Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu Sedikit Gugup (3)



Kamu Sedikit Gugup (3)

1Presiden Ji meneleponku secara langsung, gumam resepsionis meja depan itu dalam hati. Dia masih tenggelam dalam kegembiraan, tetapi dia merasa sedikit takut dengan suaranya yang dingin. Dia menjawab, "Saya… saya tidak tahu…"     

Ji Shaoheng tiba-tiba menutup telepon dengan kencang. Wajahnya yang feminin dan tampan penuh dengan rasa frustrasi. Dia sudah ada di bawah. Kenapa dia pergi begitu saja? Batinnya.     

Ji Shaoheng menutup dokumen di tangannya dan membuangnya ke samping. Dia membuat berantakan meja yang baru saja dirapikan olehnya. Masih merasa marah, dia menarik dasi di lehernya dan membuangnya. Setelah mengembuskan napas yang penuh kekesalan, dia bangkit berdiri dengan bantuan tongkatnya. Dia berjalan mengambil jas dan mantelnya, lalu meninggalkan kantor.     

Sebelum mencapai lift, Yan Hao menyusulnya, "Tuan Muda Kedua, Anda mau ke mana?"     

"Bersantai." Suara Ji Shaoheng terdengar agak dingin.     

"Ini masih jam kerja. Anda tidak boleh…"     

"Tidak boleh terlambat dan pulang lebih awal. Kamu sudah mengatakan itu puluhan kali." Ji Shaoheng menghentikan langkah di kakinya dan menoleh ke samping memandang Yan Hao. Dia memasang ekspresi tersinggung di wajahnya. "Dulu, aku boleh melakukannya, kenapa sekarang tidak boleh?"     

Yan Hao lalu mengingatkannya, "Sekarang Anda adalah Presiden Grup Zhongsheng. Anda harus memberi contoh, apalagi Anda baru saja menduduki posisi ini. Anda harus memiliki kinerja yang baik agar tidak dicemooh oleh direktur lain."     

"Posisis presiden ini, siapa yang suka silakan mendudukinya. Aku tidak menginginkan posisi ini!"     

Ketika tiba di depan lift, Ji Shaoheng menekan tombol untuk membuka pintu. Lift pun terbuka, dia masuk ke dalam dan membungkam Yan Hao, yang hendak berbicara dengannya lagi.     

***     

Setelah meninggalkan perusahaan Grup Zhongsheng, Chen Youran kembali ke kantor majalah. Sepanjang sore, hatinya tidak bisa tenang. Dia linglung sepanjang waktu. Dia bahkan tidak sengaja menjatuhkan gelas dan merusak dokumen yang baru saja dicetak.     

Setelah sudah tiba waktunya pulang bekerja, Chen Youran adalah yang terakhir keluar dari kantor majalah. Dia berdiri di pinggir jalan saat ini. Tiba-tiba, sebuah Cayenne berwarna hitam berhenti di depannya, memperlihatkan wajah lembut dan tampan Ji Shaoheng.     

"Untuk berterima kasih karena telah mengabaikan kekesalan atas hal buruk yang aku lakukan padamu di masa lalumu dan tidak meninggalkanku dengan kejam pada hari itu, aku ingin mengajakmu untuk makan malam untuk menghapus rasa terima kasih dan kebencian di antara kita. Bagaimana, apa kamu mau?"     

Ji Shaoheng muncul tepat saat Chen Youran mencarinya. Dia pun membuka pintu mobil itu, duduk, dan mengencangkan sabuk pengamannya. Melihat bahwa Chen Youran tidak menolak dirinya seperti sebelumnya, Ji Shaoheng tersenyum lebar, dengan perasaan yang tak terkatakan di hatinya.      

"Kamu ingin makan apa?" tanya Ji Shaoheng.     

"Teripang, lobster, dan abalon." Chen Youran berkata dengan santai.     

Ji Shaoheng mengerutkan bibirnya dan tersenyum, "Aku juga sama."     

Chen Youran menoleh ke samping dan menatapnya, "Bukannya kamu mengatakan ingin berterima kasih padaku? Di mata orang lain, ini mungkin pemerasan, tetapi kamu adalah Tuan Muda Kedua Keluarga Ji. Seharusnya, kamu tidak peduli dengan seberapa besar pun uang yang harus dikeluarkan untuk makan makanan itu."     

Ji Shaoheng tersenyum mencibir dan membawa Chen Youran ke Hotel Berlin.     

Ketika tiba di hotel, mereka bertemu Xu Chengyan. Xu Chengyan melirik Ji Shaoheng yang ada di sebelahnya, lalu menatap Chen Youran dan menariknya ke samping, "Bagaimana kamu bisa bersama dengannya?"     

"Tentu saja bisa. Kami datang ke hotel untuk makan malam," jawab Chen Youran dengan tenang.     

"Sudah kubilang, dia bukan orang baik. Jauhi dia," ucap Xu Chengyan dengan berbisik.     

"Aku tahu." Chen Youran sudah mengetahui orang seperti apa Ji Shaoheng itu.     

Xu Chengyan yang merasa lega berkata, "Syukurlah kamu sudah tahu…"     

Ji Shaoheng, berdiri beberapa meter jauhnya, dia memandang kedua orang yang saling berbisik itu. Keningnya seketika mengerut dan melirik tangan yang jatuh di bahu Chen Youran. Mata elangnya sedikit menyipit dan roh jahat di dasar matanya sangat menyala.     

Setelah beberapa saat, keduanya berjalan mendekat ke arahnya. Bibir Ji Shaoheng sedikit terangkat, dia menyapa, "Tuan Muda Xu…"     

"Tuan Muda Kedua Ji, suatu kehormatan besar bagi saya Anda datang ke hotel kami," sapa Xu Chengyan tanpa menghilangkan sikap hormatnya.     

Setelah percakapan sederhana, pelayan membawa Chen Youran dan Ji Shaoheng ke sebuah bilik. Pelayan itu menyerahkan menu kepada mereka. Namun Chen Youran tidak melihatnya, dia segera memesan lobster dan teripang secara langsung, lalu mendorong menu ke Ji Shaoheng di sepanjang meja.     

"Aku pesan semua yang dia pesan," tutur Ji Shaoheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.