Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Wanita Bodoh



Wanita Bodoh

0Chen Youran memasang kembali tutup botol dan mengangkat lengannya untuk menyeka noda air di sudut mulutnya. Entah dia sedang marah atau kesal, tetapi nada bicaranya terdengar sangat buruk, "Sekarang aku tahu, kamu berniat mempermalukanku."     

Raut wajah Ji Jinchuan tampak baik, tetapi tidak ada senyum di bibirnya. Matanya yang dalam dan dingin tampak sangat gelap, hingga terlihat begitu kejam. Lalu, dia berkata, "Hanya wanita bodoh yang tidak menolaknya."     

Chen Youran mencondongkan tubuhnya ke depan, melingkarkan tangannya ke leher Ji Jinchuan dan mengembuskan napas seperti di film biru. "Hanya wanita pintar yang tidak akan menolak Presiden Ji."     

Semua yang dikatakan oleh Ji Jinchuan dan Chen Youran tidak memiliki makna yang jelas. Xiao Cheng tidak berada di pesta makan malam tadi, jadi dia kebingungan. Tetapi, kedua orang yang di berada di kursi penumpang belakang layaknya sebuah cermin yang bisa menjelaskan kepadanya mengenai apa yang sudah terjadi.     

Chen Youran memiliki bau anggur yang kuat, sementara Ji Jinchuan tampak tidak senang. Dia menyingkirkan lengan wanita itu dari lehernya dan berkata, "Chen Yaoting bertekad menjual putrinya demi kejayaan."     

Chen Youran tidak memiliki cara untuk menyangkal kata-kata Ji Jinchuan yang mematikan. Dia hanya menutup matanya dan memilih untuk beristirahat. Ji Jinchuan kemudian meminta Xiao Cheng berhenti di persimpangan jalan depan dan menyuruhnya menghentikan taksi untuk Chen Youran.     

Chen Youran sendiri tidak menganggap perlakuannya ini aneh. Dia telah mengenal Ji Jinchuan cukup lama, sehingga dia sudah terbiasa menganggap bahwa pria itu bukan manusia.      

***     

Akhirnya, Chen Youran tiba di rumah Keluarga Chen. Saat baru saja dia memasuki ruang tamu, dia mendengar suara Chen Yaoting datang dari tangga di lantai dua, "Kamu sudah pulang..."     

Bibi Zhang yang berada di dapur melangkah keluar dan melihat wajah tidak normal Nona Kedua Keluarga Chen itu. Dia mendekat dan mencium bau anggur yang menyengat di tubuhnya. Dia terkejut dan berkata, "Nona Kedua, bagaimana bisa kamu minum di tengah malam seperti ini?"     

Chen Youran melempar tas ke sofa dan menjawab, "Aku tidak minum terlalu banyak, kok."     

Bibi Zhang pergi ke dapur untuk membuatkannya sup yang dapat mengurangi mabuk. Tiba-tiba, telepon di ruang tamu berdering. Bibi Zhang pun pergi untuk menjawab telepon tersebut. Ternyata, orang yang menelepon adalah Gu Jinchen.     

"Ya, Nona Kedua sudah pulang dan dalam kondisi mabuk," jawab Bibi Zhang.     

Mendengar bahwa Chen Youran telah tiba di rumah, Gu Jinchen merasa lega dan meminta Bibi Zhang memasak semangkuk sup yang dapat mengurangi mabuk untuk Chen Youran. Setelah itu, sambungan telepon tersebut ditutup.     

Meski hanya mendengar beberapa kalimat sederhana, tetapi Chen Youran sudah bisa menebak siapa yang menelepon. Melihat Bibi Zhang hendak meletakkan gagang telepon, dia ingin bergegas maju untuk mengambil alih telepon dan bertanya kepada Gu Jinchen mengapa pria itu tidak mengingatkannya sejak awal jika peduli padanya. Tetapi, walaupun dia minum anggur terlalu banyak dan sedang dalam kondisi mabuk, dia masih bisa berpikir rasional.     

Chen Yaoting menuruni tangga dan menatap Chen Youran. Dia pun bertanya, "Apakah kamu pergi dengan Ji Jinchuan."     

Chen Youran meninggalkan tasnya di sofa. Kepalanya terasa sangat sakit seakan mau pecah. Dia hanya menjawab ringan dengan kata 'hmm'. Dia merasa takut kepada Chen Yaoting, namun juga menghormatinya. Dia menghormatinya karena pria itu adalah ayahnya. Tetapi, pria itu selalu bersikap dingin kepadanya, tidak peduli dengan apa pun yang dilakukannya. Ayahnya itu tidak suka kepadanya, jadi dia merasa takut. Dia takut ayahnya akan kembali mengasingkannya ke negara yang penuh dengan hantu serta tidak peduli dengan hidup dan matinya.     

Chen Yaoting berjalan menuju dispenser, mengambil segelas air dan berkata, "Istirahatlah lebih awal."     

Mendengar kekhawatiran Chen Yaoting atas dirinya yang tiba-tiba ini, tenggorokan Chen Youran tersedak. Sepertinya, ada napas hangat yang mengalir di bawah matanya, yang terpaksa dia tekan.     

Malam ini, Chen Youran dia mengalami tidur yang buruk karena mabuk. Dia memimpikan hari-hari ketika dia baru saja pergi ke California dan apa yang dikatakan oleh Gu Jinchen kepadanya sebelum dia pergi ke luar negeri.     

"Youyou, maafkan aku. Aku harus menikahinya."     

***     

Chen Youran terlambat di hari kedua bekerja pada perusahaan Grup Zhongsheng. Sekretaris Feng Yi mengetahui hubungannya dengan Ji Jinchuan, jadi wanita itu tidak memarahinya. Wanita itu hanya berkata bahwa dia harus memerhatikan waktu kerja lain kali.     

Kemudian, Feng Yi mengambil sebuah dokumen dan meminta Chen Youran untuk mencetak dan mengirimkannya ke kantor presiden. Setelah selesai mencetak dokumen, dia menarik napas dalam-dalam, mendatangi kantor presiden dan mengetuk pintu.     

Kemudian, dari dalam, terdengar suara seorang pria penghuni ruang kantor itu berkata, "Masuk..."     

Chen Youran mendorong dan membuka pintu itu, kemudian berjalan masuk. Tampaklah Ji Jinchuan yang sedang duduk di mejanya sambil menandatangani dokumen. Pria itu mengenakan kacamata berbingkai emas di pangkal hidungnya yang membuatnya terlihat lebih elegan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.