Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Youyou, Aku Mencintaimu (4)



Youyou, Aku Mencintaimu (4)

2Begitu Ji Nuo membuka mulutnya, dia menangis dengan keras sambil berkata, "Aku tidak mau wanita lain menjadi ibu tiriku!"     

Hati Chen Youran seperti dipukul oleh sesuatu yang berat, yang membuat seluruh wajahnya pucat. Dia memeluk erat Ji Nuo di lengannya dan kabut di bagian bawah matanya berangsur-angsur berkumpul.     

Melihat kedua orang yang berpelukan itu, tatapan mata Xie Suling tampak rumit. Dia meletakkan mangkuk sup di atas meja dan berjalan ke samping. Sementara itu, Bibi Zhao mengambil sapu untuk membersihkan pecahan-pecahan mangkuk yang berserakan di lantai.     

Chen Youran menekan kabut air di bagian bawah matanya. Dia memegang bahu kecil Ji Nuo yang kurus untuk mendudukkannya dengan tegap dan menyeka air mata di wajah si kecil dengan ibu jarinya. Dia berujar, "Tidak peduli apa yang terjadi, tidak ada gunanya untuk marah-marah. Bagaimana kalau kita makan dulu?"     

Akhirnya, Ji Nuo berhenti menangis dan berkata, "Kalau begitu, kamu harus makan bersamaku."     

"Apa itu cukup untuk dua orang?" tanya Chen Youran sembari menatap Bibi Zhao.     

Setiap kali membawa makanan, Bibi Zhao selalu membawa tambahan ekstra. Jadi, dia mengangguk dan menjawab, "Ya, cukup."     

"Hapus air matamu, aku akan mencuci tangan dulu." Chen Youran menatap Ji Nuo.     

Ji Nuo mengangguk dengan patuh dan merentangkan lengan pendeknya ke samping untuk mengambil tisu di atas meja. Kemudian, dia menyeka wajahnya dengan santai.     

Chen Youran mencuci tangannya dan keluar setelah selesai. Bibi Zhao saat ini telah mengisi mangkuk untuknya dengan nasi. Di tempat tidur pasien, ada meja kecil sederhana yang cukup untuk dua piring dan semangkuk sup untuk setiap orang.     

Kemudian, Chen Youran mengambil mangkuk dan sumpit yang diberikan oleh Bibi Zhao. Dia duduk di tepi ranjang pasien dan meletakkannya beberapa sayuran di mangkuk Ji Nuo, "Ayo makan…"     

Setelah bekerja, Chen Youran datang langsung ke rumah sakit dan belum sempat menghabiskan makanannya. Mendengar apa yang dikatakan Ji Nuo barusan, dia tidak memiliki nafsu makan saat ini. Namun, dia tetap mengambil dua suapan sebagai formalitas.     

Setelah selesai makan, Chen Youran menyeka mulut Ji Nuo sambil bertanya, "Apa kamu kenyang?"     

"Sangat kenyang," jawab Ji Nuo dan hendak meraih lengan Chen Youran untuk bergelayut. Namun, Chen Youran lebih dulu mengulurkan tangan dan membelainya.     

"Kalau terlalu kenyang begini, itu bisa saja sulit untuk dicerna," tutur Chen      

"Ya," jawab Ji Nuo dengan mulut yang datar.     

Wajah Xie Suling tidak terlalu bagus. Dia sudah membujuk Ji Nuo untuk waktu yang lama, tetapi cucu kecilnya tidak menghargainya sama sekali. Sedangkan itu, Chen Youran hanya membutuhkan dua atau tiga kata, si kecil langsung mau melakukan apa yang dikatakannya.     

Hati Xie Suling pun terasa seperti terhalang oleh sesuatu. Dia merasa bahwa cucu kecilnya yang selalu dirawat olehnya dengan penuh kasih sayang di tangannya hanyalah anak yang tidak tahu berterima kasih.     

Ji Jinchuan merasa senang melihat Ji Nuo begitu bergantung pada Chen Youran. Di masa depan, ketika ibu dan anak hidup bersama, Ji Nuo tidak akan terlalu memisahkan diri dari Chen Youran. Beberapa orang merasa senang, tetapi beberapa yang lain khawatir.      

Xie Suling merasa tidak bahagia. Bukan hanya di dalam hatinya, tetapi itu juga terlihat di wajahnya. Dia tidak ingin Ji Nuo dan Chen Youran terlalu dekat. Dia juga mendengar tentang apa yang terjadi kemarin. Ji Nuo, yang selalu sangat sopan kepada orang-orang, menunjukkan rasa tidak suka pada Su Ning di depan umum. Padahal, seharusnya wanita lembut seperti Su Ning sangat disukai anak-anak. Dia berpikir bahwa jika Chen Youran berkeliaran di depan Ji Nuo sepanjang hari, si kecil tidak akan menyukai Su Ning ataupun wanita lain.     

Ketika Chen Youran pergi, Xie Suling mengikutinya dan menghentikannya. Dia berkata, "Izinkan aku bertanya lagi, apa kamu benar-benar tidak ingin memiliki anak lagi dengan Jinchuan?"     

Chen Youran tidak menoleh ke belakang dan menatap lurus ke koridor di depannya. Matanya dalam keadaan membeku untuk beberapa saat.     

"Anda memiliki pandangan yang bagus. Wanita bernama Su Ning sangat cocok untuk menjadi Nyonya Muda Ji." Setelah mengatakan itu, Chen Youran berjalan ke depan tanpa melihat ke belakang.     

Xie Suling terus menatapnya saat Chen Youran berjalan pergi. Dia berbalik dan melihat Ji Jinchuan berdiri di pintu kamar pasien. Dia sedikit tercengang lalu dia berkata, "Kamu dengar itu… Aku memberinya kesempatan lagi, tapi dia tidak mau. Hatinya tidak memilikimu dan Nuo Bao. Sebaiknya kamu menyerah saja."     

Ji Jinchuan memandangi sosok wanita yang perlahan menjauh itu. Dia tiba-tiba mengambil langkah panjang melewati Xie Suling dan bergegas mengejarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.