Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kejutan Untukmu (2)



Kejutan Untukmu (2)

2Setelah itu, wanita yang membawa biola melangkah maju ke depan dan bertanya, "Presiden Ji, musik apa yang ingin Anda dengarkan?"     

Ji Jinchuan memandang Chen Youran. Namun, Chen Youran tidak bisa memikirkan musik apa pun untuk didengar. Dia lalu tersenyum pada wanita itu dan berkata, "Pilihlah lagu yang cocok untuk suasana saat ini."     

"Baiklah…" jawab wanita itu sambil menyunggingkan senyuman. Lalu dia melangkah ke samping untuk memainkan sebuah lagu.     

Ji Jinchuan memandang manajer hotel dan berkata, "Pergilah..."     

Mendengar hal itu, manajer hotel membungkuk sedikit, kemudian melangkah mundur. Tak lama kemudian, tiba waktunya untuk makan malam. Ji Jinchuan dan Chen Youran mengambil pisau serta garpu masing-masing, lalu mulai makan. Setelah menyantap steak yang disediakan, Chen Youran menatap pria di seberangnya dan bertanya, "Hari ini kamu mengirim bunga dan membawaku ke sini untuk melihat hujan meteor. Apa kamu sedang menyogokku?"     

Puncak alis Ji Jinchuan sedikit bergerak ketika mendengar hal itu. Dia lalu membalas, "Memang ada satu hal."     

"Jangan katakan dulu, biarkan aku yang menebaknya." Chen Youran memiringkan kepalanya sejenak dan menatap Ji Jinchuan. "Apa kamu punya wanita lain di luar?"     

Ji Jinchuan mengangkat pandangannya dan menatap istrinya. Dia kemudian kembali menundukkan kepalanya dan terus memotong steak, "Apa hanya itu yang ada di kepalamu sepanjang hari ini?"     

"Aku hanya menggodamu saja..." Chen Youran tersenyum. Dia ingin tahu hal apa yang bisa membuat seorang Presiden Ji menjadi seperti ini. "Ceritakan apa maksud ini semua..."     

Ji Jinchuan mengambil gelasnya dan menyesap anggur di dalamnya, dia lalu berkata, "Kamu akan tahu nanti..."     

Mendengar hal itu, rasa ingin tahu Chen Youran menjadi lebih serius. Dia pun kembali bertanya, "Apa kamu tidak bisa mengatakannya sekarang?"     

"Tidak," jawab Ji Jinchuan sambil menggelengkan kepalanya.     

"Apa kamu benar-benar tidak bisa mengatakannya?" tanya Chen Youran yang menatap Ji Jinchuan dengan penuh semangat.     

Ji Jinchuan merasa geli dengan sikap manja istrinya. Dia tersenyum kecil dan tetap menggelengkan kepalanya. Chen Youran pun mengerutkan bibirnya dan menggumamkan kalimat, "Kalau tidak mau mengatakannya, ya sudah..."     

Setelah itu, Chen Youran menundukkan kepalanya dan memotong steak di piringnya.     

Setelah memainkan sebuah lagu, wanita pemain biola kembali memainkan lagu baru. Pasangan itu makan sambil mendengarkan musik. Namun hingga selesai makan malam, tidak ada satu pun meteor yang muncul.     

"Apa mungkin berita itu salah?" tanya Chen Youran sambil menopang kepalanya. Dia bahkan sudah tidak tahu berapa banyak lagu yang telah dimainkan.     

"Mungkin saja," ucap Ji Jinchuan dengan tenang.     

"Mungkin saja?" Chen Youran mengerutkan keningnya dan menatapnya dengan ekspresi kecewa.     

Pada pukul 11 malam, waktu untuk mengeksekusi rencana kejutan kepada Chen Youran telah tiba. Ji Jinchuan memandangi wanita yang memainkan biola. Wanita itu pun langsung mengerti dan membungkuk, lalu berjalan pergi. Sementara itu, Chen Youran mengeluarkan ponselnya dan menghubungi ke rumah. Bibi Wu yang menjawab teleponnya dan mengatakan bahwa Ji Nuo kecil sudah tertidur, jadi mereka tidak perlu khawatir. Begitu dia menutup telepon dan hendak memainkan ponselnya, dia mendengar suara kembang api melesat ke langit malam.     

Duaaarr!!     

Pemandangan warna-warni seketika menerangi seluruh langit malam. Chen Youran memegang ponselnya dan melihat ke langit. Cahaya warna-warni yang indah menyinari wajahnya yang cantik.     

"Kenapa ada orang yang menyalakan kembang api saat ini?" tanya Chen Youran.     

Mata hitam Ji Jinchuan menatap istrinya dengan tenang dan berkata, "Tidak ada hujan meteor, aku hanya bisa menggunakan ini untuk menyogokmu."     

Chen Youran mengerutkan bibirnya dan menatap ke langit. Ada senyum manis di wajahnya. Cahaya dari kembang api memudar dan terpantul pada pupil mata gelap keduanya. Mereka terus berada di atap resor itu untuk beberapa saat. Setelah itu, Ji Jinchuan melirik arlojinya, akhirnya waktunya hampir tiba. Dia maju dan meraih pergelangan tangan Chen Youran, lalu membawanya dengan langkah cepat.     

Hal ini membuat Chen Youran menatap Ji Jinchuan dengan curiga. Dia ikut mempercepat langkahnya untuk mengikuti suaminya dan bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan?"     

"Aku sedang terburu-buru," jawab Ji Jinchuan dengan sederhana.     

Mereka kemudian naik lift menuju lantai kamar presidential suite dan berjalan menuju kamar yang khusus didedikasikan untuk Ji Jinchuan. Sampai di depan pintu kamar, Ji Jinchuan mengeluarkan kartu kamar dari sakunya dan berkata, "Tutup matamu..."     

"Kenapa?" tanya Chen Youran.     

"Cepat tutup." Ji Jinchuan mendesaknya.     

Chen Youran melirik suaminya dan kembali bertanya, "Apa ada kejutan?"     

Mendengar hal itu, alis Ji Jinchuan terangkat, namun dia tidak berkomentar apa pun. Chen Youran pun menutup matanya. Ji Jinchuan lalu melihat istrinya sedikit mengintip, jadi dia mengangkat tangan kirinya untuk menutupi matanya, kemudian membuka pintu. Setelah itu, dia membuka pintu dan mendorong perlahan Chen Youran untuk masuk ke dalam kamar. Dia kemudian menutup pintu di belakangnya dengan kaki dan melepaskan tangannya di yang menutupi mata istrinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.