Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu Sedikit Gugup (2)



Kamu Sedikit Gugup (2)

1Chen Youran terkejut segera bertanya, "Apa yang kamu bicarakan?"     

Xiao Cheng tahu bahwa Nyonya Muda satu itu mendengar perkataannya dengan jelas. Hanya saja, wanita itu tidak bisa menerima kenyataan ini untuk sementara waktu. Dia pun menambahkan, "Dampak dari konferensi pers itu membawa kerugian besar bagi perusahaan. Para direktur perusahaan memiliki banyak pendapat tentang hal itu. Untuk menutup mulut mereka yang terus mengeluh, Presiden Ji mentransfer sahamnya ke Tuan Muda Kedua, kemudian pergi ke Jiangcheng."     

Perusahaan cabang di Jiangcheng telah berdiri selama lebih dari setahun. Itu hanya sebuah perusahaan kecil, sementara Ji Jinchuan pergi ke sana dengan bakat luar biasa. Tindakannya memang terkesan sedikit berlebihan. Dia menduduki posisi yang sangat tinggi sebelumnya, jadi peristiwa kali ini pasti menjadi pukulan berat baginya.     

Berita itu sangat mengejutkan sampai-sampai Chen Youran masih dalam keadaan syok ketika Xiao Cheng membawanya kembali ke Teluk Nanhai. Mobil sudah melaju ke halaman dan berhenti. Xiao Cheng pun turun, berputar ke sisi lain, dan membuka pintu untuk Chen Youran. Akan tetapi, wanita itu hanya duduk diam.     

Xiao Cheng yang ragu-ragu kemudian berkata, "Presiden Ji secara khusus menjelaskan kepada saya sebelum pergi. Jadi, sebenarnya saya tidak boleh memberi tahu Anda."     

Chen Youran keluar dari mobil dan menatap Xiao Cheng. Matanya tampak gelap dan dingin, "Lalu, kenapa kamu memberitahuku hal ini?"     

"Kalau saya tidak memberi tahu Anda, Anda akan selalu salah paham bahwa kepergian Tuan adalah untuk mencari Nona Fang," tutur Xiao Cheng.     

Chen Youran terdiam. Sebelumnya, dia benar-benar mengira bahwa Ji Jinchuan sedang mencari Fang Yaqing.     

***     

Keesokan harinya, Chen Youran datang ke perusahaan Grup Zhongsheng. Resepsionis menatapnya sambil tersenyum dan menyapa, "Nyonya Muda Ji..."     

Tampaknya, suasana pada saat konferensi pers sangat heboh. Jika tidak, orang yang berada pada jabatan kecil seperti resepsionis meja depan tidak akan mengenalinya. Chen Youran mengangguk dan berkata dengan suara hangat, "Aku mencari Ji Shaoheng."     

"Mohon tunggu sebentar." Resepsionis meja depan berkata dengan sopan. Dia lalu menghubungi asisten Ji Shaoheng, Yan Hao untuk meminta persetujuan. Dia menutup telepon beberapa saat kemudian. Setelah itu, dia berkata, "Anda bisa langsung ke atas. Presiden Ji sudah menunggu Anda di kantor."     

Mendengar nama panggilan 'Presiden Ji' untuk Ji Shaoheng, Chen Youran sedikit mengernyitkan dahi. Ji Shaoheng adalah manajer departemen. Dia biasanya hanya disebut Manajer Ji, bukan Presiden Ji. Apa yang dikatakan Xiao Cheng itu benar? Batinnya dalam hati.     

"Di mana kantornya?" tanya Chen Youran pada resepsionis tersebut.     

"Kantor presiden di lantai 38." Resepsionis menatapnya tanpa jejak emosi apa pun.     

Chen Youran merasakan hawa dingin di hatinya. Kata-kata resepsionis mematahkan keraguan terakhirnya. Dia mengencangkan bibirnya dan berbalik. Kemudian. resepsionis di meja depan itu berteriak di belakangnya, "Nyonya Muda Ji, bukannya Anda mencari Presiden Ji?"     

Chen Youran pergi dari gedung perusahaan itu tanpa melihat ke belakang. Ketika dia keluar dari gedung, dia terengah-engah dan dadanya sepertinya ditekan oleh kabut gelap, yang membuatnya merasa masam dan tidak nyaman.     

***     

Setelah menerima telepon dari resepsionis meja depan, Yan Hao mengetuk pintu kantor presiden dan melaporkan, "Tuan Muda Kedua, resepsionis meja depan menelepon. Dia mengatakan kalau Nyonya Muda Tertua ada di bawah dan ingin bertemu dengan Anda."     

Ji Shaoheng bersandar malas di kursi besar. Kancing bagian atas kemejanya yang berwarna putih terbuka dan memperlihatkan dadanya yang seksi. Dia sangat santai, baik dalam mengenakan pakaian dan juga postur duduk. Saat ini, dia sedang bermain game dengan ponselnya. Setelah mendengar kata-kata Yan Hao, fokusnya segera teralihkan dari game dan berkata, "Biarkan dia naik."     

"Baik…" jawab Yan Hao sambil menatap Ji Shaoheng dengan heran. Kemudian, dia melangkah mundur.     

Ji Shaoheng pergi ke ruang istirahat yang berada di dalam kantor itu. Ji Jinchuan rupanya belum mengambil pakaiannya. Ketika dia membuka lemari, dia menemukan dasi, lalu dia memakainya pada lehernya. Dia kemudian kembali ke mejanya dan duduk. Melihat mejanya sedikit berantakan, dia dengan cepat membersihkannya. Dia juga mengambil salah satu dokumen, berpura-pura melihat-lihat isi di dalamnya, dan menajamkan telinganya untuk mendengarkan suara ketukan di luar pintu.     

Lebih dari 10 menit kemudian, Chen Youran belum juga datang. Ji Shaoheng menjadi sedikit tidak sabar. Dia langsung menelepon resepsionis meja depan dan bertanya, "Di mana Chen Youran?"     

Saat menerima telepon dari Ji Shaoheng, resepsionis meja depan tertegun dan terdiam selama puluhan detik. Sampai Ji Shaoheng mengulanginya lagi, dia menahan kegembiraannya dan menjawab, "Dia sudah pergi…"     

Ji Shaoheng mendengar bahwa Chen Youran telah pergi, mata tajam bak mata elang miliknya seketika dipenuhi dengan kesuraman. Dia bertanya, "Bukannya dia datang untuk mencariku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.