Hadiah Terbaik yang Dia Terima (2)
Hadiah Terbaik yang Dia Terima (2)
Xie Suling lalu berkata kepada Ji Nuo, "Nuo Bao, ini Bibi Su Ning. Dia datang untuk menemuimu secara khusus."
"Halo, Kakak Su…" sapa Ji Nuo.
Meskipun Su Ning sangat senang dipanggil 'kakak', tetapi jaraknya hanya satu generasi di belakang Ji Jinchuan. Dia pun memunculkan senyum manis di wajahnya dan berkata, "Panggil aku Bibi Su saja."
"Kamu masih sangat muda dan cantik. Bukankah lebih baik aku memanggilmu kakak?" ucap Ji Nuo sambil menatapnya.
Melihat kesan pertama Ji Nuo tentang Su Ning bagus, Xie Suling merasa sangat senang. Dia pun berkata, "Panggil dia Bibi Su."
Huftt, baiklah, orang-orang ini sangat menuntut. Bahkan kalau aku memanggilnya dengan sebutan 'Bibi' yang membuatnya terkesan lebih tua, itu juga tidak ada hubungannya denganku, gumam Ji Nuo dalam hati.
Ji Nuo pun menyapanya lagi, "Halo, Bibi Su…"
Su Ning, dengan senyum ramah dan manis, membungkuk dan menyentuh kepala Ji Nuo, "Nuonuo benar-benar anak yang baik."
Ketika Su Ning mendekat, Ji Nuo dapat mencium aroma parfum di tubuhnya. Meskipun aromanya tidak terlalu kuat, dia tidak pernah menyukai wanita yang menyemprotkan parfum terlalu banyak. Pasalnya, wanita yang sering kali berhubungan dengan Ji Jinchuan dan Ji Shaoheng selalu memakai parfum yang menyengat. Dia mengklasifikasikan wanita-wanita seperti itu sebagai rubah penggoda.
Ji Jinchuan kembali ke kamar pasien setelah selesai menjawab telepon. Ketika melihat Su Ning, alisnya sedikit berkerut. Su Ning sendiri menyembunyikan kegembiraannya dan tersenyum malu-malu, "Presiden Ji…"
Ji Jinchuan hanya mengangguk lemah. Dia memasukkan ponselnya kembali ke saku celananya, berjalan mendekat ke tempat tidur pasien, dan duduk di sofa.
Xie Suling tidak tinggal lama di kamar itu dan beranjak pergi. Dia memandang Ji Shaoheng, yang duduk di sana dan berkata, "Ayo, kamu pulang dengan ibu saja."
Alis Ji Shaoheng terangkat, dia tahu tujuan ibunya yang sebenarnya. Dia perlahan bangkit dan berjalan keluar. Xie Suling lalu beralih menatap Su Ning dan berkata, "Tinggallah sedikit lebih lama dan biarkan Jinchuan mengantarmu pulang."
Ketika Xie Suling mengatakan kalimat terakhir, dia memberikan penekanan pada suaranya. Dia juga dengan sengaja mengatakannya sambil menatap Ji Jinchuan. Namun, pria sibuk yang duduk di sofa dengan laptop di tangannya bahkan tidak mendengarnya karena dia bekerja terlalu fokus.
Xie Suling mengedipkan mata pada Su Ning, memberi isyarat padanya untuk memanfaatkan kesempatan lalu pergi. Setelah Xie Suling pergi, Su Ning menatap pria yang sedang berkonsentrasi pada pekerjaannya. Dia khawatir akan mengganggunya, jadi dia tidak pergi mendekat ke sana. Dia duduk di kursi di samping tempat tidur pasien dan melihat mainan pemukul genderang milik Ji Nuo.
Ibunya, Nyonya Su, biasa bermain kartu dengan Xie Suling, jadi Su Ning tahu bahwa cucu satu-satunya ini adalah hal yang paling berharga dalam Keluarga Ji. Tadi malam, ibunya memberitahunya bahwa selama dia bisa merawat putra Ji Jinchuan dengan baik, ada kemungkinan besar dia akan bisa menikah dengan Keluarga Ji. Jadi, dia harus mencoba yang terbaik untuk menyenangkan Ji Nuo.
Su Ning menatap Ji Nuo, yang hanya bermain, dan dengan sengaja melembutkan suaranya, "Nuonuo, biarkan Bibi Su untuk menemanimu bermain."
Mencium aroma parfum di tubuh Su Ning, Ji Nuo hampir saja bersin. Dia menggosok hidungnya dan tanpa mendongak melihat Su Ning, dia membalas, "Tidak perlu."
Baik ayah maupun anak tidak memperhatikannya, Su Ning pun tidak melakukan apa-apa selain duduk dan menatap kukunya yang baru saja dicat. Sementara itu, Ji Jinchuan akhirnya selesai menangani e-mail dan meraih gelas air. Saat minum, matanya melihat sekilas ke arah Su Ning yang berada di dekat tempat tidur pasien.
Ji Jinchuan seketika mengerutkan kening dan melirik jam tangannya. Ini sudah jam 17.30, Chen Youran seharusnya sudah pulang bekerja. Mungkin saja wanita itu sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Dia pun bertanya pada Su Ning, "Kenapa kamu belum pergi?"
Su Ning sedang bermain dengan ponselnya. Dia tidak tahu Ji Jinchuan berbicara pada dirinya, jadi dia tidak menjawab.
"Su Ning…" Ji Jinchuan memanggil namanya.
Su Ning akhirnya menatap Ji Jinchuan yang sedang melihat ke arahnya. Dia tersenyum senang dan bertanya, "Apa kamu sudah selesai?"