampiri Chen Youran yang di depannya, lalu menggendongnya dan berjalan menuju ke dalam rumah sakit.     

Pada saat Ji Jinchuan menggendongnya, Chen Youran secara refleks memeluk lehernya. Dia digendong oleh dua pria dalam satu hari. Pelukan yang sama, tetapi perasaan yang berbeda. Tubuh Ji Jinchuan penuh dengan aroma dingin mint yang unik, dicampur dengan bau tembakau yang samar. Aroma itu membuat orang yang menciumnya memiliki ketenangan pikiran yang samar. Ya, itu ketenangan pikiran yang didambakan Chen Youran selama ini. Entah berapa lama sudah dia tidak mendapatkan ketenangan seperti ini.     

Setelah mempertimbangkannya dengan cermat, Chen Youran ingat bahwa terakhir kali dia mendapatkan ketenangan seperti itu adalah beberapa tahun yang lalu, ketika dia berada di masa mudanya yang paling indah. Dan di saat, Gu Jinchen masih berada di sisinya. Namun, itu adalah masa lalu. Dia tidak akan pernah bisa kembali ke masa ketika dia berusia 16 tahun. Dan Gu Jinchen yang sekarang bukan lagi Gu Jinchen yang dulu. Masa lalu. Itu adalah kata yang buruk. Setiap kali aku memikirkannya, rasanya aku ingin merobek kulitku hingga ke tulang dan membiarkan darahku bercucuran, batinnya.     

Chen Youran menatap pria tegas yang sedang menggendongnya saat ini dan memikirkan alasan mengapa dia bisa bertemu dengannya. Saat itu, mungkin dia merasa bingung dan cemburu dengan keharmonisan rumah tangga Gu Jinchen. Mungkin juga karena dia jauh lebih baik dari Gu Jinchen, batinnya lagi.     

Ji Jinchuan akhirnya tiba di dalam rumah sakit. Dia pun tidak perlu mendaftar dan mengantri. Setelah serangkaian pemeriksaan foto x-ray, dokter memberikan yodium dan beberapa obat. Kemudian dokter berkata, "Cederanya tidak melukai otot dan tulang. Kamu akan baik-baik saja jika pulang dan beristirahat total selama dua hari."     

"Terima kasih, Dokter," jawab Chen Youran sambil mengambil alih obat.     

Setelah semuanya selesai, Ji Jinchuan membawa Chen Youran keluar dari rumah sakit. Dia terlalu memesona. Meskipun biasanya low profile dan jarang diwawancarai oleh majalah, tetapi dia dan Bai Shiyan pernah diam-diam difoto oleh paparazi. Jadi, kini tentu saja beberapa orang mengenalinya.     

"Ya ampun, presiden perusahaan Grup Zhongsheng! Dia jauh lebih tampan aslinya daripada di televisi," kata seorang perawat yang tampak sangat gembira.     

"Benarkah? Di mana dia? Di mana dia?"     

"Siapa wanita yang ada dalam gendongannya? Hubungan di antara mereka pasti spesial. Aku belum pernah mendengar dia sudah menikah."     

Untuk menghindari tatapan orang-orang, Chen Youran menyembunyikan wajahnya di dada Ji Jinchuan. Dia diam-diam berdoa agar tidak ada paparazi di rumah sakit itu.     

Setelah keluar dari rumah sakit, Ji Jinchuan membungkuk dan menempatkan tubuhnya di kursi penumpang depan di samping kursi pengemudi. Ketika pria itu hendak menutup pintu, Chen Youran menarik lengan bajunya dan berkata, "Presiden Ji, sebenarnya aku bisa naik taksi sendiri."     

Jika Chen Yaoting melihat bahwa Ji Jinchuan telah mengantarnya pulang secara pribadi, ayahnya itu tidak akan mendengarkan penjelasan apa pun darinya. Bahkan jika alasan itu karena kakinya sakit dan pria itu mengantarkannya pulang dengan niat baik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.