Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Memutus Hubungan dengan Keluarga Ji (5)



Memutus Hubungan dengan Keluarga Ji (5)

0Hari berikutnya ketika pulang bekerja, Chen Youran menerima telepon dari Ji Nuo. Mereka lalu membuat janji untuk bertemu di Starbucks. Memikirkan ada kemungkinan tidak aman untuk seorang anak kecil, Chen Youran tiba setengah jam lebih awal. Tidak lama setelah dia duduk, dia melihat pelayan membuka pintu kaca dan terlihat Ji Nuo berjalan masuk.     

Ketika Ji Nuo melihat Chen Youran, dia berlari dengan kaki pendeknya. Setelah sampai, dia melepas ransel kecil di punggungnya dan meletakkannya di kursi, "Kakak cantik, apa kamu sudah lama menunggu?"     

"Baru sekitar 10 menit." Chen Youran menggelengkan kepalanya.     

Ji Nuo pun tampak merasa bersalah. Dia lalu berkata, "Ini semua salah paman sopir. Seharusnya, dia lebih cepat saat menyetir. Kalau begitu, aku tidak akan terlambat."     

"Tidak masalah," tutur Chen Youran yang tidak keberatan.     

"Tidak sopan bagi seorang laki-laki untuk terlambat ketika berkencan dengan seorang wanita," ujar Ji Nuo sembari meremas-remas jarinya sendiri.     

Chen Youran merasa geli melihat ekspresi Ji Nuo saat ini. Kemudian, dia berkata, "Pertama, kita tidak berkencan. Kedua, kamu masih kecil, bukan seorang pria dewasa."     

"Paman Kedua-ku mengatakan kalau hanya ada dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Dan ini adalah kencan aktif pertamaku dengan lawan jenis, jadi ini hampir terlihat seperti berkencan." Ji Nuo berkata dengan serius.     

Chen Youran tidak mengatakan apa-apa dan tidak berdebat dengannya tentang topik ini. Dia melambai kepada pelayan untuk memesan apa yang disukai anak-anak. Ketika Ji Nuo mendengar apa yang Chen Youran pesan, matanya yang gelap berbinar. Setelah pelayan itu pergi, dia tersenyum bahagia, "Kakak cantik, kamu baik sekali…"     

"Tingkat kewaspadaan pada dirimu terlalu lemah. Apa kamu tidak takut kalau aku adalah orang jahat?" Chen Youran menopang pipinya dengan tangannya dan menatapnya.     

"Kamu pasti orang yang baik." Ji Nuo berkata dengan suara tegas.     

"Kenapa kamu begitu yakin?"     

Ji Nuo memiringkan kepalanya dan berpikir keras. Setelah itu, dia berkata, "Karena kamu membantuku membayar tagihan kopi dan mentraktirku untuk makan keju."     

Pikiran anak-anak memang sederhana. Chen Youran melengkungkan senyum di bibirnya, lalu bertanya, "Kenapa kamu selalu sendirian? Bagaimana dengan orang tuamu?"     

"Ayahku sangat sibuk bekerja dan aku tidak punya ibu," ujar Ji Nuo dalam suasana hati yang sedikit buruk.     

Mendengar kata 'aku tidak punya ibu' dari anak kecil di depannya, Chen Youran tiba-tiba memikirkan hal-hal lain. Melihat bahwa anak ini tampak tidak bahagia, dia pun segera mengganti topik, "Bagaimana caramu bisa datang ke sini?"     

"Paman sopir yang mengantarku," jawab Ji Nuo.     

Chen Youran tidak terkejut dengan jawaban Ji Nuo. Dilihat dari pakaian yang dikenakannya, anak itu terlihat jelas bukan seorang anak dari keluarga biasa. Dia lalu bertanya, "Siapa namamu?"     

"Nuo Bao," jawab Ji Nuo     

Chen Youran tersenyum dan mengangguk. Itu nama yang indah, sama seperti orangnya.     

"Kalau nama kakak cantik siapa?"     

Chen Youran awalnya ingin mengatakan namanya adalah Lin Xia, tetapi tidak ingin menipu anak ini. Jadi, dia mengatakan nama aslinya, "Chen Youran…"     

Alis Ji Nuo tampak sedikit berkerut, sementara wajahnya tampak sedikit berkerut juga. Kemudian, dia bergumam dengan suara rendah, "Xiao Chen? Youyou? Ranran?"     

Mendengar bahwa anak laki-laki ini sedang memikirkan dengan nama apa dia harus memanggilnya, Chen Youran berkata, "Kamu bisa memanggilku Bibi Chen."     

Namun, Ji Nuo menggelengkan kepalanya dan membalas, "Paman Kedua berkata kalau wanita perlu dirayu. Mereka tidak akan senang kalau dipanggil dengan sebutan bibi. Mereka hanya bisa dipanggil kakak. Tapi, kita sangat akrab, jadi lebih baik aku memanggilmu Ranran."     

Alis dan jantung Chen Youran berdetak dua kali. Dia merasa bahwa paman kedua anak itu benar-benar buaya perayu. Dia membalas, "Apa pun yang kamu mau…"     

Pelayan kemudian datang untuk membawakan hidangan yang dipesan Chen Youran tadi. Ji Nuo tampak bersemangat melihat hidangan itu. Tangannya yang gemuk segera hendak mengambil makanan, namun tiba-tiba tangannya ditangkap oleh Chen Youran.     

"Aku akan membawamu untuk mencuci tanganmu dulu," ucap Chen Youran.     

Ji Nuo menatap Chen Youran dengan linglung dan menjilat bibirnya, "Oh, oke…"     

Chen Youran lalu membawa Ji Nuo untuk mencuci tangannya, kemudian kembali duduk di kursi mereka. Ji Nuo pun duduk dan mulai makan. Dia makan dengan sangat bahagia. Ketika sudah kenyang, dia bersandar di kursinya, menyentuh perutnya yang membuncit dan menjilat sudut mulutnya.      

Chen Youran menarik tisu dan membungkuk untuk menyeka sudut mulut Ji Nuo. Melihatnya begitu lembut, Ji Nuo tiba-tiba bertanya, "Ranran, apakah kamu punya pacar?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.