Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Melindungi Istri Orang Lain (6)



Melindungi Istri Orang Lain (6)

2Begitu Ji Nuo selesai berbicara, terdengar cibiran Ji Shaoheng, "Kamu hanya boleh mencium wajahnya."     

"Apa kamu mengaktifkan loudspeaker-nya?" tanya Ji Jinchuan yang mengerutkan keningnya.     

Ji Nuo salah tingkah dan mengkambinghitamkan orang yang sedang terkikik di sebelahnya, "Aku tidak melakukannya, Paman Kedua sendiri yang mengaktifkannya."     

Dengan alis yang belum meregang, Ji Jinchuan berkata, "Tidurlah lebih awal…"     

"Selamat malam, ayah," pamit Ji Nuo.     

Mobil Lu Jingnian berhenti di sebelah mobil Ji Jinchuan. Setelah Ji Jinchuan menutup telepon, Lu Jingnian tersenyum dan bertanya, "Apa itu yang namanya kehabisan baterai?"     

Ji Jinchuan meliriknya dan membalas, "Apa kamu punya masalah dengan itu?"     

"Kejadian barusan itu bukan ulahmu dan sepertinya sama sekali tidak ada hubungannya denganmu," kata Lu Jingnian dengan tegas. Ji Jinchuan tidak mengatakan apa-apa, tetapi dia menyetujui kata-kata temannya itu.     

"Apa mungkin itu perbuatan Chen Youran?" tanya Lu Jingnian dengan tangannya yang masih menggenggam setir.     

Kalau bukan Chen Youran dan dilihat dari temperamen Ji Jinchuan, bagaimana mungkin Ji Jinchuan akan ikut campur dalam urusan semacam ini? Kalau dalam keadaan normal, aku khawatir dia tidak akan berbelas kasihan. Dan kalau dia ingin membunuh seseorang di jalan, dia akan benar-benar melakukan itu, batin Lu Jingnian.     

Ji Jinchuan melemparkan ponselnya ke atas dasbor mobil, menaikkan kembali kaca jendela, dan menyalakan mesin untuk melaju ke depan. Lu Jingnian dapat melihat dari reaksi Ji Jinchuan. Menurutnya, 90% peristiwa tadi benar-benar dilakukan oleh Chen Youran.      

Sekarang Lu Jingnian akhirnya tahu bahwa Ji Jinchuan pergi ke gang untuk melindungi Chen Youran, bukan untuk bersenang-senang. Tidak heran barusan Ji Jinchuan ingin menghentikan orang lain untuk memanggil polisi. Kemudian, Ji Jinchuan takut nyawa Presiden Qian akan hilang dan akhirnya dia meminta petugas parkir yang sederhana serta jujur ​​​​untuk memanggil ambulans.     

Chen Youran sudah bukan wanitanya, apakah dia ingin melindungi istri orang lain seperti ini? Batin Lu Jingnian.     

***     

Setelah Chen Youran meninggalkan klub dan melihat bahwa sudah larut malam, dia tidak pergi ke rumah sakit dan langsung pulang. Pintu dibuka dari dalam sebelum dia memasukkan kunci ke lubang. Setelah Lin Mo'an membukakan pintu untuk Chen Youran, dia melangkah ke samping. Ponselnya masih menempel di telinganya.     

"Saya ingin tahu hasilnya besok pagi," ucap Lin Mo'an.     

Chen Youran mengeluarkan sandalnya dari lemari, melepas sepatunya, dan menggunakan sandal tersebut. Setelah itu, dia berjalan ke ruang tamu dan melemparkan tasnya ke sofa. Dia berjalan menuju dispenser air lalu mengambil segelas air untuk diminum.     

Ketika Lin Mo'an selesai menelepon, Chen Youran memandangnya. Melihat bahwa wajah pria itu tidak begitu baik, Chen Youran bertanya, "Ada apa?"     

Lin Mo'an sudah mandi, saat ini dia sudah mengenakan baju tidur. Rambutnya tampak masih basah dan raut wajahnya dingin. Dia menjawab, "Aku pergi ke sanatorium setelah bekerja. Perawat mengatakan kalau ada seorang pria yang pergi menemui Lin Xia setiap tiga sampai lima kali sehari dalam seminggu."     

Mendengar hal itu, Chen Youran tiba-tiba menepuk dahinya. Baru-baru ini, ada begitu banyak hal yang dia lupakan. Dia pun berkata, "Itu Huo Hanqian."     

"Apa kamu yakin?" Lin Mo'an mengerutkan kening.     

Chen Youran mengangguk, dia berjalan dengan segelas air dan duduk di sofa, "Aku melihatnya terakhir kali di sanatorium."     

"Apa yang sebenarnya dia inginkan?" Wajah Lin Mo'an tampak agak gelap.     

Chen Youran menyatukan rambutnya dan menyampirkannya pada salah satu bahunya sehingga memperlihatkan anting-anting panjang yang indah. Di bawah cahaya yang tidak terlalu terang, dia tetap terlihat memesona. Dia membalas, "Mungkin dia ingin meminta maaf."     

Lin Mo'an mendengus dingin, tanpa kehangatan seperti biasanya. Ekspresi wajahnya juga tampak sangat dingin. Dia berkata, "Lin Xia telah menjadi seperti sekarang ini dan semua adalah karena perbuatan pria itu!"     

"Minumlah air dulu untuk menghilangkan emosimu," ujar Chen Youran yang mengambilkan Lin Mo'an segelas air.     

Lin Mo'an mengambil alih pembicaraan. Secara bertahap dia menenangkan amarahnya dan menatap Chen Youran dengan wajah lelah, "Kamu baru saja kembali dari rumah sakit?"     

Chen Youran menggelengkan kepalanya sambil menjawab, "Aku pergi mencari Presiden Qian dan memberinya pelajaran."     

Lin Mo'an menduga bahwa temannya melakukan ini karena ada hubungannya dengan peristiwa yang terjadi terakhir kali ketika mereka berbicara tentang tanah di barat kota. Dia pun bertanya, "Apa yang terjadi waktu itu?"     

"Aku minum terlalu banyak dan tidak ingat apa yang terjadi. Ketika aku bangun keesokan harinya, aku sudah berada di tempat tidur Ji Jinchuan." Mata gelap Chen Youran tampak dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.