Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Youyou, Aku Mencintaimu (3)



Youyou, Aku Mencintaimu (3)

1Ji Nuo menatap Ji Jinchuan dan Ji Shaoheng du luar sana. Alisnya yang kecil berkerut. Dia tiba-tiba berpikir bahwa ayahnya telah mengatakan kalau nenek akan mencarikan dia seorang ibu tiri, sepertinya wanita yang dimaksud itu juga bermarga Su.     

"Ayahku tidak ada hubungannya dengan dia. Jangan main-main," tutur Ji Nuo.     

Su Ning dan Su Ke sama-sama memandang Ji Nuo. Wajah Su Ning menjadi buruk untuk sesaat. Detik berikutnya, dia berkata dengan suara lembut, "Nuonuo, setelah kamu sembuh, apa kamu mau kalau bibi membawamu ke taman hiburan?"     

Ji Nuo menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ranran akan membawaku ke sana."     

Su Ning tertegun sejenak. Mendengar nama 'Ranran', dia mengira itu seorang gadis kecil. Jadi, dia tidak terlalu memedulikannya dan berkata, "Bibi bisa membawa kalian berdua bersama."     

Ji Nuo mengerutkan bibirnya dan membelakangi Su Ning. Dengan ekspresi enggan untuk berbicara dengannya, dia berkata, "Ayahku akan mengantar kami."     

Su Ning tidak menyangka bahwa Ji Nuo begitu sulit untuk ditaklukkan. Alis cokelatnya pun berkerut. Meskipun dia marah, tapi dia tidak menunjukkannya.     

Setelah beberapa saat, Ji Jinchuan dan Ji Shaoheng memasuki kamar pasien. Mereka melihat Su Ning memegang pisang yang sudah dikupas dan membujuk Ji Nuo dengan suara lembut. Namun, Ji Nuo terlihat marah dengan membelakangi mereka.     

Ji Shaoheng melangkah maju lalu berjongkok di depan Ji Nuo. Melihat mulut kecil keponakannya berkerut, dia bertanya, "Ada apa, Nuonuo sayang?"     

Ji Nuo melirik Ji Shaoheng lalu menoleh ke Ji Jinchuan. Dia menunjuk ke Su Ning dan bertanya, "Ayah, apa dia ibu tiri yang dicarikan nenek untukku?"     

"Apa yang kamu katakan padanya?" Ji Jinchuan sedikit mengernyit dan melirik Su Ning.     

"Aku tidak mengatakan apa-apa. Keke tadi tidak sengaja mengatakan sesuatu." Su Ning buru-buru menjelaskan. Dia lalu berkata kepada Su Ke, "Keke, minta maaf kepada Presiden Ji."     

Su Ke menatap wajah muram Ji Jinchuan dan bicara dengan tergagap, "Presiden Ji… ma… maafkan aku… Aku tidak bermaksud begitu."     

"Ayah, aku tidak mau orang lain menjadi ibu tiriku, aku tidak mau…" Ji Nuo berteriak dan mengentakkan kaki pendeknya.     

Ketika Ji Nuo menangis, Ji Shaoheng buru-buru mencoba membujuknya, tetapi dia tidak bisa menahannya lagi. Dia bangkit dan menatap Su Ning dan Su Ke dengan wajah dingin, "Nona Su, silakan pergi dulu."     

Melihat Ji Nuo menangis semakin keras, Su Ning tahu bahwa dia tidak bisa memaksakan diri untuk tetap tinggal. Jadi, dia membawa Su Ke bersamanya untuk pergi lebih dulu. Setelah keluar dari kamar pasien, Su Ning menatap adiknya dan mengeluh, "Ini salah kamu. Aku sudah memberitahumu dalam perjalanan ke sini, jangan bicara sembarangan. Apa otakmu itu terbuat dari otak babi?"     

"Kakak, aku tidak tahu Ji Nuo akan sepintar ini." Su Ke berkata dengan rasa salah.     

"Itu bukan salah dia, itu salah kamu!" balas Su Ning. Memanggil Ji Jinchuan dengan sebutan 'kakak ipar', itu adalah hal yang membuat semuanya berantakan.     

***     

Setelah bekerja, Chen Youran datang ke rumah sakit. Begitu dia membuka pintu, dia mendengar suara berisik, diikuti oleh teriakan Ji Nuo, "Aku tidak mau makan."     

"Nuo Bao, meskipun kamu sedang marah, tapi kamu harus tetap makan." Xie Suling membujuk dengan suara lembut.     

Ji Nuo mengentakkan kaki pendeknya dan membuang kepalanya ke satu sisi, "Aku tidak mau makan!"     

Ji Jinchuan hanya bisa menutup telinganya. Jika putranya bersikap seperti itu sebelumnya, dia akan memarahinya karena membuat masalah. Tapi, kali ini dia tidak melakukannya.     

Chen Youran memasuki kamar pasien dan melirik mangkuk yang pecah di lantai. Lalu dia berjalan ke sisi lain tempat tidur pasien, sedikit membungkuk, dan mengusap kepala Ji Nuo. Dia berkata dengan lembut, "Ada apa?"     

Begitu Ji Nuo melihat Chen Youran, mulut kecilnya yang sedari tadi berkerut kembali rata. Ada segumpal air mata di dalam matanya. Air mata yang berkilauan dan tembus pandang itu membuat matanya berkelap-kelip, dia tampak sangat sedih.     

Melihat Ji Nuo seperti ini, Chen Youran merasa tertekan. Dia meletakkan tasnya, duduk di tepi tempat tidur pasien, dan memeluknya, "Katakan padaku apa yang terjadi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.