Ternyata Dia Masih Mencintainya (4)
Ternyata Dia Masih Mencintainya (4)
Chen Youran bisa tertidur saat mandi tadi, namun ketika dia mengenakan piyama dan berbaring di tempat tidur, dia tidak bisa tidur lagi. Dia terus membolak-balikkan tubuhnya di atas tempat tidur cukup lama.
***
Ji Jinchuan bangun di sore hari. Dia membuka matanya dan melihat langit-langit seputih salju. Udara dipenuhi dengan aroma desinfektan yang cukup menyengat.
Melihat Ji Jinchuan bangun, Xie Suling akhirnya menghela napas lega, "Kamu akhirnya bangun."
Ji Shaoheng bergegas memanggil dokter. Dokter itu kemudian melakukan pemeriksaan pada Ji Jinchuan lagi. Setelah memastikan bahwa kondisinya aman dan sehat, hati semua orang yang sedari tadi menggantung seolah jatuh dengan mantap. Semua merasa lega.
Ji Jinchuan berjuang untuk duduk di tempat tidur pasien, Xie Suling dan Ji Shaoheng pun membantunya bangun. Mereka meletakkan bantal di belakang punggungnya dan membiarkannya bersandar pada kepala tempat tidur pasien.
Pandangan kemudian Ji Jinchuan melirik sekeliling kamar pasien. Xie Suling, Ji Shaoheng, Ji Yangkun, dan Xiao Cheng semuanya ada di sana. Namun, tidak ada sosok Chen Youran. Melihat itu, Ji Shaoheng pun bertanya, "Kakak, siapa yang kamu cari?"
Ji Jinchuan mengumpulkan pandangan matanya, menekan rasa kehilangannya, dan menggelengkan kepalanya. Xie Suling lalu berkata dengan sungguh-sungguh, "Jangan menggelengkan kepalamu. Kamu mengalami gegar otak. Kalau kamu menggelengkannya lagi, kamu akan kehilangan ingatanmu."
"..."
Ji Jinchuan dan Ji Shahoeng tercengang mendengar hal itu.
"Apa yang terjadi? Perawat yang bertugas mengatakan tadi malam seorang wanita membawamu ke rumah sakit," tanya Xie Suling.
"Apa perawat mengatakan kapan wanita itu pergi?" Dahi Ji Jinchuan dibungkus dengan kain kasa dan wajahnya pucat seolah tanpa darah.
Pagi ini, Xiao Cheng bergegas setelah menerima telepon dari rumah sakit. Dia adalah orang pertama yang tiba disana. Dia segera mengetahui situasinya dari perawat yang bertugas, jadi dia adalah orang yang paling tahu. Dia pun menjawab, "Dia pergi saat fajar."
Dengan kata lain, wanita itu tidak meninggalkan Ji Jinchuan sendirian di rumah sakit. Wanita itu ada di sini bersamanya sepanjang malam. Hati Ji Jinchuan pun berangsur-angsur terasa lebih baik. Dia membuka mulutnya, namun tenggorokannya terasa kering dan serak.
Ji Shaoheng dengan cepat menuangkan air untuknya. Ji Jinchuan mengambil alih dan meminumnya kurang dari setengah cangkir. Tenggorokannya yang telah dibasahi dengan air membuatnya merasa jauh lebih nyaman saat ini dan warna di bibirnya pun berangsur-angsur pulih.
"Bukannya kamu mengusirnya tadi malam? Apa yang terjadi?" tanya Ji Shaoheng.
Ji Jinchuan mengerutkan bibirnya dan berkata dengan suara yang sedikit serak, "Tidak ada apa-apa."
Meskipun Ji Shaoheng tidak bisa menebak bagaimana kecelakaan itu terjadi, namun dia bisa menebak bahwa wanita yang membawa kakaknya ke rumah sakit adalah Chen Youran. Kebenarannya adalah 90% dari 100%. Dia sempat ragu-ragu sejenak, lalu berkata, "Kakak, aku pikir…"
"Tidak!" Sebelum Ji Shaoheng selesai berbicara, Ji Jinchuan memotongnya dengan tegas.
"Kamu mengatakan kalau kamu melakukan sesuatu yang salah, kamu harus menanggung konsekuensinya. Kalau aku melakukan kesalahan, aku akan menyelesaikannya sendiri," tutur Ji Shaoheng dengan serius. Solusinya adalah menyerahkan diri, tetapi Ji Jinchuan tidak mengizinkannya, Ji Yangkun dan Xie Suling juga tidak akan setuju.
Mendengarkan percakapan aneh antara dua bersaudara itu, tiga orang lainnya bingung. Xie Suling tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan?"
Tak satu pun dari mereka menjawabnya. Mata Ji Jinchuan tertuju pada Ji Shaoheng, dia berkata, "Kalau itu hal yang lain, tidak apa-apa kamu mau melakukan apa pun. Tetapi untuk masalah ini, kamu tidak boleh melakukan apa pun."
"Kakak…"
Melihat keduanya akan bertengkar, Ji Yangkun berkata dengan suara berat, "Baiklah, selesaikan pembicaraan kalian dengan cepat dan biarkan kakakmu beristirahat dengan baik."
Ji Shaoheng akhirnya tidak berbicara lagi. Sementara Xiao Cheng melangkah maju dua langkah dan berkata, "Presiden Ji, karena tidak ada apa-apa yang bisa saya lakukan di sini, saya aku akan kembali ke perusahaan dulu."
Ji Jinchuan hanya menganggukkan kepalanya. Lalu, Xie Suling tiba-tiba mengingatkan lagi, "Kalau kamu tidak ingin kehilangan ingatanmu, jangan mengangguk dan menggelengkan kepala."
"..." Ji Jinchuan hanya diam.