Hatiku Seperti Kota Tandus, Penjarakan Aku Seumur Hidup (5)
Hatiku Seperti Kota Tandus, Penjarakan Aku Seumur Hidup (5)
Perjamuan akhirnya resmi dimulai. Lin Mo'an sedang berbicara di atas panggung saat ini. Chen Youran sendiri berdiri di depan panggung. Tiba-tiba, aroma mint dan tembakau yang familier mengalir ke ujung hidungnya. Dia melihat ke samping dan ada sosok Ji Jinchuan di sana. Entah sejak kapan pria itu berdiri di sampingnya.
"Apa kamu pergi ke Amerika selama dua tahun ini?" tanya Ji Jinchuan. Suara pria itu rendah dan seksi seperti biasanya.
"Aku adalah istri dari Mo'an. Tentu saja, aku tinggal di rumahnya." Chen Youran menunjukkan senyum di sudut mulutnya, tetapi nada bicaranya sangat dingin.
"Youyou, selama kita belum bercerai, kamu masih Nyonya Muda Keluarga Ji. Kamu telah melakukan kejahatan bigami dengan menikahi Lin Mo'an…" ucap Ji Jinchuan yang terus melihat ke atas panggung.
Ada suara tepuk tangan berderak di telinganya. Chen Youran pun bertepuk tangan mengikuti suasana saat itu dan menutup telinga terhadap kata-kata Ji Jinchuan.
Pada awal waktu dansa, Lin Mo'an turun dari panggung dan mendekat pada Chen Youran. Kemudian, dia mengajaknya untuk melakukan dansa pertama. Di aula itu, semua pria dan wanita berdansa. Gu Jinchen juga membawa Chen shuna ke lantai dansa, namun mata mereka selalu tertuju pada Chen Youran dan Lin Mo'an.
"Apa kamu baik-baik saja?" Lin Mo'an bertanya dengan lembut.
Chen Youran mengaitkan bibirnya dan menjawab, "Apa kamu melihat aku tidak baik-baik saja?"
"Aku khawatir kalau kamu melihatnya, itu akan memengaruhi suasana hatimu," ujar Lin Mo'an.
"Itu dulu, sekarang sudah tidak lagi." Lengkungan bibir Chen Youran tampak dingin.
Mendengar hal itu, Lin Mo'an merasa lega. Dia pun berkata, "Itu bagus."
Chen Youran bersandar di bahu Lin Mo'an. Dia berkata dengan sedikit kelelahan dalam suaranya, "Mo'an, aku sedikit lelah…"
Lin Mo'an dengan lembut memeluk Chen Youran dan membawanya untuk memutar langkah dansa, "Jangan terlalu keras untuk bekerja. Aku punya segalanya."
"Dulu, aku hanya mengambil untung dan tidak berkontribusi pada perusahaan. Sebaliknya, kamu selalu bekerja keras untuk perusahaan. Aku akan merasa malu kalau mengambilnya secara cuma-cuma. Jadi, aku harus berbagi pekerjaan denganmu. Kamu yang tidak boleh terlalu lelah." Chen Youran berkata dengan suara rendah.
"Kamu semakin berbudi luhur," kata Lin Mo'an sambil tersenyum.
"Tentu saja, siapa suruh menjadikanku sebagai istrimu." Ada nada bercanda dalam suara Chen Youran.
"Baik, Nyonya Lin." Lin Mo'an pun terkekeh.
Ji Jinchuan memandang pasangan yang berdansa itu dengan mata gelap dan dalam. Jari-jarinya yang memegang sampanye mengencang sedikit demi sedikit dan memutih karena terlalu banyak kekuatan yang dikeluarkan.
Setelah berdansa, Chen Youran pergi ke toilet. Saat keluar, dia melihat Ji Jinchuan bersandar di dinding. Lima tahun kemudian, pria itu tampak menjadi semakin dewasa dan menawan. Pria itu mengenakan setelan yang mahal, fitur wajahnya tampan dan dingin. Penampilannya ini tampak anggun dan juga elegan.
Chen Youran mengumpulkan pandangan matanya dan ingin berjalan melewatinya. Namun, tiba-tiba Ji Jinchuan meraih lengannya dan berkata, "Kembalilah…"
Kembalilah… kembalilah padaku, batin Ji Jinchuan.
"Presiden Ji, aku adalah seorang wanita yang sudah menikah. Kalau suamiku melihat aku seperti ini, dia akan mengira aku berselingkuh," ujar Chen Youran sambil memisahkan diri dari Ji Jinchuan.
Ji Jinchuan memasukkan tangannya kembali ke sakunya dan dengan lembut membelai jari-jari Chen Youran. Sisa kehangatannya masih ada di sana, berputar dan melilit ujung hatinya seperti benang sutra. Dia berkata, "Youyou, aku mencarimu selama dua tahun terakhir."
"Aku lebih suka kalau orang lain memanggilku Nyonya Lin." Senyum ringan dan sinis melayang di wajah Chen Youran.
Ji Jinchuan secara refleks mengerutkan kening dan hendak berbicara. Tiba-tiba, dia melihat Chen Shuna datang dengan cepat di ujung lain koridor. Sepatu hak tinggi yang digunakan wanita itu membuat suara nyaring di lantai.
Chen Shuna dengan cepat mendekat, "Youran…"
Chen Shuna mengenakan gaun dengan bentuk leher V hari ini. Rambutnya yang digulung dan anting-anting biru merak yang digunakannya membuatnya terlihat sangat mulia.