Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Pria dengan Kemandirian yang Kuat



Pria dengan Kemandirian yang Kuat

0Bayangan hitam menyelimuti Chen Youran. Bibirnya terasa hangat karena embusan napas dari pria di hadapannya, asap rokok ringan kini menghiasi napasnya. Tubuhnya agak kaku. Dia membiarkan pria di hadapannya menciumnya dan terus mengulum bibirnya dengan lembut. Embusan napas dari dua orang yang berhadapan menyembur di wajah masing-masing, membuat hati mereka bergetar. Untuk sesaat, Chen Youran memiliki niat mendorong tubuh pria di hadapannya, lalu melarikan diri.      

Ji Jinchuan menciumnya terlalu intens, sehingga sama sekali tidak melihat keterkejutan di matanya. Karena tidak ada respons dari Chen Youran, dia menggigit bibirnya sebagai hukuman. Akibat rasa sakit yang terasa, Chen Youran kembali ke kesadarannya, tetapi dia tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya, dia melingkarkan tangannya ke pinggang pria itu, berpelukan dan kembali berciuman. Mereka berciuman dari atap hingga kamar. Malam yang penuh cinta.     

***     

Keesokan harinya, Chen Youran dibangungkan oleh bunyi alarm. Ketika membuka matanya, dia merasa seolah sedang berada di lingkungan yang aneh dan hatinya tiba-tiba melonjak karena terkejut. Setelah melihat perabotan di ruangan itu dengan jelas, dia menghela napas karena merasa lega. Dia sangat lelah, hingga tertidur tadi malam. Akan tetapi, Ji Jinchuan tidak menginap tadi malam.     

Chen Youran tidak bisa menahan untuk memunculkan senyum hangat di bibirnya. Dia memikirkan kembali situasi yang terjadi tadi malam. Ji Jinchuan sama sekali tidak melanggar aturan kemarin. Dia benar-benar pria dengan kemandirian yang kuat.     

Begitu duduk, Chen Youran melihat kotak beludru hitam yang ada di atas meja samping tempat tidur. Dia pun mengambil dan membukanya. Di dalamnya, terdapat kalung yang sangat modis. Kalung itu tampak sangat indah. Itu adalah kalung yang paling populer saat ini. Beberapa hari yang lalu, dia melihat model wanita di sampul majalah fashion mengenakannya. Jadi, dia langsung bisa mengenalinya. Harga kalung itu kira-kira ratusan juta. Hmm, dia membayarku terlalu mahal, batinnya.     

Chen Youran sedikit mengerutkan sudut bibirnya dan membuat lekukan yang dangkal, seperti sebuah senyuman sarkasme dan ejekan. Akhirnya, dia meletakkan kembali kotak itu di meja samping tempat tidur, membalikkan badan dan turun dari tempat tidur. Dia mengambil pakaiannya dan berjalan menuju kamar mandi.     

Beberapa menit kemudian, Chen Youran keluar dari kamar mandi, berdandan, mengambil tasnya di sofa dan bersiap untuk pergi. Ketika baru saja memegang gagang pintu, dia berhenti sebentar. Dia kembali melihat benda yang ada di meja samping tempat tidur. Dia sempat ragu selama beberapa saat, sebelum akhirnya mengambil kotak itu dan melemparkannya ke tong sampah. Setelah itu, dia pergi dari hotel tersebut.     

***     

Di perusahaan Grup Zhongsheng, tepatnya di kantor Presiden Ji.     

Setelah melaporkan semua rencana perjalanan hari ini kepada Ji Jinchuan, Xiao Cheng menutup dokumen di tangannya dan menatap pria yang menundukkan kepalanya yang sedang menandatangani dokumen yang berada di hadapannya tersebut.     

Ji Jinchuan yang melihat bahwa Xiao Cheng tak kunjung pergi mendongakkan kepala dan bertanya, "Apakah ada hal yang lain?"     

Xiao Cheng ragu-ragu selama beberapa saat. Akhirnya dia berkata, "Presiden Ji, Nona Chen tidak mengambil hadiah yang Anda berikan kepadanya ketika meninggalkan hotel."     

Ji Jinchuan yang sedang sibuk menandatangani dokumen sempat menghentikan gerakan tangannya sejenak, kemudian melanjutkan gerakannya dan memeriksa dokumen lainnya. Wajah dinginnya masih acuh tak acuh seperti biasanya. Dia hanya mengucapkan 'hmm' dengan lemah dan tidak mengatakan apa-apa lagi.     

"Pelayan hotel yang membersihkan kamar menemukan kalung berada di tong sampah," tutur Xiao Cheng sambil sedikit menundukkan kepalanya dan melirik wajah pria di depannya.     

Ji Jinchuan masih tidak memberikan tanggapan. Setelah menandatangani dokumen terakhir, dia menutup pulpennya, mengangkat kepalanya dan menatap Xiao Cheng dengan tatapan tenang. "Apa kamu memberitahunya bahwa kemarin adalah hari ulang tahunku?"     

Kemarin, Chen Youran mengatakan bahwa dia mendapatkan informasi mengenai dirinya di internet. Namun, dia tidak percaya itu karena informasi di internet berbeda tiga hari dengan hari ulang tahunnya yang sebenarnya. Selain Keluarga Ji, hanya Xiao Cheng yang mengetahui hal itu. Kecuali mencurigai Xiao Cheng yang memberitahu wanita itu, dia tidak dapat lagi menemukan orang lain sebagai tersangka.     

Hati Xiao Cheng seketika terkejut dan wajahnya tampak sedikit kebingungan, "Presiden Ji, aku…"     

Ji Jinchuan menatap Xiao Cheng dengan tatapan acuh tak acuh, mengangkat lengannya dan melihat arlojinya. Alisnya sedikit berkerut dan dia mengeluarkan suara untuk mengingatkan, "Masih ada 20 menit lagi sebelum rapat."     

Xiao Cheng melihat bahwa Ji Jinchuan tidak ingin menyelidiki lebih lanjut. Terdengar embusan napas lega darinya.      

"Aku akan bersiap," kata Xiao Cheng dengan cepat dan segera pergi dari ruangan Ji Jinchuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.