Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kejutan Untukmu (3)



Kejutan Untukmu (3)

0Sudah tidak ada tangan yang menutupi di depan matanya. Chen Youran kemudian membuka matanya dan melihat pemandangan di ruangan itu dengan takjub. Di tengah ruangan, terdapat sebuah hiasan berbentuk hati besar yang dikelilingi oleh lilin-lilin dan di atasnya ada penutup kaca transparan. Lilin-lilin tersebut terdapat dalam berbagai ukuran, mulai dari yang besar hingga ke kecil. Nyala api yang menyala memancarkan cahaya yang hangat. Terdapat pula sebuah kue di atas meja. Lilin-lilin tersebut telah dinyalakan, sehingga seluruh ruangan menjadi kuning karena sinar hangat dari lilin-lilin tersebut. Tempat tidur yang besar dan empuk pada kamar itu ditutupi dengan kelopak mawar. Tekstur kelopak mawar yang halus, menjadikannya tampak semakin indah dan terlihat seperti cairan darah dalam cahaya hangat lilin.     

Chen Youran menatap semua pemandangan di depannya dengan sangat terkejut, sehingga lupa untuk berkata-kata.     

"Selamat ulang tahun, Youyou…"     

Chen Youran tiba-tiba merasakan benda dingin menyentuh lehernya. Dia pun menundukkan kepalanya, rupanya sebuah kalung berukiran halus melingkar di lehernya. Dia mengangkat tangannya dan membelai liontin di kalung itu. Lapisan kabut air pun seketika menyembur dari bagian bawah matanya. Tangan lain yang tergantung di sisi tubuhnya menggenggam erat pakaiannya. Setelah pergi ke California, Chen Youran tidak pernah merayakan ulang tahun lagi. Bahkan dalam situasi tiga tahun yang membingungkan itu, dia bahkan tidak ingat kapan ulang tahunnya. Dia menggigit bibirnya dan sudut matanya menjadi merah.     

"Bagaimana kamu tahu..."     

Ji Jinchuan berjalan ke hadapan istrinya, lalu menatap matanya yang memerah. Dia berkata dengan kehangatan langka di mata hitamnya, "Aku tahu itu ketika aku mengenalmu."     

Chen Youran menatap Ji Jinchuan dengan kabut yang menjadi semakin tebal di matanya. Perlahan kabut itu berubah menjadi embun dan menempel pada bulu matanya yang gelap dan tipis, sehingga membuat bulu matanya basah. Ji Jinchuan kemudian membawanya ke depan dan berdiri tepat di depan kue.      

"Make a wish…" ucap Ji Jinchuan.     

Chen Youran menganggukkan kepalanya, menyatukan tangannya, dan diam-diam membuat permintaan. Setelah beberapa saat, dia membuka matanya dan meniup lilin.     

"Ada begitu banyak kejutan kali ini. Apa ini merupakan ide yang diberikan oleh Asisten Xiao atau Sekretaris Feng kepadamu?"     

"Kalau seperti itu, kamu benar-benar meremehkan diriku." Temperamen dingin Ji Jinchuan yang biasanya berubah menjadi sedikit hangat.     

"Apa aku salah?" Nada suara Chen Youran sedikit terkejut. Dia memikirkannya sendiri? Batinnya.     

Presiden Ji, yang selalu bersikap kaku, dingin, dan membosankan pada hari-hari kerja, kini memberikan kejutan sebanyak tiga kali hari ini. Itu tidak seperti sikapnya yang biasanya.     

Ji Jinchuan memilih berdiri diam dan tidak mengatakan apa pun. Chen Youran berdiri berjinjit dan mencium sudut bibir suaminya. Dia menahan kabut di bagian bawah matanya dan berkata, "Terima kasih, terima kasih banyak untuk hari ini..."     

Ji Jinchuan memegang bahu Chen Youran dan berkata, "Sudah waktunya bintang ulang tahun hari ini memotong kue."     

Lilin-lilin yang dinyalakan memancarkan cahaya hangat yang menutupi semua sudut dan membuat ruangan penuh dengan suasana kehangatan. Chen Youran kemudian memotong kue. Sementara Ji Jinchuan menusuk buah dan memasukkannya ke mulut Chen Youran sambil bertanya, "Youyou, apa kamu bahagia hari ini?"     

Chen Youran membuka mulutnya dan memakan buah itu. Dia berkedip. Sudut mulutnya memiliki senyum manis, dan bagian bawah matanya tampak bersinar karena air mata. "Sangat bahagia," tuturnya.     

Ji Jinchuan membungkuk untuk mencium air mata di bulu mata istrinya. Dia menghela napas dan berkata, "Aku ingin membuatmu bahagia, tapi aku tidak menyangka malah membuatmu menangis."     

Chen Youran memegangi pipinya, menggelengkan kepalanya, dan berkata dengan suara lembut, "Tidak, hanya saja semua ini terlalu mengejutkan."     

Mendengar hal itu, bibir Ji Jinchuan melengkung. Dia berkata, "Kamu bodoh… Kamu bahkan tidak ingat hari ulang tahunmu."     

Chen Youran menjulurkan lidahnya untuk bercanda. Kemudian, dia bertanya, "Apa ini semua disiapkan oleh bibi?"     

"Iya, aku ingin menyiapkan semuanya sendiri, tetapi aku tidak bisa pergi dari rapat penting di sore hari. Aku tidak memercayai pelayan, jadi aku harus menyuruh bibi untuk datang," ucap Ji Jinchuan dengan suara hangat.     

"Ini pasti sangat merepotkan untuk bibi..." Chen Youran berkata dengan malu-malu.     

Sebelum Chen Youran selesai berbicara, bibir Ji Jinchuan sudah mengecup bibirnya. Ji Jinchuan memegangi wajah istrinya itu dan menciumnya dalam-dalam. Ada napas yang terjalin antara mulut dan hidungnya. Mereka kemudian terjatuh ke tempat tidur. Ji Jinchuan meletakkan tubuh istrinya di tempat tidur yang ditaburi dengan kelopak mawar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.