Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Mencintai Kakak Ipar Sendiri



Mencintai Kakak Ipar Sendiri

2Ketika mencium parfum Chen Shuna yang menempel di tubuh Gu Jinchen, Chen Youran seakan terbangun dari mimpi dan langsung mendorongnya menjauh.     

Karena reaksinya terlalu kuat, Gu Jinchen merasa seolah tertangkap basah hendak melakukan apa. Dia terhuyung mundur beberapa langkah ke belakang. Setelah berhasil kembali berdiri tegak, matanya menatap mantan kekasihnya dengan tatapan sedih sambil memanggilnya, "Youyou..."     

"Jangan memanggilku begitu!" teriak Chen Yoran. Suaranya yang tajam menggema di bawah kesunyian langit malam. Dia jelas tidak bersikap seperti biasanya. Mata dinginnya menatap Gu Jinchen, lalu dia melontarkan kata-kata yang dingin dan kejam, "Sekarang kamu tidak memiliki hak untuk memanggilku seperti itu!"     

"Aku tidak menyangka kamu akan sangat membenciku." Mata Gu Jinchen menjadi semakin gelap. Suaranya menjadi sangat parau, seolah dia sedang menekan sesuatu.     

Chen Youran telah mencintai Gu Jinchen selama bertahun-tahun dan tiba-tiba pria itu malah menikahi kakak perempuannya tanpa memberikan penjelasan sepatah kata pun. Rasa perih yang telah menghancurkan hati dan paru-parunya masih teringat segar di pikirannya. Mulutnya memunculkan senyum tipis yang tenang. Saat ini, matanya seolah tertutup oleh lapisan es dan salju.     

"Bukankah sudah seharusnya begitu?" kata Chen Youran.     

Kata-kata kejamnya terasa seperti pisau tajam yang menembus jantung Gu Jinchen tanpa ampun. Dia bahkan merasa kesulitan untuk bernapas. Bibir tipisnya tampak bergerak, tetapi dia tidak sanggup untuk mengeluarkan sepatah kata pun. Mata gelapnya ditutupi oleh lapisan abu-abu dan bibir tipisnya berubah menjadi pucat pasi. Lalu, dia berbicara dengan suara yang jernih dan lembap, disertai dengan getaran yang tak terlihat, "Ingat apa yang baru saja aku katakan. Jangan menyukainya. Kamu juga tidak boleh menyukai orang lain."     

Dia bisa menikahi kakak perempuanku, tetapi aku tidak diperbolehkan menyukai orang lain. Ketidakadilan macam apa ini? Batin Chen Youran.     

"Aku menyukai siapa pun itu adalah urusanku. Dan itu tidak ada hubungannya denganmu," cibir Chen Youran.     

"Chen Youran!" Gu Jinchen kembali marah kepada Chen Youran. Matanya yang hitam tampak dipenuhi dengan amarah.     

"Meskipun kita dulu pernah bersama, tetapi sekarang kamu sudah menikah dengan orang lain. Dan sekarang kamu tidak memperbolehkan aku menyukai orang lain. Apakah kamu ingin aku merasa kesepian sepanjang hidupku? Gu Jinchen, kamu benar-benar egois," kata Chen Youran dengan senyum sarkastik.     

Hati Gu Jinchen terasa seolah tersengat sesuatu dan bibir pucatnya bergerak. Lalu, dia menatapnya dalam-dalam dan pergi dalam diam.     

Melihat tubuh bagian belakang saat kepergiannya, air mata Chen Youran seketika keluar dari matanya dan cairan dingin meluncur di pipinya.     

Sementara itu, Ji Jinchuan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya dan memandangi wanita yang terisak-isak di bangku taman. Cahaya jalan yang redup bersinar di punggungnya yang kesepian, sepi seperti malam.     

Suasana di luar ruangan sangat tenang, sangat kontras dengan yang ada di dalam ruang perjamuan yang bising. Di tempat ini tidak ada siapa-siapa, jadi Chen Youran menangis dengan sejadi-jadinya. Tampaknya dia sudah memendam itu selama bertahun-tahun di dalam lubuk hatinya. Keluhan dan rasa sakit menjadi satu untuk dilepaskan.     

Ji Jinchuan tidak pernah melihat Chen Youran yang seperti ini sebelumnya. Dia keluar dari persembunyiannya di tempat gelap dengan jas hitam yang tertutup lapisan dingin. Lalu, dia berkata, "Sudah cukup menangisnya. Ikut aku ke dalam."     

Chen Youran menghapus air mata di pipinya, menarik napas dalam-dalam dan menyesuaikan suasana hatinya. "Kenapa kamu keluar?"     

Ji Jinchuan berjalan melewati punggungnya menuju ke depan. Dia menatap mata merah wanita di depannya. Sorot matanya yang dalam mengeluarkan tatapan penuh ejekan, lalu dia berkata, "Bagaimana aku bisa melihat pemandangan yang menarik kalau aku tidak keluar?"     

Chen Youran mengangkat matanya dan menatapnya. Matanya yang baru saja menangis, masih berlinang dengan air mata. Kini, matanya tampak lebih jernih dan sempurna. "Menjadikan rasa sakit orang lain sebagai kesenangan. Ketertarikan Presiden Ji memang sangat istimewa."     

"Tidak peduli seberapa istimewa ketertarikanku, itu tidak lebih istimewa dibandingkan kamu yang mencintai kakak iparmu." Mata Ji Jinchuan tampak dingin dan pancaran cahaya dari bibirnya menunjukkan sedikit kesejukan     

"Aku dan dia sudah saling mengenal sejak kami berusia lima tahun," kata Chen Youran dengan mata gelap yang membelalak. Mata dinginnya seolah menuduh Ji Jinchuan telah salah mencibir cinta murni antara dirinya dan Gu Jinchen. Penampilan yang begitu dingin membuatnya mengerutkan kening karena tidak senang. Matanya menatapnya dalam-dalam, pupil hitamnya tampak memantulkan wajah cantik yang pucat dan bulu mata yang gemetar.     

Ji Jinchuan membuka bibir tipisnya dan berkata dengan suara pelan, "Sudah cukup lama kamu keluar. Ayo masuk."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.