Aku Khawatir Tidak Akan Ada Kesempatan Seperti Itu (1)
Aku Khawatir Tidak Akan Ada Kesempatan Seperti Itu (1)
Liang Yanchen mengangkat senyum di bibirnya dan berkata, "Aku hanya tidak suka aturan yang sangat kaku."
Mereka berdua duduk di kafe tersebut selama beberapa saat sebelum akhirnya beranjak pergi. Saat keluar dari kafe, Liang Yanchen memandang Chen Youran dan berkata, "Aku harap bisa melihat senyum di wajahmu ketika aku bertemu denganmu lagi lain kali."
Suasana hati Chen Youran telah stabil. Kecuali wajahnya yang pucat, dia tidak terlihat memiliki keanehan apa pun. Dia membalas, "Aku juga berharap ketika aku bertemu denganmu lain kali, itu tidak akan dalam kondisi yang sama seperti dua kali sebelumnya."
Liang Yanchen mengangkat bahu dan berkata dengan santai, "Aku akan membelikanmu secangkir kopi lagi saat itu."
"Kalau begitu, aku lebih suka tidak minum secangkir kopi ini." Suara lembut Chen Youran bercampur dengan suara serak. "Aku tidak ingin dilihat olehmu setiap kali berada dalam kondisi buruk."
"Kalau begitu, aku akan berpura-pura tidak melihat apa-apa." Liang Yanchen tersenyum.
Setelah keduanya berpisah, Liang Yanchen pergi ke rumah sakit, sedangkan Chen Youran pergi untuk mengambil mobil. Ketika keluar dari tempat parkir, dia melihat Sun Xiaoxiao turun dari taksi. Shao Xiaoxiao tampak dengan hati-hati melindungi perutnya, sepertinya dia hamil. Namun, itu tidak terlihat karena pakaian longgar yang dikenakannya.
Shao Xiaoxiao mengeluarkan uang dari tasnya, memberikannya kepada sopir, dan berjalan dengan cemas ke rumah sakit. Sopir taksi itu memanggilnya dari belakang dan melambaikan uang kembaliannya di tangannya, tetapi Sun Xiaoxiao tidak melihat ke belakang dan bergegas masuk ke dalam rumah sakit.
Chen Youran sedikit mengernyit melihat pemandangan ini. Sun Xiaoxiao datang ke rumah sakit sendirian, sepertinya wanita itu sedikit kurang sehat saat ini. Jika Sun Xiaoxiao benar-benar hamil dan sedang sakit saat ini maka masalahnya bisa besar ataupun kecil.
Chen Youran menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan menunggu dengan sabar. Sebelum sosok Sun Xiaoxiao terlihat, Lu Jingnian keluar dari rumah sakit dengan membawa tas di salah satu tangannya. Kaca jendela mobil Chen Youran diturunkan dan dia berhenti di posisi yang menonjol. Jadi, Lu Jingnian melihatnya ketika keluar.
Setelah ragu-ragu sejenak, Lu Jingnian akhirnya berjalan ke depan mendekat padanya, "Nona Chen, apa kamu sedang menunggu seseorang?"
Chen Youran menatap Lu Jingnian. Dia masih mengingat saat pria ini menyelamatkannya di hari pernikahannya dengan Ji Jinchuan, oleh karena itu, dia mengangguk ringan untuk menunjukkan kesopanan. Dia bertanya, "Tuan Lu, apa kamu memiliki urusan di Kota A?"
Lu Jingnian mengangguk dan berkata, "Aku tidak mungkin datang hanya untuk melihat drama."
Chen Youran berpura-pura tidak mengerti arti ucapan Lu Jingnian. Bibirnya yang indah hanya membangkitkan lengkungan ringan.
"Apa kamu menunggu Jinchuan? Dia mungkin perlu beberapa saat untuk keluar. Kamu bisa meneleponnya," tutur Lu Jingnian.
"Tuan Lu, aku tidak percaya kamu tidak tahu situasi saat ini antara aku dan dia." Chen Youran menatapnya dengan dingin.
"Kecuali istriku, aku tidak punya waktu dan energi untuk peduli pada apa yang terjadi dengan wanita lain. Jadi, aku minta maaf, ini tidak dalam lingkup perhatianku." Lu Jingnian berkata dengan santai.
Perkataan Lu Jingnian sepenuhnya menunjukkan bahwa dia adalah pria yang penuh kasih sayang terhadap pasangannya. Chen Youran dibuat tidak bisa berkata-kata setelah mendengar pernyataan itu. Ada sedikit keterasingan di wajahnya yang dingin.
Lu Jingnian memandangnya dengan santai dan berkata, "Aku tidak membawa mobil. Aku ingin tahu apa Nona Chen bisa memberiku tumpangan?"
Chen Youran menjawab tanpa ragu-ragu, "Maaf, aku tidak punya waktu luang saat ini."
"Aku ingin tahu apa Nona Chen masih ingat atau tidak. Sepertinya kamu masih berutang budi kepadaku, kan?" Ekspresi wajah Lu Jingnian tetap tidak berubah dan nadanya tetap tenang.
Chen Youran tahu bahwa perkataan Lu Jingnian mengacu pada saat pesta pernikahannya dengan Ji Jinchuan bertahun-tahun yang lalu ketika pria itu menyelamatkannya.
"Aku adalah Nyonya Ji pada waktu itu, jadi kamu bisa meminta Ji Jinchuan untuk membayar utangnya." Chen Youran memandang Lu Jingnian dan mengatakan hal yang wajar. "Wajar kalau suami harus membayar utang untuk istrinya. Selain itu, kamu tidak perlu merasa sungkan karena hubungan antara kalian."