Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia adalah Wanita Presiden Ji



Dia adalah Wanita Presiden Ji

2Di luar kantor polisi, sebuah Maybach hitam berhenti di pinggir jalan. Mata pria yang berada di dalam mobil itu tertuju pada pintu kantor polisi. Bibirnya sedikit mengerucut, sementara mata gelapnya tidak memiliki emosi. Dia tidak tahu apa yang sedang dipikirkan.     

Xiao Cheng yang duduk di kursi pengemudi beberapa kali melihat ke belakang melalui kaca spion. Melihat bosnya belum bergerak sama sekali, dia agak penasaran.     

Ada seorang pria lain yang duduk bersama Ji Jinchuan di kursi penumpang belakang. Dia mengenakan setelan biasa pada umumnya. Meskipun fitur wajahnya tidak terlalu menonjol, tetapi dia juga bisa dimasukkan ke dalam kategori pria tampan. Saat ini, pria itu, Zhou Xianglun memandang pria yang ada di sampingnya. Mereka telah menunggu di dalam mobil selama hampir satu jam. Namun, Ji Jinchuan tidak berkata masuk ataupun pergi.      

Apa maksudnya ini? Batin Zhou Xianglun. Pada akhirnya, dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Presiden Ji, apa kita harus masuk atau tidak?"     

Ji Jinchuan menggerak-gerakkan kakinya, telapak tangannya juga memutar-mutar ponselnya. Ketika dia mendengar pertanyaan Zhou Xinglun, dia menutup matanya dan berkata, "Aku akan menunggu kalian di sini."     

Zhou Xinglun dan Xiao Cheng turun dari mobil, lalu berjalan memasuki kantor polisi.     

Di sisi lain, di ruang interogasi, orang-orang yang berada di kantor polisi memperlakukan Presiden Liang bak seorang dewa. Mereka bahkan menyeduhkan teh dengan kualitas terbaik, yaitu teh Guanyin untuk diberikan kepada pria itu. Sedangkan Chen Youran merasa sangat menderita karena tidak ada satu pun orang di dalam sana yang peduli kepadanya. Tenggorokannya terasa kering dan dia merasa sangat kesal.     

Melihat para petugas kepolisian yang begitu menyanjung Presiden Liang, Chen Youran berkata, "Bolehkah aku meminta segelas air?"     

"Apakah kamu menganggap kantor polisi ini adalah rumahmu?" Sikap polisi muda itu sangat buruk.     

Chen Youran menjilat bibirnya yang kering dan terlalu malas untuk berdebat dengan polisi muda itu. Dia hanya membuang muka dan melihat ke luar jendela.     

Presiden Liang adalah orang yang tidak sabar dan pengacaranya bisa memahami setiap perkataan serta perilakunya. Melihat itu, dia pun bertanya, "Nona Chen, kapan pengacaramu akan datang?"     

"Secepatnya." Chen Youran berusaha menggerakkan lipatan bibirnya yang kering dan tipis. Baru saja, Lin Mo'an meneleponnya lagi dan mengatakan bahwa teman pengacaranya sedang dalam perjalanan ke kantor polisi dan akan segera tiba.     

Presiden Liang berulang kali melihat arloji di pergelangan tangannya. Melihat itu, pengacaranya berkata, "Kalau Anda ingin pergi, Anda bisa pergi lebih dulu. Aku akan menangani semuanya."     

"Baguslah." Presiden Liang pun bangkit dari duduknya. Dia telah mengenakan pakaian ganti yang bersih yang dibawakan oleh asistennya. Penampilan pria itu sangat bermartabat. Meskipun luka di keningnya telah ditangani dengan sederhana, tetapi itu masih terlihat dengan jelas.     

Tepat pada saat itu, pintu ruang interogasi didorong terbuka. Semua orang pun otomatis melihat ke pintu. Tampaklah Xiao Cheng dan Zhou Xianglun berjalan masuk. Mereka melirik ke ruang interogasi, dan pandangan akhir mereka tertuju pada Chen Youran.     

Kemudian, Zhou Xianglun mengeluarkan kartu nama dari saku jasnya dan menyerahkannya kepada Presiden Liang sambil berkata, "Aku Zhou Xianglun, pengacara Nona Chen Youran."     

Chen Youran tercengang. Lin Mo'an baru saja mengatakan di telepon bahwa teman pengacaranya adalah orang Amerika, sedangkan pria bernama Zhou Xianglun ini jelas adalah pria asia. Dia bahkan lebih bingung mengapa Xiao Cheng juga ada di sana. Xiao Cheng ada di kantor polisi, apakah Ji Jinchuan juga ada? Batinnya.     

Chen Youran kemudian melihat ke belakang melampaui posisi dua pria yang baru saja datang. Tetapi, tidak ada siapa pun lagi di belakang mereka. Tiba-tiba, ada semacam perasaan kehilangan yang tidak bisa dipahami di dalam hatinya. Meskipun sangat dangkal, tetapi perasaan itu sangat nyata.     

Nama Zhou Xianglun sudah terkenal di kalangan pengacara seluruh kota. Bahkan ada mitos yang mengatakan, dalam lingkaran pengacara, dia adalah seorang pengacara yang tak terkalahkan. Selama dia yang menangani kasusnya, dia tidak pernah terkalahkan. Dan yang lebih mengejutkan bagi Presiden Liang adalah asisten khusus Ji Jinchuan juga datang bersama dengan Zhou Xianglun.     

Presiden Liang kemudian melihat Chen Youran dan tatapannya menjadi semakin rumit. Ekspresi wajahnya tampak seolah baru saja menelan lalat. Dia merasa sangat kesal dan terdistorsi.     

Zhou Xianglun memandang wanita yang duduk di bangku. Wajahnya yang halus tampak agak pucat, matanya hitam dan cerah, hidungnya kecil dan lurus, sementara bibirnya sangat indah. Saat ini, kulitnya tampak kering dan keningnya masih berlumuran darah. Wanita itu terlihat sedikit malu. Ternyata ini wanita Presiden Ji? Batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.