Tidak Suka Wanita yang Dikasih Hati Minta Jantung
Tidak Suka Wanita yang Dikasih Hati Minta Jantung
Ji Jinchuan mengangkat lengan kirinya dan mengetukkan jarinya pada jam tangannya. Meskipun dia tidak menjelaskannya, Chen Youran tahu bahwa maksud pria itu adalah untuk mengatakan bahwa dirinya telah pergi untuk waktu yang lama.
Sementara di dalam bilik, He Jiashan menyeret wanita yang sedang berlutut di hadapannya dan memandang rendah wanita yang sedang memohon kepadanya itu. Kemudian dia berkata, "Aku akan memberimu sejumlah uang, gugurkan anak itu!"
Meskipun Chen Youran merasa kasihan pada Mofei, tetapi dia tidak bisa menunjukkan rasa simpatinya. Dia tidak mungkin melakukan hal bodoh untuk memprovokasi He Jiashan demi membantu orang asing.
Sayang sekali, Mofei berpaling dan malah jatuh cinta dengan sampah He Jiashan. Orang seperti apa pria bernama He Jiashan, semua orang di seluruh Kota A tahu itu. Hanya orang bodoh yang akan jatuh cinta kepadanya.
Di ujung lain koridor, seorang pria datang menuju bilik khusus He Jiashan. Pria itu adalah Xu Chengyan. Melihat keberadaan Chen Youran, dia tertegun selama beberapa saat. Namun, dia tidak memedulikan wanita itu dan sama sekali tidak menyapanya. Dia bergegas masuk ke dalam bilik khusus itu dan mengangkat Mofei yang berada di lantai. Dia menatap lekat-lekat ke arah He Jiashan yang tampak seperti bajingan, kemudian balik menatap Mofei yang masih menangis dan bertanya, "Apa yang terjadi?"
Di luar bilik, Chen Youran yang siap kembali ke biliknya sendiri, tiba-tiba menghentikan langkah kakinya. Ah, sang pahlawan menyelamatkan wanita cantik, batinnya. Namun, menilai dari sikap Xu Chengyan, menurutnya pria itu tidak mengetahui hubungan antara Mofei dan He Jiashan. Jadi, dia tidak merasa heran mengapa pria itu tiba-tiba muncul di sini.
Ji Jinchuan sedikit kesal dengan perilaku Chen Youran yang sedang menikmati keributan yang terjadi. Dia mengerutkan kening dan berkata, "Masih tidak ingin pergi?"
Chen Youran meresponsnya dengan senyuman dan buru-buru mengikuti langkah pria yang ada di depannya.
Ketika mereka kembali ke bilik, semua hidangan telah disajikan. Dan saat mereka baru saja mengambil beberapa suap, tiba-tiba ponsel Ji Jinchuan berdering. Setelah mengangkat telepon, dia hampir tidak berbicara sama sekali. Dia hanya mendengarkan dengan tenang, tetapi raut wajahnya tampak tidak terlalu baik.
Saat Ji Jinchuan menutup teleponnya, Chen Youran bertanya dengan penuh rasa ingin tahu, "Ada apa?"
Ji Jinchuan mengambil tisu dan perlahan menyeka sudut mulutnya, "Ada yang harus aku lakukan. Aku pergi dulu."
Chen Youran sangat ingin menjadi seperti wanita lain, memeluk dan bertingkah seperti bayi, memintanya untuk menemaninya menyelesaikan makan. Tetapi, dia tahu bahwa dia tidak bisa dan tidak akan pernah bisa. Mungkin di hati Ji Jinchuan, dia hanyalah salah satu kekasihnya, tapi dia tidak suka dengan kata kekasih itu. Jadi, dia menganggap hubungan keduanya sebagai komunikasi.
Setelah melakukan hubungan intim dengan Ji Jinchuan, Chen Youran menganggap pria itu setengah pacarnya. Mengapa setengah? Pasalnya, mereka hanya memiliki hubungan di tempat tidur. Karena sejatinya pacar tidak hanya meminta kehangatan dan berhubungan di ranjang, tetapi juga bisa dipanggil kapan saja saat kehadirannya dibutuhkan. Hanya saja, sudah jelas bahwa menjadi pacar sesungguhnya adalah hal yang mustahil bagi Ji Jinchuan.
Ji Jinchuan bangkit dari duduknya, mengambil jasnya dan membentangkannya di antara kedua lengannya, lalu memakainya. Ketika dia berjalan menuju pintu, Chen Youran tiba-tiba berteriak, "Tunggu sebentar!"
Ji Jinchuan pun kembali menoleh dan menatap wanita itu penuh penasaran. Chen Youran meletakkan sumpitnya dan berdiri perlahan. Dia mendorong kursi ke belakang yang mengakibatkan adanya bunyi gesekan kursi dengan lantai. Dia mendekati pria itu sambil tersenyum dan membenarkan lipatan dasinya yang bengkok. Kemudian, sambil berjingkat dia mencium sudut bibir pria itu dan berkata, "Kali ini kamu berhutang makan denganku, jadi kamu harus membayarnya lain kali."
Ji Jinchuan menyeka tempat Chen Youran menciumnya dengan ibu jarinya. Bibir tipisnya berwarna kemerahan dan matanya sedikit menyipit. "Kenapa begitu?"
Chen Youran mengedipkan matanya, seolah-olah dia telah sangat dianiaya. Dia menundukkan kepalanya dan berbisik, "Kamu jarang sekali makan denganku, tapi kali ini kamu harus pergi lebih dulu karena ada sesuatu yang harus dilakukan. Bukankah itu berarti kamu berutang dan harus membuat janji lain kali?"
Ji Jinchuan mengerutkan kening dan dengan dingin berkata, "Aku tidak suka dengan wanita yang dikasih hati minta jantung."
Chen Youran menjulurkan lidahnya, kemudian mendorong Ji Jinchuan keluar sambil tertawa, "Aku hanya bercanda denganmu."