Aku Khawatir Tidak Akan Ada Kesempatan Seperti Itu (3)
Aku Khawatir Tidak Akan Ada Kesempatan Seperti Itu (3)
Bibir Chen Youran yang cerah sedikit melengkung muram dan matanya yang tenang berubah menjadi dingin. Dia bertanya, "Jadi, kamu tidak tahu kalau dia hamil?"
"Hamil?" Qiu Shaoze tercengang.
Chen Youran menatap Qiu Shaoze yang linglung. Dia menduga bahwa pria itu benar-benar tidak mengetahuinya. Dia kembali berkata, "Usianya sudah lebih dari dua bulan. Aku tidak tahu apakah itu anakmu atau bukan."
Qiu Shaoze tertegun untuk waktu yang lama. Dia perlahan menoleh dan menatap Sun Xiaoxiao di tempat tidur pasien, "Wajahnya terlihat sangat buruk…"
"Apa kamu pernah melihat seseorang datang untuk melakukan aborsi di malam hari?" Chen Youran tersenyum dingin.
"Jadi, dia…" Qiu Shaoze sangat terkejut sehingga dia masih tidak bisa bereaksi. Dia berbicara sedikit perlahan. "Ada apa sebenarnya?"
"Dia makan sesuatu yang salah dan hampir keguguran." Suara dingin Chen Youran seolah tidak memiliki emosi apa pun.
Qiu Shaoze tertegun untuk waktu yang lama sebelum akhirnya perlahan bisa mencerna perkataan Chen Youran. Dia pun berkata, "Setelah putus, dia berhenti dari pekerjaannya di perusahaan majalah. Aku pergi kepadanya untuk meminta maaf, tetapi dia selalu menghindariku."
Dagu Chen Youran sedikit terangkat, dia lalu berkata pelan, "Kamu dan Du Ruowei memiliki hubungan yang ambigu. Kalau itu aku, aku tidak akan memaafkanmu."
"Aku sudah menjelaskan kepada Du Ruowei agar tidak datang menemuiku lagi," tutur Qiu Shaoze.
"Bahkan kalau kamu sudah memintanya untuk tidak menemuimu, dia bisa saja akan meneleponmu. Kamu sendiri yang harus mengendalikan hatimu agar tidak pergi menemuinya." Sudut bibir Chen Youran memberikan senyum dingin.
"Aku bisa melakukannya." Wajah Qiu Shaoze menunjukkan sedikit ketegasan.
"Kamu seharusnya tidak mengatakan itu kepadaku." Chen Youran memberikan penekanan dalam suaranya.
Qiu Shaoze menatap Sun Xiaoxiao di tempat tidur pasien dengan ekspresi wajah bersalah. Saat ini, tiba-tiba ponsel Chen Youran berdering. Dia pun keluar dari kamar pasien untuk menjawab telepon. Itu adalah telepon dari Lin Mo'an.
"Kamu masih di rumah sakit?" tanya Lin Mo'an.
Suasana di koridor rumah sakit sangat sepi dan sunyi. Chen Youran bersandar ke dinding dan berkata dengan lembut, "Iya."
"Aku baru saja pulang kerja. Apa kamu mau aku jemput?"
Chen Youran mendengar suara dentingan lift di telepon. Dia kemudian menjawab, "Tidak usah, aku akan pergi juga sebentar lagi."
"Oke, menyetirlah dengan hati-hati," ujar Lin Mo'an.
"Iya, kamu juga."
Setelah menutup telepon, Chen Youran memasuki kamar pasien dan melihat Qiu Shaoze membungkuk di samping tempat tidur sambil memegang tangan Sun Xiaoxiao. Dia berjalan untuk mengambil tas di atas meja dan berkata, "Aku pergi dulu. Jagalah dia baik-baik."
Qiu Shaoze berdiri, dia memandang Chen Youran yang sudah berjalan ke pintu kamar pasien dan berkata, "Kamu sangat baik, terima kasih…"
Chen Youran baru saja meletakkan tangan kanannya di kenop pintu. Tanpa melihat ke belakang, dia berkata dengan nada ringan, "Terakhir kali kamu membantuku, kali ini anggap saja aku berterima kasih atas bantuanmu."
"Apa kamu tetap tidak mau memaafkanku tidak peduli apa pun yang aku lakukan?" tanya Qiu Shaoze.
"Kamu sendiri yang mengatakan itu, kan? Seorang pria jantan harus melakukan apa yang dia katakan." Setelah mengatakan itu, Chen Youran membuka pintu kamar pasien dan berjalan keluar.
Ketika Chen Youran tiba di depan lift, dia menekan tombol turun. Tidak ada seorang pun di malam hari, jadi lift bergerak dengan cepat. Setelah pintu terbuka, dia melihat pria yang dikenalnya berdiri di dalam lift. Ji Jinchuan juga melihat Chen Youran. Matanya tampak sedikit terkejut. Bukannya seharusnya dia sudah lama meninggalkan rumah sakit? Gumamnya dalam hati.
Lu Jingnian meneleponnya barusan dan berkata bahwa dia melihat Chen Youran di rumah sakit. Dia juga berkata, "Aku ingin membantumu, tetapi Chen Youran yang sekarang ini tidak mudah didekati seperti lima tahun yang lalu. Kamu tahu sendiri, kecuali istriku, aku tidak memiliki kesabaran dengan wanita lain. Kamu sebaiknya mencoba yang terbaik. Meskipun memerlukan perjalanan panjang untuk mengejarnya, tetapi ketekunan akan menimbulkan kemenangan."