Memiliki Anak dengan Wanita Lain (6)
Memiliki Anak dengan Wanita Lain (6)
Nyonya Zheng memandang Ji Jinchuan dan berkata, "Presiden Ji, kamu selalu sibuk dengan pekerjaanmu setiap hari. Kamu juga harus meluangkan waktu untuk menyelesaikan masalah kehidupan pribadimu."
"Aku sudah punya istri." Wajah dingin Ji Jinchuan tampak acuh tak acuh. Begitu kata-kata itu jatuh, beberapa orang tercengang dan menatapnya dengan tatapan terkejut. Tanpa mengangkat matanya, dia kembali berkata, "Kalau tidak ada istri, mana mungkin aku memiliki seorang putra?"
Para wanita di sana orang tertawa dengan canggung. Beberapa tahun yang lalu, tidak ada seorang pun di Kota A yang tidak tahu tentang pernikahan akbar Ji Jinchuan. Namun, pada saat yang sama, mereka juga tahu bahwa Nyonya Ji telah menghilang setelah tiga tahun di penjara.
"Aku dengar kalau Tuan Kecil sakit dan berada di rumah sakit. Presiden Ji bisa mencari orang yang berhati hangat untuk merawatnya. Jadi, kamu tidak perlu khawatir lagi dengannya," kata Nyonya Zheng.
Ji Jinchuan mengeluarkan dua kartu dan berkata dengan lemah, "Keluarga Ji tidak terlalu miskin untuk menyewa pengasuh."
Wajah Nyonya Zheng tampak malu. Sementara itu, senyum Su Ning sedikit membeku, dia segera menutupinya dan menunjukkan senyum seorang wanita yang tenang. Setelah itu, mereka semua bermain kartu dengan tenang dan Nyonya Zheng tidak membuat masalah lagi.
Beberapa menit kemudian, ketika Xie Suling kembali, Ji Jinchuan bangkit dan memberinya tempat duduk. Dia memandang Nyonya Su dan yang lainnya lalu berkata, "Permisi…"
Saat Ji Jinchuan hendak pergi, Xie Suling berkata, "Nona Su hanya duduk di sini dan tidak melakukan apa-apa. Kamu bisa mengajaknya berkeliling."
"Aku mau pergi ke rumah sakit untuk menemani Nuonuo." Wajah Ji Jinchuan dingin dan masam.
"Kalau tidak keberatan, aku bisa pergi denganmu," kata Su Ning sambil menunjukkan senyum manis.
Nyonya Su juga menambahkan pada saat yang tepat, "Di keluarga kami, Ningning sangat menyukai anak-anak. Mereka pun juga sangat menyukainya."
"Tentu saja tidak keberatan," jawab Xie Suling. Dia kemudian melihat Ji Jinchuan dan berkata, "Bawa Nona Su ke rumah sakit dan makan malam serta minum kopi bersama."
Alis Ji Jinchuan terangkat. Namun, di depan semua orang, dia tidak ingin mempermalukan wajah Xie Suling. Jadi, dia keluar dari ruang bermain catur dan kartu itu tanpa menolak. Nyonya Su melirik putrinya dan mengedipkan matanya. Su Ning pun mengikuti Ji Jinchuan keluar dengan membawa tas tangannya.
Ji Jinchuan melangkah keluar dari ruang tamu. Dia berjalan cepat dengan langkah kaki panjang sampai-sampai Su Ning harus berlari untuk bisa mengikutinya. Ketika berjalan menuruni tangga beranda rumah, Ji Jinchuan mengerutkan kening dengan kesal ketika mendengar suara sepatu hak tinggi di belakangnya.
Setelah mendekati Maybach hitam miliknya, Ji Jinchuan bersandar di badan mobil dan menatap Su Ning yang berlari untuk mengikutinya. Dia mengeluarkan sebatang rokok lalu menyalakannya. Melihat Ji Jinchuan membalikkan badan, Su Ning menghentikan langkahnya. Dia menegakkan pinggangnya, berjalan maju dengan anggun, dan berdiri diam dengan jarak dua langkah dari pria itu.
Pada saat ini, seorang pria seharusnya membukakan pintu untuk wanita. Namun, Ji Jinchuan hanya berdiri diam. Su Ning menunggu sebentar, tetapi dia tidak melihat Ji Jinchuan mengambil inisiatif membukakan pintu untuknya. Dia ragu-ragu dan melepaskan kerendahan hatinya. Dia melangkah maju untuk menarik pintu. Namun, tepat ketika tangannya menyentuh kenop pintu, dia mendengar suara Ji Jinchuan.
"Nona Su, aku berusia 34 tahun. Aku 10 tahun lebih tua darimu dan memiliki seorang putra berusia 6 tahun." Ji Jinchuan bersandar di badan mobil dan asap keluar dari bibirnya yang tipis. "Sebaiknya kamu tidak membuang-buang waktu hanya untukku."
Su Ning menatap wajah tampan Ji Jinchuan, jantungnya pun berdebar kencang. Dia telah melihat pria ini di sampul majalah. Dia tidak menyangka bahwa suatu hari dia bisa melihatnya dalam jarak yang begitu dekat.
"Aku tidak keberatan dengan itu." Suara Su Ning yang lembut terdengar manis. "Aku sangat menyukai anak-anak dan merasa kalau mereka sangat lucu. Kalau kita memiliki kesempatan untuk mengembangkan hubungan lebih lanjut, aku akan merawat putramu dengan baik dan memperlakukannya seperti anakku sendiri."