Aturan Seperti Itu Terlalu Keras
Aturan Seperti Itu Terlalu Keras
Ji Yangkun melirik pengurus rumah. Pengurus rumah lalu mengangguk dan memahami maksudnya. Dengan satu gerakannya saja, para pelayan yang menunggu di ruang tamu seketika mundur.
Xie Suling memandang Chen Youran dan berkata dengan serius, "Pada awalnya, kami setuju kamu dan Jinchuan bersama karena perilaku baikmu. Dan lagi, kamu memberikan cucu pertama pada Keluarga Ji, jadi kami tidak menyelidiki masalah antara kamu dan Gu Jinchen. Tetapi tidak butuh waktu lama, kamu memiliki hubungan dengan pria lain. Keluarga Ji adalah keluarga terpelajar, hal yang paling penting bagi kami adalah reputasi dan harga diri."
Xie Suling berbicara dengan tegas, ucapannya terdengar agak dingin dan galak. Chen Youran menurunkan pandangannya dan matanya jatuh pada koran di atas meja teh. Setelah hening sejenak, dia mengangkat kepalanya dan menatap lurus ke arah ibu mertuanya, "Tuan Liang dan aku memang bertemu secara pribadi, tetapi itu untuk hal-hal lain. Fakta yang sebenarnya terjadi tidak sekotor yang dikatakan oleh media."
Ji Shaoheng lalu ikut buka suara, "Sayangnya, kakak ipar belum tahu. Salah satu aturan Keluarga Ji adalah memutuskan kontak dengan teman lawan jenis setelah menikah dengan anggota Keluarga Ji."
"Kenapa begitu?" Chen Youran mengerutkan keningnya.
"Sebagai anggota Keluarga Ji, kita harus mematuhi peraturan demi reputasi keluarga ini." Ji Shaoheng tersenyum ringan. Tidak bisa dibedakan apa senyum itu tulus atau hanya pura-pura. "Kalau kamu tidak berhubungan laki-laki lain, tentu tidak akan dipotret oleh media."
Aturan seperti itu sepertinya terlalu kaku, batin Chen Youran.
"Karena keluarga Ji adalah keluarga terpelajar, mereka seharusnya memahami perasaan dan alasan manusia berhubungan dengan manusia lain, daripada memaksa semua orang untuk mematuhi aturan kaku itu..." kata Chen Youran yang secara refleks membalas.
Sebelum selesai berbicara, Chen Youran dikejutkan oleh suara hentakan. Ji Yangkun meletakkan cangkir air dengan keras di atas meja teh dan membuat suara yang sangat mengejutkan, yang membuat beberapa orang di sana menjadi takut. Chen Youran kemudian memandang Ji Yangkun. Melihat wajah ayah mertuanya yang muram, dia menyadari bahwa dia baru saja mengatakan sesuatu yang salah. Meskipun aturan Keluarga Ji tidak masuk akal, tetapi itu juga diturunkan oleh leluhur mereka. Meskipun apa yang dikatakannya tadi masuk akal, itu sama saja dengan mencela pembuat aturan karena tidak menghormati leluhurnya.
***
Setelah selesai bekerja, Ji Jinchuan menghadiri acara jamuan makan. Ketika dia sampai di rumah, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Dia melepas mantelnya dan menyerahkannya kepada Bibi Sun. Kemudian dia menarik dasinya dan bertanya, "Di mana dia?"
Bibi Sun mengambil alih mantel Ji Jinchuan dan menjawab, "Nyonya Muda belum kembali..."
"Apa yang sedang dia lakukan?" tanya Ji Jinchuan dengan kening yang mengerut.
"Tadi Nyonya Muda menelepon ke rumah dan berkata dia akan pergi ke kediaman utama Keluarga Ji," jawab Bibi Sun. Dia lalu menggantung mantel tuan mudanya itu di gantungan pakaian.
"Dia tidak kembali setelah bekerja dan langsung pergi ke kediaman utama?"
"Benar, Tuan Muda…"
Chen Youran tidak akan pergi ke kediaman utama Keluarga Ji tanpa alasan, jadi Ji Jinchuan menebak bahwa mereka di kediaman utama pasti menghubunginya dan memintanya untuk pergi ke sana sendirian. Itu pasti karena apa yang terjadi pada siang hari.
Di aula leluhur di kediaman Keluarga Ji, Chen Youran dihukum berlutut di depan Lingpai (kurang lebih seperti prasasti) leluhur, bersimpuh di meja teh kecil dan menyalin aturan Keluarga Ji. Dia telah menulis selama tiga jam, sampai-sampai pergelangan tangannya terasa sakit. Dia pun menggoyangkan pergelangan tangan kanannya beberapa kali dan menundukkan kepalanya untuk kembali menulis lagi. Cahaya di aula leluhur tidak terlalu bagus dan dia tidak bisa memperkirakan jam berapa sekarang. Dia ingin cepat selesai menulis dan kembali untuk menggendong Ji Nuo dan menidurkannya.
Sementara itu, di ruang tamu, Ji Yangkun masih berada di sana. Telepon rumah di sebelahnya tiba-tiba berdering. Pengurus rumah pun melangkah maju dan mengangkat, "Halo, dengan kediaman utama Keluarga Ji..."
"Saya Bibi Wu." Suara Bbi Wu terdengar sedikit cemas. "Apa Nyonya Muda masih berada di kediaman utama?"
Pengurus rumah memandang Ji Yangkun dan Xie Suling, lalu menjawab, "Benar..."
"Pada malam hari, Nyonya Muda selalu menghibur Tuan Kecil untuk tidur. Jadi ketika Nyonya Muda pergi malam ini, Tuan Kecil menolak untuk tidur sepanjang waktu. Dia terus menangis hingga suaranya menjadi serak."