Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Nona Chen Dibawa Pergi oleh Polisi



Nona Chen Dibawa Pergi oleh Polisi

1Di penghujung hari, Ji Wenqing menangis histeris hingga matanya menjadi merah. Sementara Ji Jinchuan yang fasih berbicara dalam dunia bisnis, tidak bisa berkata apa-apa saat ini. Dia mengetahui bahwa Huo Lenan adalah pujaan hati bibinya itu. Dan 10% bagian saham ini merupakan penghinaan baginya dan juga bagi Huo Lenan secara tidak langsung. Melihat emosi Ji Wenqing yang tidak karuan, Ji Jinchuan mengetahui bahwa tidak pantas untuk membicarakan hal-hal lain saat ini. Dia hanya terdiam dan perlahan-lahan menyeruput kopinya.     

Di studio yang sunyi, tiba-tiba terdengar suara dering ponsel. Setiap kali memasuki studio, Ji Wenqing pasti mematikan ponselnya agar tidak terganggu saat melukis. Jadi, bisa ditebak ponsel siapa yang berbunyi itu. Ji Jinchuan pun mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menyelipkannya ke telinganya.      

Lalu, di seberang telepon, terdengar suara Xiao Cheng berkata, "Presiden Ji, ada kecelakaan di Nanqiao..."     

Kecelakaan lalu lintas memang biasa terjadi di kota, tetapi kali ini Xiao Cheng meneleponnya, jadi Ji Jinchuan berpikir pasti ini bukan kecelakaan biasa. Dia pun bertanya, "Lalu?"     

Hari ini adalah akhir pekan, Xiao Cheng awalnya ingin pergi ke rumah sakit untuk melihat ibunya yang berada di rumah sakit. Saat melewati Nanqiao, dia menyaksikan Chen Youran dibawa ke dalam mobil oleh polisi. "Nona Chen, mobilnya bertabrakan dengan orang lain dan dia dibawa pergi oleh polisi."     

"Apakah cederanya serius?" tanya Ji Jinchuan yang tanpa sadar mengerutkan alis.     

"Aku tidak tahu," jawab Xiao Cheng. Dia memang tidak melihat pasti apakah cedera yang dialami oleh Chen Youran serius atau tidak.     

"Hubungi Zhou Xianglun," ucap Ji Jinchuan sambil menggosok alisnya.     

Setelah memutus telepon, Ji Jinchuan bangkit dan mengambil jas yang diletakkan di sebelahnya. Sementara itu, suasana hati Ji Wenqing telah tenang. Melihat bahwa bibinya itu sama sekali tidak ingin menatapnya, dia mengenakan mantelnya dengan rapi dan berjalan keluar dari studio lukisan.     

Tiba-tiba, terdengar Ji Wenqing berkata, "Jangan pernah datang kepadaku lagi."     

Alis Ji Jinchuan terangkat. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun, membuka pintu studio dan bergegas pergi.     

***     

Di ruang interogasi kantor polisi…     

Chen Youran duduk dengan tenang. Darah di keningnya telah kering, rambut panjangnya terlihat acak-acakan, sementara tangan kanan dan lututnya berlumuran darah. Dengan wajahnya yang terlihat pucat, dia menatap petugas polisi yang melakukan interogasi.     

Petugas polisi muda itu melihat bahwa Chen Youran enggan berbicara. Kemudian, dia mengangkat suaranya dengan tidak sabar, "Anda telah melanggar peraturan lalu lintas dan melukai orang. Dan saat ini, orang itu akan menuntut Anda!"     

Adegan yang terjadi barusan terlalu mendebarkan. Saat ini, Chen Youran masih memiliki rasa takut yang tersisa ketika memikirkan kembali adegan itu. Tepat setelah berhasil lolos dari maut, dia tidak dalam keadaan sadar. Dia lalu menggerakkan bibirnya yang kering dan berkata, "Aku akan memberikan uang ganti rugi dan menanggung biaya pengobatan."     

Melihat bahwa Chen Youran tidak menyadari keseriusan masalah tersebut, petugas polisi muda itu membentak, "Pihak lain itu adalah Presiden Liang!"     

Presiden Liang kemudian masuk ke dalam ruang interogasi. Dia memegang tisu di tangan kanannya dan menutupi dahinya. Rambutnya yang klimis tampak sedikit acak-acakan, sementara jas abu-abunya berlumuran darah. Dia datang bersama asistennya dan ada seorang pria asing di belakangnya.     

Pria asing itu melangkah maju dan berkata, "Nona Chen, aku adalah pengacara Presiden Liang. Klienku ini ingin menuntut Anda karena dengan sengaja membuat orang terluka."     

Chen Youran menurunkan bulu matanya dan wajahnya terlihat semakin pucat saat mendengar hal itu.     

"Nona Chen, silakan menghubungi pengacara Anda," pinta pengacara Presiden Liang.     

Chen Youran mengeluarkan ponselnya dan membuka menu buku telepon. Ujung jarinya melintasi nama kontak satu per satu, tapi dia tidak tahu siapa yang harus dihubungi. Jika Chen Yaoting tahu tentang ini, pasti ayahnya itu akan sangat marah dan memarahinya habis-habisan. Jika dia menelepon Tang Huiru, itu hanya akan membuatnya khawatir.     

Akhirnya, jarinya berhenti pada satu nama. Dia memutuskan untuk menelepon Lin Mo'an yang berada jauh di Amerika Serikat. Setelah tersambung, dia pun bertanya, "Mo'an, apa kamu kenal pengacara di Kota A?"     

Saat ini, di Amerika Serikat sudah tengah malam, tetapi Lin Mo'an masih menjawab telepon dari Chen Youran. Mendengar suara serak wanita itu, dia mengerutkan kening dan bertanya, "Apa yang terjadi?"     

Chen Youran menceritakan kembali peristiwa yang terjadi. Ketika mendengarnya berkata bahwa cederanya tidak serius dan hanya cedera kecil, Lin Mo'an menghela napas lega dan berkata, "Aku punya kenalan pengacara di Amerika Serikat. Dia sedang melakukan perjalanan bisnis di Kota A. Aku akan menghubunginya. Sebelum pengacara itu datang, kamu harus tetap diam."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.