Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Perubahannya yang Tiba-tiba (8)



Perubahannya yang Tiba-tiba (8)

1Sudut bibir Gu Jinchen menyunggingkan senyum kecil. Untuk sesaat, mereka tidak berbicara, sehingga ruang kantor pun menjadi sepi.     

Banyak sekali yang harus dilakukan oleh Chen Youran hari ini, jadi dia berkata, "Aku harus pergi, aku tidak mau mengganggu pekerjaanmu."     

Setelah itu, Chen Youran mengambil tasnya di sofa dan berbalik, namun Gu Jinchen meraih lengannya. Chen Youran pun menoleh kembali padanya. Gu Jinchen lalu bertanya, "Bagaimana kalau kita makan malam bersama nanti malam?"     

"Lain kali saja," jawab Chen Youran yang sempat tertegun selama beberapa saat.     

"Aku akan mengantarmu," balas Gu Jinchen. Dia selalu menghormati keinginan mantan kekasihnya itu, jadi dia tidak memaksanya.     

"Tidak perlu, lakukan saja kesibukanmu…" kata Chen Youran sambil tersenyum. Kemudian, dia berjalan menuju ke pintu ruang kantor itu. Saat dia tiba di pintu, dia meletakkan tangannya di pegangan pintu dan menoleh kembali pada Gu Jinchen di belakangnya dan berkata, "Selalu ingat apa yang baru saja aku katakan…"     

"Makan dan istirahat tepat waktu setiap hari. Jangan terlalu lelah dan memaksakan diri untuk bekerja." Gu Jinchen mengulangi apa yang baru saja dikatakan oleh Chen Youran. Dia kemudian berkata dengan ekspresi serius, "Aku selalu ingat apa yang kamu katakan, baik dulu maupun sekarang…"     

Chen Youran tersenyum ringal, membuka pintu kantor, dan keluar. Setelah keluar dari gedung perusahaan Keluarga Gu, Chen Youran pergi ke supermarket untuk membeli banyak makanan dan mainan, lalu pergi ke kediaman Chen Shuna di Jiangnan.     

Saat Chen Youran sampai di sana, Chen Shuna belum pulang dari bekerja. Chen Yiyi yang melihatnya langsung berlari dengan gembira dan merengek dengan suara kekanak-kanakan, "Bibi…"     

Chen Youran menyerahkan barang-barang di tangannya kepada pelayan dan membungkuk untuk menggendong Chen Yiyi, "Yiyi sayang… "     

Chen Youran berjalan dengan Chen Yiyi digendongannya, lalu duduk di sofa. Seorang pelayan segera menyajikan teh untuknya. Setelah itu, Chen Yiyi mengeluarkan mainan berupa gambar teka-tekinya, Chen Youran pun bermain dengannya. Ketika dia melihat bahwa Chen Yiyi sudah semakin pintar, senyum lembut muncul di wajahnya.     

"Yiyi, kamu harus selalu mendengarkan perkataan ibumu di masa depan, ya…" kata Chen Youran. Namun, Chen Yiyi hanya fokus bermain, bahkan tidak mendengar apa yang dikatakannya. Atau memang karena anak itu masih tidak mengerti apa maksud perkataannya.     

Setelah bermain dengan Chen Yiyi selama satu jam, Chen Youran melihat bahwa hari sudah larut. Dia pun bangkit dari duduknya dan pergi dari kediaman Chen Shuna. Saat di perjalanan, dia singgah kembali di supermarket untuk membeli sayuran seperti yang dilakukannya dua hari yang lalu. Dia melewati sebuah toko perlengkapan ibu dan bayi, dia membeli banyak pakaian baru untuk Ji Nuo, lalu pulang untuk memasak dan menunggu Ji Jinchuan pulang kerja.     

Malam itu, mereka tidur di kamar yang sama dan melakukan hal-hal intim. Mereka bahkan lebih gila dibandingkan dua malam yang lalu. Di penghujung malam, Chen Youran yang kelelahan langsung tidur begitu kepalanya menyentuh bantal.     

Ji Jinchuan menatap Chen Youran dengan tatapan mata yang dalam. Menurutnya, Chen Youran sangat antusias malam ini. Wanita itu seperti setan yang selalu menghipnotisnya. Dia pun merasa perilaku istrinya itu sedikit aneh. Akan tetapi, dia tidak tahu di mana letak keanehan itu.     

Di malam hari, Chen Shuna pulang dan melihat Chen Yiyi bermain dengan mainan baru. Selain itu, dia juga melihat sebuah boneka beruang besar yang duduk di sofa. Dia pun bertanya, "Siapa yang datang ke sini hari ini?"     

"Nona Kedua…" jawab seorang pelayan.     

Chen Youran jarang sekali datang ke kediamannya, sehingga Chen Shuna merasa kedatangan adiknya itu sedikit aneh. Dia bertanya lagi kepada pelayan, "Apa yang dia lakukan di sini?"     

"Nona Kedua bermain dengan Nona Kecil Yiyi sebentar dan mengatakan banyak hal aneh," kata si pelayan.     

"Ucapan aneh apa?"     

Pelayan akhirnya memberi tahu apa yang dikatakan Chen Youran saat berada di sini pada Chen Shuna. Chen Shuna pun merasakan sesuatu yang salah. Dia lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Chen Youran, tetapi sepertinya ponselnya dimatikan.     

***     

Hari berikutnya adalah akhir pekan, jadi Chen Youran dan Ji Jinchuan bangun terlambat pagi ini. Setelah selesai mandi, mereka pun turun dan melihat Fang Yaqing sedang sarapan. Melihat pasangan itu memasuki ruang makan, Fang Yaqing meletakkan susu di tangannya, bangkit, dan naik ke lantai atas.     

"Apa kamu sudah mengemasi barang-barang Nyonya Muda Kedua?" tanya Ji Jinchuan sambil memandang pelayan.     

"Sudah siap, Tuan Muda…"     

Setelah sarapan, Chen Youran menggendong Ji Nuo dan mengajaknya bermain di halaman depan. Beberapa saat kemudian, dia melihat Ji Jinchuan keluar dengan sebuah koper, diikuti oleh Fang Yaqing di belakangnya.     

Ji Jinchuan memasukkan koper tersebut ke dalam mobil, kemudian berjalan ke arah Chen Youran dan berkata, "Youyou, aku akan mengantarnya ke bandara."     

Namun, Chen Youran tidak membalas perkataan Ji Jinchuan. Dia mengambil Ji Nuo, kemudian berjalan memasuki ruang tamu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.