Ternyata Dia Masih Mencintainya (3)
Ternyata Dia Masih Mencintainya (3)
Chen Youran telah berdiri di samping tempat tidur pasien dalam waktu yang cukup lama. Entah sudah berapa jam berlalu. Malam yang gelap berangsur-angsur memudar dan langit tampak sedikit cerah. Sudah waktunya untuk dia pergi.
Chen Youran menggerakkan kakinya yang mati rasa beberapa saat. Setelah kakinya sudah kembali normal, dia melirik Ji Jinchuan lagi. Kemudian, dia berjalan menuju pintu kamar pasien dan membukanya. Dia lalu melangkah ke ruang tugas perawat.
Perawat yang bertugas rupanya sedang tidur di atas meja. Chen Youran pun mengetuk meja, yang membuat perawat itu mendongak, lalu menutupi bibirnya dan menguap.
Chen Youran mengambil pena dan kertas dari meja dan menuliskan nomor telepon Xiao Cheng, lalu dia berkata, "Tolong hubungi keluarga pasien yang dikirim ke sini tadi malam."
Perawat yang bertugas adalah orang yang merawat luka Chen Youran tadi malam. Tanpa sadar, perawat itu berkata, "Bukannya kamu keluarganya?"
Chen Youran terdiam sesaat, lalu menggelengkan kepalanya, "Bukan."
Itu dulu, tapi sekarang bukan, gumam Chen Youran dalam hati.
Perawat itu memandang Chen Youran dengan heran. Melihat kondisi wanita itu tadi malam, terlihat jelas bahwa keduanya memiliki hubungan dekat. Entah bagaimana mungkin mereka bahkan bukan anggota keluarga.
Chen Youran mengabaikan tatapan mata perawat itu yang keheranan, dia berbalik dan berjalan pergi. Setelah berjalan keluar dari rumah sakit, dia melihat sebuah Cayenne hitam diparkir di sisi jalan. Dia tertegun dan pergi untuk mengetuk jendelanya. Jendela kursi pengemudi diturunkan, memperlihatkan wajah tampan Lin Mo'an dengan ekspresi suram pada matanya.
"Apakah kamu tidak pulang tadi malam?" tanya Chen Youran.
Lin Mo'an hanya tidur mobil selama dua atau tiga jam. Ini masih pagi dan wajahnya penuh dengan kelelahan. Dia menjawab, "Keadaanmu tidak baik. Aku tidak percaya untuk meninggalkanmu sendirian di rumah sakit."
Bibir Chen Youran bergerak sedikit, dia berkata, "Terima kasih, Mo'an…"
Lin Mo'an menyesap air mineral yang diambilnya di dasbor mobil dan secara bertahap tersadar sepenuhnya. Bibirnya yang dibasahi dengan air tampak sedikit memikat. Dia pun berkata, "Masuklah ke mobil…"
Chen Youran membuka pintu dan membungkuk untuk duduk. Setelah itu, Lin Mo'an mengantarnya kembali ke Graceland Mansion. Waktu menunjukkan pukul 7 pagi ketika mereka tiba di rumah. Ketika turun dari mobil, Lin Mo'an berkata padanya, "Kamu tidak harus pergi ke perusahaan hari ini. Selamat istirahat…"
"Oke," jawab Chen Youran dengan suara yang penuh dengan kelelahan. Entah kenapa, dia merasa begitu lelah setelah adegan mendebarkan tadi malam.
Ketika Chen Youran pertama kali memasuki perusahaan, dia tidak mengerti apa-apa. Dia harus belajar banyak hal dan hanya tidur selama empat atau lima jam dalam sehari. Tetapi, dia tidak pernah merasakan lelah secara fisik dan mental seperti saat ini.
Setelah masuk ke dalam unit apartemennya, Chen Youran langsung memasuki kamar tidur, menyiapkan air panas di bathtub. Dia kemudian melepas gaun yang penuh darah dan berbaring di dalam bathtub.
Ketika mengingat Ji Jinchuan berlumuran darah tadi malam, ketakutan Chen Youran masih terasa begitu segar. Dia merasa marah dan menenggelamkan dirinya ke dalam air dengan satu tarikan napas. Dia tidak bangun dari air hingga tidak bisa lagi menahan napas dan rasa sesak di dadanya semakin jelas.
Chen Youran menyeka air dari wajahnya dan bersandar di ujung bathtub. Mungkin karena terlalu lelah, dia perlahan-lahan tertidur. Dia bermimpi bahwa dirinya muncul di pemakaman Ji Jinchuan. Seorang wanita sedang menangis di pemakaman itu. Wanita itu membalikkan tubuhnya. Dia tidak bisa melihat wajahnya, tetapi dapat mendengar kesedihan dari tangisannya.
Mendengarkan tangisan wanita itu, seolah-olah sebilah pisau mencungkil hati dan daging Chen Youran, yang melukainya hingga berkeping-keping. Dia merasa sosok wanita itu sangat familier. Dia melangkah maju dan menepuk pundaknya. Wanita itu pun berbalik sehingga dia dapat melihat wajah yang persis seperti wajahnya itu.
Chen Youran tiba-tiba terbangun. Dia duduk dengan berpegangan di kedua sisi bathtub dan terengah-engah.