Aku adalah Kepala Keluarga Ji
Aku adalah Kepala Keluarga Ji
"Tidak, Tuan Kecil tidur sangat awal tadi malam," jawab Bibi Sun sambil menatap Chen Youran dengan tatapan kosong.
Chen Youran sedikit mengernyit, lalu memanggil Bibi Wu. Bibi Wu pun bergegas memasuki ruang makan dan bertanya, "Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, Nyonya Muda?"
"Kemarin malam kamu menelepon kediaman utama Keluarga Ji dan mengatakan kalau Nuonuo sedang menangis. Apa memang ada kejadian seperti itu?" tanya Chen Youran.
Bibi Wu sempat ragu-ragu, namun dia lalu berkata, "Tuan Muda mendengar kalau Anda pergi ke kediaman utama sendirian, jadi dia meminta saya untuk menelepon dan berbohong kepada Tuan dan Nyonya Besar."
Setelah mendengar itu, Chen Youran menyadari bahwa Ji Jinchuan khawatir dia akan diganggu ketika berada di kediaman utama Keluarga Ji sendirian, jadi pria itu meminta Bibi Wu untuk melakukan panggilan telepon dan berbohong. Dia mengerutkan bibirnya dan suasana menjadi hening sejenak. Kemudian, dia dengan lembut mengangkat sudut bibirnya dan bertanya, "Di mana dia sekarang?"
"Tuan Muda pergi pagi-pagi sekali," kata Bibi Wu dengan lembut.
***
Di kediaman utama Keluarga Ji…
Ji Jinchuan duduk di salah satu sofa dan minum teh yang baru saja disajikan oleh pelayan. Pengurus rumah tampak berdiri diam di sampingnya, melihat wajahnya yang suram dengan hati-hati dan diam-diam menebak maksud kedatangannya.
Saat ini, sosok Ji Shaoheng turun dari lantai atas. Dia melihat bahwa kakaknya tidak terlihat baik-baik saja. Dia pun berkata sambil tersenyum, "Kakak datang pagi-pagi untuk membela kakak ipar?"
Ji Jinchuan mengangkat pandangan matanya dan menatap Ji Shaoheng. Dia meletakkan cangkir tehnya dan berkata dengan suara yang tegas serta dingin, "Kalau kamu tidak ingin tinggal di luar negeri sepanjang hidupmu, lebih baik kamu tetap tinggal di rumah dan berperilaku dengan baik."
"Apa kamu datang untuk memberiku ceramah di pagi hari?" tanya Ji Shaoheng dengan alis yang terangkat tinggi-tinggi.
Kemudian terdengar suara langkah kaki lainnya datang dari tangga. Ji Yangkun dan Xie Suling turun bersamaan, tampak keduanya baru saja bangun. Dan ekspresi heran yang samar juga terlihat di wajah mereka.
Melihat Ji Jinchuan datang sendirian, Xie Suling bertanya, "Kenapa kamu datang pagi-pagi sekali hari ini? Di mana Nuonuo?"
Ji Shaoheng langsung menyahut, "Bu, kakak datang ke sini hari ini bukan untuk membicarakan soal cucu denganmu."
Mendengar hal itu, Xie Suling tertegun dan menatap Ji Jinchuan. Dia sangat merindukan cucunya sekarang, jadi tidak memperhatikan wajah dingin Ji Jinchuan. Dia pun bertanya, "Ada masalah apa?"
"Aturan tidak tertulis dari Keluarga Ji akan dihapuskan kalau itu memang harus dihapuskan. Aku tidak mau peristiwa tadi malam terjadi lagi di masa depan." Wajah tampak gelap Ji Jinchuan seolah diselimuti tinta hitam dan ekspresinya sangat dingin.
Setelah suara Ji Jinchuan jatuh, Ji Yangkun berkata dengan tegas, "Tidak Bisa!"
"Saat ini, aku adalah kepala Keluarga Ji." Suara Ji Jinchuan itu membawa sedikit rasa dingin.
Ji Yangkun menatap anaknya dengan serius dan berkata, "Aturan yang diturunkan oleh leluhur harus dipatuhi oleh semua generasi. Kamu ingin menghapus aturan itu hanya dalam satu langkah? Apa kamu ingin menjadi pendosa di Keluarga Ji?"
"Masih ada peraturan yang lain dalam Keluarga Ji." Ji Jinchuan bangkit tanpa ekspresi, mengancingkan kancing di tengah mantelnya, lalu menatap Ji Yangkun. "Siapa pun di Keluarga Ji harus mematuhi perintah kepala keluarga yang bertanggung jawab."
Maksud dari perkataannya adalah jika dirinya, Ji Jinchuan, mengatakan ingin menghapus aturan itu, tidak ada yang bisa membantahnya. Ji Yangkun menatap Ji Jinchuan dengan ekspresi kaget. Bagaimanapun juga, anak berbakti itu telah dihancurkan oleh seorang wanita. Ji Jinchuan melirik orang tuanya, lalu berjalan ke luar ruang tamu. Sudut matanya melihat sekilas Fang Yaqing yang berdiri di tangga. Dia sedikit mengernyit, kemudian melanjutkan langkahnya keluar dari rumah itu.
Fang Yaqing memperhatikan punggung Ji Jinchuan yang menghilang di pintu dan mengepalkan tangannya di pegangan tangga. Dia mendengar percakapan mereka dengan jelas. Ji Jinchuan tidak ragu untuk melawan orang tuanya demi Chen Youran. Selama ini, Fang Yaqing mengalami hidup yang penuh penderitaan, jadi entah mengapa mereka bisa hidup lebih baik darinya.