Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Memiliki Anak dengan Wanita Lain (3)



Memiliki Anak dengan Wanita Lain (3)

0Sup yang dimakan oleh Ji Jinchuan saat ini adalah makanan terakhirnya bersama Chen Youran pada malam sebelum wanita itu dibawa pergi oleh polisi lima tahun lalu. Setelah bertahun-tahun, rasa supnya masih sama dengan tahun itu. Dalam dua tahun terakhir ini, apa dia sering membuatnya untuk Lin Mo'an? Memikirkan hal ini membuat hatinya sakit.     

"Ayah, bagaimana rasanya?" tanya Ji Nuo.     

Ji Jinchuan memikirkan apa yang terjadi lima tahun lalu dan tidak mendengar apa yang Ji Nuo katakan. Melihat ayahnya menatap mangkuk di tangannya dengan linglung, Ji Nuo memanggilnya lagi. Dia menyadari bahwa raut wajah ayahnya terlihat sedikit buruk, dia lalu bertanya, "Ayah, ada apa denganmu?"     

Ji Jinchuan kembali ke kesadarannya dan sedikit mengangkat bibir tipisnya, "Rasanya masih sama seperti sebelumnya."     

"Apa yang masih sama seperti sebelumnya?" Ji Nuo kebingungan.     

Ji Nuo tidak mengerti. Akan tetapi, Chen Youran mengerti maksud kata-kata Ji Jinchuan dan mengepalkan jari-jarinya yang berada di pangkuannya. Dia ingin mengabaikan rasa sakit di hatinya, tetapi tidak peduli bagaimana dia menekannya, itu tidak berguna. Rasa sakit itu malah menjadi semakin jelas.     

Setelah Ji Nuo selesai makan, dia mengulurkan mangkuk kosong dan memohon, "Ranran, aku mau lagi…"     

Chen Youran melihat wadah bekal pengawet panas lainnya di atas meja dan menebak bahwa Ji Nuo sudah makan siang. Dia lalu berkata, "Perutmu akan terasa tidak nyaman kalau kamu makan terlalu banyak."     

Ji Nuo cemberut dan membalas dengan dengan genit, "Tapi, aku mau makan lebih banyak."     

Ketika Chen Youran melihat Ji Nuo seperti ini, dia merasa hatinya tak berdaya dan memberinya setengah mangkuk sup lagi.     

Beberapa saat kemudian, Xie Suling membuka pintu kamar pasien. Dia sedikit membeku ketika melihat Chen Youran duduk di samping tempat tidur pasien. Setelah beberapa saat, dia kembali pulih ke kesadarannya, melangkah masuk, dan menutup pintu.     

Chen Youran melirik mantan ibu mertuanya itu dengan ringan dan membuang muka. Dia mengambil mangkuk kosong di tangan Ji Nuo dan membantunya menyeka mulutnya dengan tisu.     

"Aku sangat kenyang," ujar Ji Nuo sambil memegang perutnya yang terasa penuh.     

"Siapa suruh kamu sangat serakah? Apa perutmu terasa tidak nyaman?" Mulut Chen Youran memunculkan senyuman dan matanya memancarkan cahaya lembut.     

Meskipun Ji Nuo merasa perutnya tidak nyaman karena terlalu kenyang, tetapi dia tidak lupa untuk memuji dan tetap bersikap baik, "Iya. Ranran, sup buatanmu benar-benar sangat enak."     

Chen Youran menepuk dahi Ji Nuo dengan ujung jari telunjuknya. Pipi berdaging di kecil benar-benar hilang sekarang, sementara kulitnya yang tampak kusam membuat orang merasa tertekan. Dia lalu membalas, "Setelah kamu sembuh, aku akan memasak makanan lezat untukmu setiap hari. Aku pasti akan membuat kamu kembali menjadi seperti sebelumnya."     

Mata Xie Suling sangat rumit saat melihat interaksi antara kedua orang itu. Namun, setelah mendengar kata-kata Chen Youran, dia berkata dengan wajah datar, "Sebagai seorang nenek, aku secara alami akan membesarkannya dengan sangat tulus tanpa meminta imbalan. Aku tidak akan merepotkanmu."     

Sudut mulut Chen Youran menjadi sedikit kaku. Dia mengencangkan bibirnya. Sementara itu, ekspresi wajah Ji Jinchuan juga tampak buruk untuk sesaat.     

"Nenek, kamu tidak boleh berkata seperti itu," sahut Ji Nuo.     

Xie Suling mendengus dingin, "Kalau kamu ingin benar-benar berperilaku baik padanya, kamu seharusnya menyetujui kesepakatan sebelumnya."     

"Bukannya Nyonya Ji sudah menemukan cara yang lain?" Mata Chen Youran tampak dalam dan dingin.     

Xie Suling seketika merasa tercekik. Apa Chen Youran mendengar percakapan kami barusan? batinnya.     

"Kalau kamu setuju, tidak perlu…"     

"Ibu!" Ji Jinchuan menyelanya pada waktu yang tepat untuk menghindari Xie Suling mengatakan hal yang salah. Pasalnya, Ji Nuo ada di sini. "Sepertinya Ibu harus pulang."     

Ji Nuo mengangkat kepalanya dan menatap mereka bertiga dengan tatapan kosong. Sementara itu, Xie Suling tidak menyangka bahwa putra sulungnya mencoba mengusirnya. Wajahnya menjadi sedikit muram. Dia memperlembut suaranya, memaksakan senyum, dan berkata kepada Ji Nuo, "Nuo Bao, nenek akan datang menemuimu besok."     

"Sampai jumpa lagi, nenek." Ji Nuo mengangguk dengan patuh.     

Xie Suling melirik Chen Youran dengan wajah dingin dan dia menjadi semakin tidak senang melihatnya. Saat ini, cucu dan putranya menatapnya, yang membuatnya merasa sangat tidak nyaman.     

Setelah Xie Suling pergi, kamar pasien menjadi sunyi. Ji Nuo meringkuk sambil memegangi perutnya. Dia terlihat sangat tidak nyaman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.