Kamu Sedikit Gugup (4)
Kamu Sedikit Gugup (4)
Pelayan itu lalu menuangkan teh untuk mereka. Saat keluar dari bilik dengan membawa buku menu, dia melihat Xu Chengyan berdiri di luar dan menyapanya, "Tuan Muda Xu…"
"Kalau ada sesuatu yang kacau yang terjadi di sana, segera beri tahu aku." Xu Chengyan sangat khawatir tentang manusia bernama Ji Shaoheng ini.
"Baik," jawab pelayan itu.
Di dalam bilik, Chen Youran menyesap teh hangat yang disajikan dan bertanya, "Apa kamu menjabat sebagai presiden Grup Zhongsheng sekarang?"
Ji Shaoheng menganggukkan kepalanya. Dia kemudian mengeluh, "Ini benar-benar bukan pekerjaan yang baik."
"Apa kakakmu pergi ke perusahaan cabang di Jiangcheng?"
Mendengar nada suara Chen Youran, Ji Shaoheng menebak sepertinya wanita itu tidak mengetahuinya. Dia menatapnya dan bertanya, "Apa dia tidak memberitahumu?"
Chen Youran terdiam. Malam pertama sebelum pergi, Ji Jinchuan pasti ingin mengatakan sesuatu padanya. Dia melihat keinginan pria itu untuk berbicara, tetapi pada akhirnya, pria itu berhenti dan tidak mengatakan apa-apa.
Ji Shaoheng tidak melihat perbedaan suasana hati Chen Youran dan bertanya dengan santai, "Kamu pergi ke perusahaan untuk mencariku hari ini. Kenapa kamu pergi lagi?"
Namun, Chen Youran tidak menjawabnya. Dia menatap adik iparnya itu dan berkata dengan mata yang membeku, "Pada hari konferensi pers diadakan, kamu membawaku pergi. Karena kamu mempersiapkannya lebih awal dengan matang, apa itu tujuanmu untuk hari ini?"
Melihat ekspresi wajah Chen Youran telah berubah, Ji Shaoheng membuang ekspresi santainya,. Dia merubah ekspresinya menjadi bermartabat dengan tatapan yang dipaksakan. Kemudian, dia menjawab, "Iya…"
"Selamat, tujuan Anda telah tercapai, Presiden Ji." Chen Youran tersenyum dingin. Dua kata terakhir itu penuh dengan ironi. Dia lalu bangkit, mengambil tasnya, dan keluar dari dalam bilik.
Ji Shaoheng pun ikut berdiri. Begitu dia mengambil langkah, Chen Youran tiba-tiba berhenti, menatapnya kembali, dan berkata dengan dingin, "Aku seharusnya tidak menyelamatkanmu hari itu!"
"Kalau kamu tidak menyelamatkanku, aku akan mati di tangan Xue Ling," balas Ji Shaoheng sambil menatapnya.
"Bukannya seharusnya orang sepertimu mati?" Chen Youran melontarkan kalimat yang kejam.
Ji Shaoheng, dengan rasa sakit yang paling dalam di hatinya, jatuh ke kursi dan perlahan menundukkan kepalanya. Sementara Chen Youran keluar dari bilik dan hampir menabrak pelayan yang hendak menyajikan makanan untuk mereka. Untungnya, dia menghindarinya tepat waktu. Setelah keluar dari hotel, Chen Youran menghentikan taksi di pinggir jalan dan kembali ke Teluk Nanhai.
Ketika pelayan tadi melihat bahwa Chen Youran pergi dengan wajah buruk, dia segera pergi untuk memberi tahu Xu Chengyan. Xu Chengyan pun datang ke bilik dan melihat bahwa hidangan telah disajikan, namun Ji Shaoheng duduk di posisinya dengan wajah muram dan tidak bergerak. Dia dengan santai membuka kursi, duduk di sana, dan bertanya sambil tersenyum, "Ada apa, Tuan Muda Kedua?"
Kepala Ji Shaoheng akhirnya terangkat, dia berkata, "Tidak ada apa-apa. Apa yang kamu lakukan di sini?"
Sambil memegang sumpit, Xu Chengyan mengambil piring dan memasukkan hidangan ke dalam mulutnya. Dia menjawab, "Setelah memesan begitu banyak hidangan, tapi tidak ada yang memakannya. Biarkan aku membantumu untuk menghabiskannya."
Ji Shaoheng lalu bangkit dan berniat pergi. Tetap, tiba-tiba dia mendengar Xu Chengyan berkata lagi, "Aku penasaran, obat apa yang dijual kepadamu, Tuan Muda Kedua?"
"Apa maksudmu?" tanya Ji Shaoheng sambil menatapnya.
"Bukannya Bai Shiyan wanitamu?" balas Xu Chengyan.
Ji Shaoheng menyipitkan mata. Xu Chengyan menoleh ke samping, memandangnya, dan berkata sambil tersenyum, "Kamu menyuruh Bai Shiyan menggerakkan tangan dan kakinya untuk memberikan obat kepada Kakek Chen, yang menyebabkan kematian Kakek Chen. Apa yang ingin kamu lakukan ketika kamu berhasil membunuhnya? Makan malam dengan Youran hari ini?"
"Apa kamu baru saja memberitahunya?" Di wajah lembut Ji Shaoheng terdapat warna suram.
Xu Chengyan mencibir, "Kalau aku memberi tahu dia, apa menurutmu dia masih akan mau masuk ke bilik ini bersama musuh sepertimu?"