Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Hadiah Untukmu



Hadiah Untukmu

0Dalam satu bidikan close-up yang paling tidak mencolok, Chen Youran melihat Xue Ling yang terdesak keluar dari kerumunan sambil memegang tas tangannya seorang diri. Pakaian yang dikenakannya mungkin sedikit rumit. Dia mengenakan rok sepantat dengan model bahu rendah dan menunjukkan kaki putihnya yang panjang. Dia juga memakai riasan yang cantik dan halus. Dia tampak mengepalkan tas di tangannya, menggigit bibir bawahnya dan menatap pria yang sedang didampingi oleh wanita cantik di antara kerumunan.     

Ji Jinchuan turun dari pesawat dan langsung kembali ke perusahaan. Tidak heran jika ekspresinya terlihat buruk. Chen Youran bisa menebak karena kedatangan Xue Ling di bandara untuk menjemputnya lah yang membuatnya marah. Saat ini, dia jadi berpikir bagaimana dirinya menjelaskan jika nantinya pria itu bertanya kepadanya.     

di dalam kantor presiden, Ji Jinchuan melemparkan koran di mejanya dan mengerutkan kening. Kemudian berkata, "Bukankah kamu bilang semuanya sudah beres? Katakan padaku, bagaimana ini bisa terjadi?"     

Xiao Cheng berdiri di depan meja Ji Jinchuan, melirik judul besar yang terpampang di koran, sedikit menundukkan kepala dan berkata dengan nada penuh penyesalan, "Presiden Ji, ini salahku."     

Ji Jinchuan bersandar di sandaran kursinya, menopang dahinya dengan satu tangan dan terdiam selama beberapa saat. Lalu dia berkata, "Aku tidak ingin melihat hiburan mingguan Tiongkok Selatan ini."     

Xiao Cheng menghela napas, menganggukkan kepala dan menjawab, "Aku akan mengurusnya."     

Ji Jinchuan telah melakukan perjalanan bisnis selama lebih dari seminggu dan dia memiliki banyak dokumen untuk ditangani. Feng Yi sangat mengenal dengan baik bagaimana watak pria itu. Saat ini, bosnya itu sedang marah. Dan dia tidak akan berani mengganggunya sedikit pun walaupun ada masalah besar yang mendesak.     

Feng Yi membawa dokumen yang harus segera ditandatangani oleh Ji Jinchuan kepada Chen Youran dan berkata, "Dokumen ini harus segera ditandatangani oleh Presiden Ji. Ini sangat mendesak."     

Chen Youran bukanlah orang bodoh. Secara alami, dia dapat melihat bahwa semua orang di departemen sekretariat saat ini sedang sangat hati-hati menjaga sikap. Mereka tampak lebih serius dibandingkan biasanya. Dia merasa bimbang dalam waktu yang cukup lama. Berpikir bahwa jika dia mengetuk pintu dengan gegabah, apa Ji Jinchuan akan melampiaskan amarahnya kepadanya dan menyakiti tubuhnya atau tidak. Dia tidak ingin menjadi korban yang tidak bersalah seperti itu.     

Di bawah desakan Feng Yi yang terus berulang-ulang, Chen Youran tidak memiliki pilihan lain selain memberanikan diri untuk mengetuk pintu kantor presiden. Setelah mendengar jawaban yang menyuruhnya masih, dia membuka pintu, berjalan dengan gelisah menghampiri Ji Jinchuan dan meletakkan dokumen di tangannya di atas meja.     

"Presiden Ji, dokumen ini membutuhkan persetujuan dan tanda tangan Anda dengan segera," tutur Chen Youran.     

Ji Jinchuan sama sekali tidak mendongakkan kepalanya. Meskipun wajahnya tidak semuram saat pertama kali dia memasuki perusahaan, tetapi tetap tidak terlalu baik. Dia melonggarkan dasinya dengan malas, kemudian mengambil dokumen itu untuk memeriksanya. Dan ketika tidak menemukan ada yang salah, dia mengambil pena dan langsung menandatangani dokumen itu, lalu menyerahkannya kembali kepada Chen Youran.     

Chen Youran mengambil dokumen itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia menatap pria di hadapannya beberapa kali. Dan ketika melihat bahwa Ji Jinchuan sedang sibuk mengurusi hal-hal yang lain, dia akhirnya membungkuk untuk memberikan hormat dan bersiap untuk pergi.     

Begitu Chen Youran membalikkan badan, terdengar Ji Jinchuan berkata, "Tunggu sebentar."      

Ji Jinchuan menatap wanita di hadapannya dengan tatapan kosong. Kemudian, dia meletakkan penanya, membuka laci di sebelah kirinya dan mengeluarkan kotak hadiah beludru hitam kecil. Dia berkata, "Hadiah untukmu."     

Chen Youran sedikit tertegun. Setelah beberapa saat, dia mengulurkan tangan untuk mengambilnya. Dia membuka kotak itu. Di dalamnya berisi sebuah bros dengan tampilan yang sangat halus dan indah.     

Memakai bros bukanlah gaya yang tren untuk saat ini. Itu adalah benda yang sedikit kuno. Dan bentuk gayanya juga tampak langka di pasaran. Dan sepertinya, harga benda itu tidaklah tinggi. Meskipun belum pernah ke Amerika Serikat, sekilas Chen Youran dapat mengetahui bahwa itu adalah kerajinan tangan Chinatown yang tidak mungkin dibeli dengan harga tinggi di pasaran. Karena Lin Mo'an juga sering membawakannya pernak-pernik seperti jepit rambut dan gelang yang berasal dari American Chinatown.     

Sorot mata Chen Youran tampak sangat senang. Dia berjalan mengitari meja, membungkukkan badan tepat di atas wajah Ji Jinchuan dan berbisik di telinga pria itu, "Terima kasih. Aku menyukainya."     

Meskipun bros itu tidak bernilai banyak uang, tetapi Chen Youran sangat menyukainya. Itu lebih berkesan di dalam hatinya daripada barang-barang yang pernah diberikan oleh Ji Jinchuan kepadanya sebelum-sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.