Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Ji Nuo Kecil Tidak Merespons



Ji Nuo Kecil Tidak Merespons

1"Xue Jie sangat licik. Dia tidak mau mengatakan di mana Nuonuo sampai dia naik pesawat." Ji Jinchuan berkata dengan wajah dingin.     

"Bagaimana kalau dia sudah naik pesawat dan pergi begitu saja?" kata Chen Youran yang merasa sangat cemas.     

Bibir tipis Ji Jinchuan sedikit terangkat, dengan sedikit hawa dingin di dalamnya. Dia lalu berkata, "Tidak, dia tidak akan bisa pergi begitu saja."     

Mendengar apa yang Ji Jinchuan katakan, Chen Youran menebak bahwa suaminya itu pasti punya rencana lain, jadi dia tetap diam.     

Tiba-tiba, sebuah mobil datang ke arah mereka dan berhenti tepat di depan mereka. Seorang pengawal yang mengenakan setelan jas hitam turun dari kursi pengemudi dan menyapa, "Presiden Ji…"     

Ji Jinchuan berjalan mendekat ke mobil itu dengan membawa Chen Youran. Dia kemudian membuka pintu belakang mobil dan memberi isyarat kepada Chen Youran untuk masuk ke dalam. Setelah Chen Youran masuk dan duduk di dalam mobil, Ji Jinchuan mengitari bagian depan mobil dan berjalan ke sisi lain. Dia membuka pintu, lalu naik ke mobil. Pengawal itu juga ikut naik ke mobil, menyalakan mesin, dan berkendara menuju kota.     

Di sisi lain, Feng Yi mengantar Xue Jie ke bandara. Xue Jie naik pesawat dengan lancar karena telah melakukan kompensasi dengan petugas bandara terlebih dahulu. Sebelum pesawat lepas landas, Xue Jie mengirim alamat tempat Ji Nuo kecil berada ke ponsel Ji Jinchuan. Kemudian, dia mengeluarkan kartu sim dari ponselnya, memecahnya menjadi dua bagian, dan membuangnya ke dalam tong sampah.     

Saat memasuki daerah perkotaan, Ji Jinchuan menerima pesan teks dari nomor yang tidak kenal. Pesan singkat tersebut berisi sebuah alamat. Dia pun segera menghubungi Xiao Cheng.     

Setelah setengah jam, Xiao Cheng menghubunginya balik dan berkata, "Presiden Ji, saya sudah menemukan Tuan Kecil."     

Bibir tipis Ji Jinchuan yang dingin perlahan menyunggingkan senyum. Dia kemudian berkata dengan dingin, "Beri tahu pramugari di pesawat kalau seseorang melarikan diri dengan membawa sejumlah uang…"     

Setelah tiba di Teluk Nanhai, Chen Youran dan Ji Jinchuan yang baru saja memasuki ruang tamu, melihat Ji Yangkun dan Xie Suling yang tengah duduk di sofa. Ji Yangkun pun segera bertanya kepada kedua orang itu, "Di mana Nuonuo? Kenapa kamu tidak membawanya kembali?"     

Sebelum mereka menjawab, Xie Suling bertanya, "Tidak akan terjadi apa-apa, kan?"     

Setelah Ji Jinchuan dan Chen Youran pergi, Bibi Wu menelepon ke kediaman utama Keluarga Ji. Begitu Ji Yangkun dan Xie Suling mendengar berita tentang Ji Nuo, mereka bergegas pergi ke Teluk Nanhai dan menunggu pasangan itu kembali. Tentu saja, mereka kini merasa cemas ketika melihat bahwa anak dan menantu mereka tidak membawa cucu mereka kembali.     

"Tunggu saja," jawab Ji Jinchuan dengan singkat.     

"Tunggu? Apa yang kita tunggu?" tanya Xie Suling.     

"Dia masih di jalan." Ji Jinchuan menjawab dengan lemah.     

"Kenapa dia masih di jalan? Apa kamu tidak bisa mengatakan beberapa kata yang lebih detail lagi? Aku sangat khawatir…" Xie Suling memang tampak sangat khawatir.     

"Ibu…" Chen Youran memanggilnya dengan lembut. Sebelum menjelaskannya, tubuh Xie Suling sudah hampir jatuh. "Nuonuo baik-baik saja. Asisten Xiao telah menemukannya dan sedang dalam perjalanan kembali."     

Mendengar Chen Youran mengatakan hal tersebut, Ji Yangkun dan Xie Suling merasa lega. Xie Suling bergumam pada dirinya sendiri, "Itu bagus, itu bagus…"     

Mereka semua pun menunggu dengan sabar. Setelah beberapa saat, terdengar suara mobil datang dari halaman. Chen Youran dan Xie Suling adalah orang yang paling cepat keluar dari ruang tamu. Mereka melihat Xiao Cheng yang keluar dari mobil sambil menggendong Ji Nuo di tangannya dan membawanya ke beranda rumah. Chen Youran kemudian melangkah maju untuk mengambil alih dan memeluk Ji Nuo kecil, lalu masuk kembali ke ruang tamu. Ada kabut tipis di bagian bawah matanya dan sudut matanya tampak sedikit merah.     

Ketika Xie Suling melihat Ji Nuo kecil aman, hatinya seketika merasa lega, seolah batu yang begitu berat akhirnya jatuh dan hilang. "Syukurlah, untungnya dia tidak apa-apa."     

Ji Jinchuan menatap Ji Nuo kecil di pelukan Chen Youran sejenak dan sedikit mengernyit. Kemudian, dia menatap Xiao Cheng dan bertanya, "Dia sedang tidur?"     

"Iya..." Xiao Cheng menganggukkan kepalanya.     

Ucapan Ji Jinchuan membuat semua orang sadar akan sesuatu yang salah. Chen Youran kemudian memanggil-manggil nama anaknya beberapa kali terus-menerus. Namun, Ji Nuo sama sekali tidak menanggapi, sehingga mereka semua langsung panik.      

Batu yang begitu berat di hati Xie Suling yang sudah jatuh dan hilang terasa seolah kembali lagi, dia bertanya, "Ada apa?"     

"Ayo pergi ke rumah sakit," kata Ji Jinchuan yang kemudian melangkah dan mengambil kunci mobil di atas meja teh.     

Chen Youran segera mengikutinya dengan menggendong Ji Nuo di tangannya. Langkahnya tergesa-gesa karena dia sedang bingung dan cemas.     

"Ayo kita pergi juga," ajak Ji Yangkun.     

Xie Suling mengangguk dan mereka dengan cepat berjalan meninggalkan ruang tamu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.