Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Memiliki Anak dengan Wanita Lain (1)



Memiliki Anak dengan Wanita Lain (1)

1Hari berikutnya adalah akhir pekan. Kemarin malam Chen Youran tidur cukup larut, jadi dia baru bangun pukul 9 pagi dan keluar dari kamar setelah mandi. Lin Mo'an sepertinya sudah pergi lebih dulu. Dia melihat sebuah catatan di atas meja kopi, 'Sarapan ada di lemari penyimpanan'.     

Chen Youran kemudian pergi ke dapur, membuka lemari penyimpanan, mengeluarkan sarapannya, dan pergi ke ruang tamu. Setelah makan, dia pergi ke supermarket untuk membeli sayuran. Dia ingin memasak sup favorit Ji Nuo. Setelah selesai memasak, dia memasukkannya ke dalam wadah bekal pengawet panas dan membawanya ke rumah sakit.     

***     

Ji Jinchuan terhalang karena sesuatu. Jadi, dia baru datang ke rumah sakit pada waktu makan siang. Setelah dia duduk sebentar di sana, Xie Suling berkata, "Nuonuo ingin makan kismis. Pergi dan beli beberapa untuknya."     

Ji Jinchuan bangkit dalam diam, mengambil kunci mobil di atas meja, dan meninggalkan kamar pasien. Ketika dia sampai di tangga ujung koridor, dia bersandar di pegangan tangga tersebut, kemudian mengeluarkan sebatang rokok dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Akan tetapi, dia tidak menyalakannya. Berdasarkan pemahamannya tentang temperamen Xie Suling, menyuruhnya berbelanja hanyalah alasan, seharusnya ada yang ingin ibunya itu katakan padanya.     

Benar saja, setelah beberapa saat, Xie Suling keluar dari kamar pasien. Dia melihat sekeliling di kedua sisi koridor. Saat melihat posisi putra sulungnya, dia berjalan mendekat. Dia lalu melihat sebatang rokok di mulut Ji Jinchuan dan mengerutkan keningnya.     

"Apa kamu lupa apa yang dikatakan dokter?" ucap Xie Suling.     

Ji Jinchuan memainkan pemantik api lagi dan lagi, membuat suara gemerincing di koridor yang sepi. Dia berkata, "Kalau ada sesuatu yang ingin ibu katakan, cepat katakanlah…"     

Melihat bahwa Ji Jinchuan tidak menyalakan rokoknya, alis Xie Suling sedikit terangkat. Dia membalas, "Ibu sudah berdiskusi dengan ayahmu. Karena Chen Youran tidak setuju untuk memiliki anak lagi denganmu, mari kita mencari wanita lain."     

"Tidak mungkin," jawab Ji Jinchuan dengan ekspresi wajah yang tampak muram.     

Xie Suling merasa sangat kesal dengan penolakan Ji Jinchuan yang tajam. Dia berkata, "Dia sudah menikah dan kamu juga harus menikahi wanita lain untuk dijadikan istrimu. Apa kamu benar-benar ingin hidup sendirian sepanjang hidupmu?"     

"Bukannya masih ada Nuonuo?" Ji Jinchuan berkata dengan tenang. Maksudnya adalah bahkan jika dia tidak memiliki seorang istri sepanjang hidupnya, tetapi karena ada Ji Nuo bersamanya, dia tidak akan sendirian.     

Mendengar perkataan anaknya, wajah Xie Suling tiba-tiba menjadi dingin, "Chen Youran tidak peduli dengan Nuo Bao. Apa kamu ingin melihat kondisi Nuo Bao semakin buruk dari hari ke hari?"     

"Aku akan memikirkan cara lain." Ji Jinchuan berhenti memainkan pemantik api dan memasukkannya kembali ke sakunya.      

Saat ini, pintu lift tiba-tiba terbuka dengan diikuti suara dentingan ringan. Xie Suling menatap jauh ke arah lift, sedangkan Ji Jinchuan berada dalam posisi menunduk sehingga tidak bisa melihat siapa yang keluar dari lift.     

"Apa lagi yang bisa kita lakukan sekarang?" Xie Suling berkata dengan suara keras, "Kamu harus memiliki anak lagi dengan wanita lain untuk menyelamatkan Nuo Bao."     

Ji Jinchuan mengerutkan keningnya dan berkata, "Kalau ibu memiliki pikiran seperti itu di waktu senggang seperti saat ini, sebaiknya ibu bermain kartu dengan teman-temanmu saja!"     

"Aku sudah mencarikan wanita untukmu. Su Ning, putri tertua dari perusahaan Grup Su. Dia memenuhi persyaratan untuk menjadi Nyonya Muda Ji dalam semua aspek. Dia berusia 24 tahun. Aku akan menemukan kesempatan yang pas untuk kalian bisa bertemu."     

Ji Jinchuan mengerutkan kening lebih dalam. Dia mendongak dan seketika melihat Chen Youran. Tatapan matanya tiba-tiba membeku.      

Di pintu masuk lift, Chen Youran berdiri diam dengan membawa wadah bekal pengawet panas di tangannya dan tas di bahu kirinya. Mantel panjang berwarna merah muda yang dikenakannya membuatnya terlihat sangat tinggi dan memesona.     

Xie Suling kemudian melanjutkan dengan sangat tegas, "Kamu sudah berusia 34 tahun. Kamu seharusnya tahu mana hal yang paling penting. Nuo Bao sedang menunggu darah tali pusar untuk membantunya bertahan hidup. Aku sudah bertemu Su Ning. Dia adalah wanita yang baik…"     

"Ibu!" Ji Jinchuan bereaksi dan menyela perkataan ibunya.     

Xie Suling dikejutkan oleh suara Ji Jinchuan yang tiba-tiba. Dia rasa itu karena putra sulungnya merasa sangat kesal dengan apa yang baru saja dia katakan. Dia menepuk-nepuk dadanya perlahan dan menenangkan diri. Lalu dia melanjutkan, "Kamu sudah cukup tua. Jangan selalu memikirkan wanita berdarah dingin dan kejam seperti Chen Youran. Ada banyak wanita yang lebih baik darinya. Su Ning contohnya. Dia benar-benar sangat baik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.