Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Ingin Pulang (5)



Aku Ingin Pulang (5)

0"Kamu telah menjauh darinya selama ini. Tiba-tiba, kamu ingin memberitahunya kalau kamu adalah ibunya? Dia tidak akan bisa menerimanya dalam waktu singkat. Akhir-akhir ini, dia telah menerima kemoterapi dan suasana hatinya bisa saja terlalu tidak stabil." Xie suling memandang Chen Youran dengan tatapan serius. Dia berhenti sejenak dan melanjutkan, "Dan kamu adalah Nyonya Lin sekarang. Apa kamu sudah mempertimbangkan perasaannya?"     

Chen Youran terdiam sejenak. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Aku tidak ingin meninggalkan penyesalan untuknya."     

"Nuo Bao akan baik-baik saja." Wajah Xie Suling menunjukkan sikap tidak senang.     

Chen Youran menggerakkan bibirnya dan ingin mengatakan sesuatu. Namun pada akhirnya, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia secara bertahap menjadi tenang. Xie Suling telah mempertimbangkan semua hal ini sebelumnya. Perubahan keadaan yang mendadak seperti Ji Nuo yang sedang sakit terjadi sangat tiba-tiba. Chen Youran pasti merasakan ketakutan yang amat sangat di dalam hatinya, jadi ingin segera memberi tahu Ji Nuo dan memperkenalkan diri padanya.     

Jika Xie Suling tidak menghentikannya, Chen Youran akan bergegas ke kamar pasien dan memberi tahu Ji Nuo yang sebenarnya. Jika Ji Nuo mau menerimanya, itu akan menjadi hal yang baik. Namun jika Ji Nuo tidak dapat menerimanya, Xie Suling khawatir Chen Youran bahkan tidak akan memiliki identitas yang cocok untuk bertemu dengan Ji Nuo di masa depan.     

Xie Suling memandang Chen Youran dan berkata, "Ketika kita menemukan donor sumsum tulang belakang yang cocok dan dia sudah sembuh, kalau kamu mau menceraikan suamimu saat ini, aku tidak akan keberatan dengan pengakuanmu padanya."     

Mengacu pada kata 'perceraian', Chen Youran mengerutkan kening, kemudian berkata, "Nyonya Ji, aku pergi dulu…"     

Xie Suling tahu bahwa itu kejam bagi Chen Youran karena telah mencegah ibu dan anak untuk saling mengenali. Namun, dia juga menginginkan kebaikan untuk Ji Nuo.     

***     

Lin Mo'an memasak makanan dan keluar dari dapur, tetapi dia menemukan Chen Youran menghilang dari ruang tamu. Pertama, dia pergi ke kamar mandi untuk mencarinya, tetapi tidak ada seorang pun di dalamnya. Kemudian, dia pergi ke kamar tidur Chen Youran dan masih tidak ada siapa-siapa.     

Setelah itu, Lin Mo'an keluar dari ruang tamu dan melihat tas di atas lemari sepatu hilang. Dia menduga bahwa Chen Youran pergi keluar. Dia pun mengambil ponselnya dari meja ruang tamu dan menghubunginya. Telepon berdering selama sekitar 30 detik sebelum akhirnya terhubung.     

"Apa kamu pergi keluar?" tanya Lin Mo'an.     

Chen Youran sudah dalam perjalanan kembali ke Graceland Mansion saat ini. Dia pun berkata, "Aku membeli sesuatu dan segera kembali."     

Setengah jam kemudian, Chen Youran akhirnya tiba di rumah. Lin Mo'an melirik tangan kosong Chen Youran. Mengetahui suasana hati wanita itu sepertinya agak stabil, dia mengambil piring berisi hidangan yang sudah dingin dan pergi ke dapur.     

"Aku akan memanaskan hidangannya dan sebentar lagi akan siap."     

Chen Youran berjalan mendekat dan duduk di sofa. Setelah menunggu sebentar, Lin Mo'an meletakkan piring berisi hidangan yang sudah dipanaskan di atas meja. Mereka duduk dan mulai makan.     

Saat ini, Chen Youran tidak memiliki selera makan sama sekali. Dia hanya mengambil beberapa gigitan, lalu meletakkan piring dan sumpitnya sebelum akhirnya memasuki kamar tidur. Mungkin karena terlalu mengkhawatirkan Ji Nuo, Chen Youran mengalami mimpi buruk di malam hari dan tidak bisa tidur lagi setelah terbangun.     

Di pagi hari, Chen Youran mengompres matanya dengan es. Namun, matanya sangat bengkak sampai-sampai kompres es tidak berpengaruh sama sekali untuk meredakannya.     

"Kamu tidak harus pergi ke perusahaan dua hari ini. Istirahatlah dengan baik. Aku akan pergi ke rumah sakit bersamamu setelah bekerja untuk menemui Nuonuo," kata Lin Mo'an.     

Chen Youran menganggukkan kepalanya dengan patuh, kembali ke kamarnya, dan berbaring lagi. Dia secara bertahap tertidur dan bangun setelah tidur selama sekitar satu atau dua jam.     

Pada sore hari, Chen Youran sudah menunggu di luar perusahaan terlebih dahulu. Setelah Lin Mo'an pulang kerja, mereka pergi ke rumah sakit bersama. Mereka datang ke Departemen Rawat Inap dan menunggu lift. Sesaat kemudian, lift berhenti di lantai tersebut dan terbuka dengan diikuti suara dentingan. Ketika mereka melihat orang-orang di dalam lift, ekspresi Chen Youran tiba-tiba menjadi dingin.     

Ji Shaoheng memandang sejenak Chen Youran dan Lin Mo'an yang berdiri di luar lift. Dia sudah menduga bahwa Chen Youran kemungkinan besar akan datang untuk menemui Ji Nuo, jadi dia ingin menghindarinya. Tanpa diduga, mereka malah berpapasan      

Lin Mo'an menyambutnya dengan senyum dan menyapa, "Tuan Muda Kedua Ji…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.