Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Mau Tidak Mau Harus Menikah Dengannya



Mau Tidak Mau Harus Menikah Dengannya

1Waktu pulang kerja pun tiba. Chen Youran saat ini sedang bersiap untuk menghentikan taksi, namun tiba-tiba sebuah Maserati berwarna merah berhenti di depannya. Dia pun sedikit terkejut dan mundur selangkah. Kaca jendela mobil kemudian diturunkan, yang memperlihatkan wajah muda dan cantik milik Du Ruowei.      

"Nona Chen, mari kita minum kopi," ajak Du Ruowei tanpa basa-basi.     

Menerima ajakan itu, Chen Youran tidak punya alasan untuk menolak, jadi dia tersenyum dan berkata, "Oke..."     

"Ayo, silakan naik," kata Du Ruowei.     

Chen Youran membuka pintu mobil tersebut dan duduk di kursi penumpang depan. Mereka lalu pergi ke sebuah kafe yang berada di dekat Times Square. Mereka duduk di ruangan terbuka kafe tersebut, suasananya sangat nyaman, dengan pohon willow di tepi sungai dan lingkungan yang elegan.     

Setelah pelayan membawakan kopi, Du Ruowei mengaduknya menggunakan sendok kecil dengan perlahan. Ia lalu membuka obrolan, "Nona Chen, apa kamu tahu kenapa aku menemui hari ini?"     

Chen Youran yang mendengar ucapan Du Ruowei menduga bahwa hari ini akan menjadi lebih dari sekadar minum kopi. Setelah memikirkannya beberapa saat , dia tidak bisa menebak niat Du Ruowei mengajaknya minum kopi, kemudian dia menggelengkan kepalanya.     

Du Ruowei meletakkan sendok kopinya dan menatap Chen youran, "Apa kamu tahu kenapa aku menikahi Xu Chengyan?"     

"Karena opini publik," jawab Chen Youran dengan santai.     

"Ya, itu karena opini publik." Jejak ketidakpuasan melintas di wajah Du Ruowei, dia kembali berkata, "Aku baru berusia 20 tahun, aku bahkan menikah sebelum menyelesaikan studiku."     

"Xu Chengyan adalah pria yang sangat baik. Bahkan kalau kamu menikah, dia tidak akan mengganggu kebebasanmu," kata Chen Youran. Dia berpikir bahwa dirinya tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Xu Chengyan kecuali sebagai teman, jadi menurutnya cukup janggal jika Du Ruowei membicarakan hal ini dengannya.     

Du Ruowei mencibir, dia lalu mengeluarkan setumpuk foto dari tas tangannya dan melemparkannya ke depan Chen Youran sambil berkata, "Iya, dia tidak akan ikut campur karena dia tidak ingin aku juga mengganggu kebebasannya."     

Kemudian Chen Youran mengambil foto-foto itu dan memeriksanya. Itu adalah foto Xu Chengyan berkencan dengan wanita lain, termasuk yang berada di dalam mobil, restoran, bahkan hotel. Dia mendorong foto itu kembali ke Du Ruowei di sepanjang meja dan berkata, "Kamu seharusnya tahu orang seperti apa dia sebelum kamu memutuskan untuk menikah dengannya."     

"Tapi mau tidak mau, aku harus menikah dengannya," ujar Du Ruowei yang mengepalkan foto-foto ini, yang seluruh isinya seolah menampar wajahnya dan membuatnya merasa malu.     

Meskipun Ji Jinchuan memiliki banyak wanita di luar sana sebelum menikah, tetapi dia adalah suami yang baik setelah pernikahannya dan selalu mengabaikan wanita lain yang menyerahkan diri ke pelukannya. Sementara Xu Chengyan adalah seorang playboy. Kehidupan pribadinya kacau sejak sebelum menikah. Dan dia masih tetap seperti itu setelah menikah. Hal itu pun benar-benar mempermalukan Du Ruowei sebagai istrinya.     

"Kalau bukan karena kamu, aku tidak harus menikah dengannya!" ucap Du Ruowei yang menatap Chen Youran dengan dingin.     

"Aku?" tanya Chen Youran dengan linglung.     

"Xu Chengyan telah meminum obat bius hari itu. Tadi malam, aku tahu kalau obat itu awalnya diberikan kepada Gu Jinchen. Tujuannya adalah untukmu. Xu Chengyan tidak sengaja meminum air yang diberi obat bius dan kebetulan aku pergi ke kamar yang salah. Dan terjadilah hal itu." Wajah Du Ruowei menunjukkan sedikit kemarahan.     

Chen Youran tercengang mendengar hal itu. Ketika mengingatnya, dia sadar bahwa itu hari di mana Sun Xiaoxiao menipunya untuk pergi ke hotel. Du Ruowei menatap Chen Youran, tangannya yang memegang gagang cangkir kopi mengencang, sementara ekspresi wajahnya penuh dengan kemarahan. Ia berkata, "Bukannya menurutmu aku pantas untuk membencimu?"     

"Nona Du, aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tahu akan terjadi hal seperti itu pada hari itu." Chen Youran menundukkan kepalanya dan meminta maaf. Jika Du Ruowei tidak datang kepadanya, dia akan tetap terkurung dalam ketidaktahuan selamanya. Orang yang menyuruh Sun Xiaoxiao menipunya untuk pergi ke hotel pasti memiliki kebencian yang mendalam padanya dan pasti ingin menghancurkannya.     

"Maaf?" Du Ruowei mencibir dan tampak ada tatapan dingin di matanya. "Apa satu kata maaf bisa menghapus penderitaanku?"     

"Kalau kamu tidak dapat menerima tindakan Xu Chengyan, kamu bisa menceraikannya. Tidak perlu datang kepadaku untuk mengajukan pertanyaan. Aku bukan orang yang mengarah ke hal itu. Seharusnya kamu mencari orang yang memberikan obat bius itu," kata Chen Youran dengan lemah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.