Aku Akan Membawanya ke Kediaman Utama
Aku Akan Membawanya ke Kediaman Utama
***
Keesokan paginya, Asisten Zhang datang ke Triumph Washington dengan membawa setumpuk dokumen, "Presiden Gu, ada pertemuan penting pukul dua siang ini. Anda harus menghadirinya…"
"Kamu memiliki wewenang penuh untuk mewakili diriku," ujar Gu Jinchen dengan wajah yang hangat dan santai.
"Presiden Gu, Anda tidak pernah datang ke perusahaan selama beberapa hari terakhir. Para direktur perusahaan memiliki beberapa pendapat. Anda harus menghadiri pertemuan ini," kata Asisten Zhang lagi.
"Kalau kamu tidak bisa menangani hal kecil ini dengan baik, untuk apa lagi aku mempekerjakanmu?" balas Gu Jinchen dengan nada yang masih hangat.
Pada saat Asisten Zhang berpikir tentang bagaimana membujuk Gu Jinchen, Chen Youran menuruni tangga dan berkata, "Sebaiknya kamu pergi ke perusahaan. Aku baik-baik saja di rumah sendirian…"
Gu Jinchen melirik Asisten Zhang dengan dingin. Asisten Zhang pun segera diam dan mundur ke satu sisi, dia tidak lagi berbicara. Chen Youran lalu berkata dengan suara hangat, "Kamu tidak harus menemaniku setiap hari. Pergi dan selesaikan dengan urusanmu sendiri. Selain itu, ada Bibi Wang di sini, jadi jangan khawatirkan aku."
Setelah bujukan Chen Youran, Gu Jinchen akhirnya mau pergi ke perusahaan sore ini. Tidak lama setelah dia pergi, Chen Youran membersihkan diri untuk bertemu Ji Wenqing. Mereka lalu pergi ke Teluk Nanhai. Chen Youran menunggu di luar, sementara Ji Wenqing masuk sendirian. Kebetulan, saat ini Bibi Wu sedang bermain dengan Ji Nuo di halaman depan.
"Nyonya…" sapa Bibi Wu dengan hormat.
Ji Wenqing mengangguk dan tersenyum padanya. Dia lalu melangkah maju untuk menggendong Ji Nuo. Bocah kecil itu tidak mengenalnya dan hanya menatapnya sambil mengangkat jari telunjuknya yang menggemaskan. Mata hitam anak itu seperti manik-manik kaca, hitam dan bulat.
"Di mana Fang Yaqing?" tanya Ji Wenqing.
"Ada di atas," jawab Bibi Wu.
Ji Wenqing tidak mengatakan apa-apa lagi setelah itu. Dia bermain dengan Ji Nuo di halaman, dengan Bibi Wu yang terus mengawasi mereka. Setelah memperkirakan waktu, dia menoleh pada Bibi Wu dan berkata, "Tolong tuangkan segelas air untukku…"
"Baik…" jawab Bibi Wu, yang kemudian segera pergi ke ruang tamu.
Ji Wenqing menggendong Ji Nuo dan berjalan cepat menuju pintu gerbang. Namun begitu dia sampai di gerbang besar itu, dia dihentikan oleh pengawal. Dia memandang mereka dengan dingin dan berkata, "Aku akan membawa Nuonuo pergi ke kediaman utama Keluarga Ji."
"Tidak ada yang bisa membawa Tuan Kecil pergi tanpa perintah Presiden Ji." Pengawal yang tubuhnya seperti tiang itu menghentikannya.
"Tidak bolehkah Tuan dan Nyonya Besar melihat Tuan Kecil?" Wajah Ji Wenqing menjadi dingin.
"Kami hanya mendengarkan perintah Presiden Ji," ucap pengawal itu dengan wajah tanpa ekspresi.
"Kamu…" Ji Wenqing menatapnya.
Bibi Wu bergegas berlari menghampiri mereka dengan terengah-engah. Dia merasa lega ketika melihat pengawal menghentikan mereka. Sebelumnya, ketika Ji Nuo hilang, Ji Jinchuan hampir memecatnya. Jika ada kesalahan lagi, dia benar-benar akan dikeluarkan.
"Nyonya Tertua, berikan Tuan Kecil pada saya," pinta Bibi Wu.
Ji Wenqing melangkah mundur dengan Ji Nuo di pelukannya, "Tuan dan Nyonya Besar merindukan cucu mereka. Biarkan aku membawa Nuonuo pergi ke kediaman utama."
"Saya akan memberi tahu Tuan Muda untuk membawanya ke sana akhir pekan ini," ucap Bibi Wu, yang tidak terpengaruh sama sekali.
"Bibi Wu, apa itu karena aku meninggalkan kediaman utama Keluarga Ji terlalu lama, jadi kamu bahkan tidak mendengarkanku?" Ji Wenqing mengubah ekspresi wajahnya,
"Kalau begitu, tunggu sebentar… Saya akan menghubungi Tuan dan Nyonya Besar untuk mengonfirmasi." Bibi Wu berkata dengan patuh.
"Oke, aku akan menunggu," kata Ji Wenqing. Dalam perjalanan menuju ke Teluk Nanhai, Ji Wenqing menelepon kediaman utama Keluarga Ji dan berkata akan membawa Ji Nuo datang kesana. Ji Yangkun dan istrinya pun sangat senang.
Bibi Wu pergi ke ruang tamu dan menelepon ke kediaman utama Keluarga Ji. Dia mengonfirmasinya melalui pengurus rumah di sana. Namun, dia masih sedikit khawatir, jadi dia menghubungi Ji Jinchuan juga.
Ji Wenqing masih menggendong Ji Nuo dan menunggu Bibi Wu. Pengawal menjaganya dengan sangat ketat. Seekor lalat yang punya sayap pun tidak akan bisa terbang keluar, apalagi dia menggendong anak bayi sebesar ini.