Dia akan Masuk Penjara (1)
Dia akan Masuk Penjara (1)
Mobil Maybach berwarna hitam berhenti dan Xiao Cheng pun segera menyambut Ji Jinchuan. Sebelum dia membukakan pintu, Ji Jinchuan sudah mendorong pintu dan keluar dari mobil.
"Apakah kamu sudah tahu? Apa yang terjadi?" tanya Ji Jinchuan yang dengan cepat berjalan masuk ke dalam kantor polisi begitu dia keluar dari mobil. Xiao Cheng juga mengambil langkah besar dan mengikutinya dengan cepat.
"Perusahaan Keluarga Chen membuat akun palsu dan diselidiki karena penggelapan pajak. Beberapa hari yang lalu, Presiden Chen mengalihkan semua sahamnya atas nama Nyonya Muda. Sekarang ini, Nyonya Muda adalah pemegang saham terbesar perusahaan itu," tutur Xiao Cheng. Dia dapat merasakan aura kemarahan yang memancar dari tubuh Ji Jinchuan. Dia menelan air liurnya dan terus melaporkan hasil dari pencarian informasi yang dilakukannya.
"Tiga hari yang lalu, Nyonya Muda datang ke kediaman Keluarga Chen. Dia dan Presiden Chen berada di ruang kerja selama lebih dari satu jam sebelum mereka keluar. Soal apa yang mereka bicarakan, bahkan para pelayan Keluarga Chen tidak tahu…"
"Pergi dan bawa Chen Yaoting ke kantor polisi!" Wajah Ji Jinchuan terlihat dingin dan menakutkan.
"Presiden Chen baru saja membawa Nyonya Chen ke luar negeri pagi ini. Saya belum menemukan ke mana dia pergi…"
Langkah kaki Ji Jinchuan tiba-tiba berhenti. Xiao Cheng tidak menyadari gerakan bosnya itu dan menabraknya seketika. Dia pun dengan cepat mundur selangkah karena ketakutan.
"Di mana Zhou Xianglun?" tanya Ji Jinchuan dengan suara yang terdengar dingin dan suram.
"Dia sudah dalam perjalanan menuju ke sini." Xiao Cheng berkata dengan gemetar.
Sementara itu, Gu Jinchen dan Chen Shuna juga bergegas ke kantor polisi segera setelah mereka menerima berita itu.
"Petugas, izinkan kami bertemu dengannya…" kata Chen Shuna.
"Maaf, Nona Chen, Nyonya Ji tidak ingin bertemu siapa pun." Petugas Wang berkata dengan nada meminta maaf.
Gu Jinchen sepertinya sudah kehilangan ketenangan yang ditunjukkannya di hari-hari biasa. Saat ini, dia menunjukkan ketidaksabaran dengan tatapan yang sangat dingin, lalu dia berkata dengan dingin pula, "Bagaimana kalau kami ingin melihatnya hari ini juga?"
"Anda sebaiknya mencari pengacara yang baik untuk Nyonya Ji daripada membuang waktu untuk membuat keributan di sini. Mungkin Anda bisa mengubah hukuman untuknya," ucap Petugas Wang tanpa mengubah ekspresi di wajahnya dan melirik mereka.
"Kalau kami tidak bisa melihatnya, kami tidak akan tahu apa yang terjadi. Jadi, izinkan kami temui dia dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi." Meskipun Chen Shuna merasa khawatir, tetapi ekspresi wajahnya tetap lembut.
"Bukannya saya tidak akan membiarkan Anda melihatnya, tetapi dia tidak ingin melihat Anda," ujar Petugas Wang dengan penekanan.
Saat mereka masih berdebat, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Mereka pun menoleh ke belakang, terlihat Ji Jinchuan datang dengan langkah yang cepat. Wajahnya sangat buruk, sementara ada asisten pribadinya yang mengikuti di belakangnya.
"Di mana dia?" tanya Ji Jinchuan begitu dia mendekat. Hawa dingin yang kuat di tubuhnya membuat orang-orang bergidik.
Petugas polisi yang lain saling memandang dan tidak berani berbicara. Mereka mendorong Petugas Wang untuk menjawab. Petugas Wang pun menjawab, "Di ruang tahanan."
"Aku ingin menemuinya." Sebuah kalimat pendek dan penuh dengan ketegasan terdengar dari mulut Ji Jinchuan.
"Tuan Ji, saya minta maaf. Nyonya Ji berkata dia tidak ingin menemui siapa pun."
"Aku suaminya!" Ji Jinchuan menatapnya dengan tatapan mata yang dingin juga galak.
Petugas Wang yang tetap tidak takut berbicara dengan tegas, "Dia tidak ingin bertemu siapa pun, termasuk Anda."
Ji Jinchuan marah dan meraih kerah kemeja Petugas Wang. Mata hitam pekatnya tampak tampak dingin. Dia berkata, "Apa yang kamu katakan?"
"Presiden Ji!"
"Petugas Wang!"
Xiao Cheng dan petugas polisi lainnya melangkah maju, tetapi karena kemarahan kuat Ji Jinchuan, mereka tidak berani memisahkan keduanya.
"Presiden Ji, Anda harus tetap tenang hingga Pengacara Zhou datang," ujar Xiao Cheng yang mencoba mengingatkan Ji Jinchuan.
Namun, Ji Jinchuan tidak melepaskannya. Wajahnya masih tampak suram dan mengerikan. Salah satu petugas polisi tersenyum canggung dan berkata padanya, "Presiden Ji, mohon untuk tetap tenang."
Setelah beberapa saat, Zhou Xianglun datang dengan tergesa-gesa. Dia tidak tahu apa yang telah terjadi. Xiao Cheng pun membawanya sedikit minggir ke samping untuk memberi tahu gambaran kondisi saat ini secara garis besar.