Nuonuo Diculik (3)
Nuonuo Diculik (3)
Ji Yangkun yang mendengar bahwa cucu pertamanya hilang segera datang ke Teluk Nanhai bersama dengan Fang Yaqing dan Ji Shaoheng. Ji Yangkun kemudian memarahi Xie Suling ketika mendengar detail cerita tentang masalah ini. Kali ini, Xie Suling tetap diam dan membiarkan suaminya memarahinya dengan sangat kejam. Setelah Ji Yangkun memarahinya, dia berkata dengan terisak, "Kalau kamu memang benar-benar sangat marah, cepat pikirkan cara untuk segera menemukan Nuonuo..."
"Bu, jangan menangis terus… Bukannya polisi sudah membantu untuk menemukan Nuonuo? Pasti akan segera ada berita baik," ucap Fang Yaqing mencoba menghibur ibu mertuanya itu.
Sementara itu, Ji Shaoheng mengambil teko dan menambahkan secangkir teh untuk dirinya sendiri. Dia berkata dengan santai, "Kalau ibu berani membawa Ji Nuo ke tempat sepi yang jarang orang lewat, seharusnya ibu sudah siap akan kemungkinan Ji Nuo diculik. Kalau yang menculik adalah musuh Kak Jinchuan atau seseorang yang membutuhkan uang, kita semua hanya perlu menunggu. Orang itu, cepat atau lambat pasti akan menghubungi Kak Jinchuan…"
Wajah Chen Youran tidak terlalu baik ketika mendengar hal itu. Dengan suaranya yang terdengar kering dan serak, dia berkata, "Nuonuo masih sangat kecil. Sekarang aku tidak tahu hal buruk apa yang sedang dia alami."
Xie Suling mengangguk setuju dan menangis sepanjang pagi. Matanya pun menjadi merah dan bengkak. Dia menyahut, "Kita juga tidak tahu apa bocah kecil itu mungkin sedang kelaparan..."
Ji Yangkun berada di Teluk Nanhai selama satu jam, kemudian pergi. Sementara Xie Suling yang mungkin merasa malu untuk tetap berada di sana pun ikut pergi bersama mereka.
Fang Yaqing ikut pergi dengan menaiki mobil Ji Shaoheng. Setelah meninggalkan Teluk Nanhai, dalam perjalanan Ji Shaoheng ke perusahaan, Fang Yaqing bertanya, "Apa kamu yang melakukannya?"
"Apa menurutmu selama itu hal buruk yang terjadi pada Kak Jinchuan, itu selalu aku yang melakukannya?" Ji Shaoheng memiliki tatapan tajam di ujung matanya dan ekspresi wajahnya tampak tidak senang.
"Apa kamu berani bersumpah kalau itu tidak ada hubungannya denganmu?" Fang Yaqing menoleh ke samping dan menatapnya dengan tegas.
Emosi Ji Shaoheng bergejolak, seringai tiba-tiba muncul dari sudut bibirnya. Dia berkata, "Hal ini tidak ada hubungannya denganku. Kalau kamu merasa ragu, bukannya kamu merasa kalau kamu juga bisa menjadi orang yang mencurigakan?"
"Kamu bersalah, jadi kamu tidak berani bersumpah!" Fang Yaqing berkata dengan tegas.
"Fang Yaqing!" bentak Ji Shaoheng sambil menarik rambut Fang Yaqing, dengan hawa dingin yang jahat di wajahnya yang tampan. "Aku belum melakukannya… hanya belum melakukannya, jadi aku tidak perlu bersumpah!"
Kekuatan Ji Shaoheng begitu besar, sampai-sampai kepala Fang Yaqing miring ke belakang. Rasa sakit yang tajam dari kulit kepalanya itu membuat wajahnya memutih untuk sementara waktu. Ji Shaoheng kemudian menepuk wajahnya dua kali, kemudian melepaskannya sambil berkata, "Ingat, aku suamimu!"
Fang Yaqing menahan air matanya dan berteriak, "Berhenti!"
Yan Hao melirik Ji Shaoheng melalui kaca spion. Dengan seizinnya, dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Begitu mobil berhenti, Fang Yaqing membuka pintu dan bergegas turun. Lalu dengan perintah Ji Shaoheng lagi, Yan Hao pun menyalakan mesin dan mobil Bentley itu menghilang di depan Fang Yaqing.
Melihat mobil yang perlahan menghilang dari pandangannya, Fang Yaqing tidak bisa lagi menahan tangisnya dan mulai terisak. Ketika sudah cukup menangis, dia pun menyesuaikan suasana hatinya dan menghentikan taksi.
Di dalam mobil Bentley, Yan Hao bertanya kepada pria di kursi belakang, "Tuan Muda Kedua, menurutmu siapa yang melakukannya kali ini?"
"Menurutmu siapa yang paling membenci Kak Jinchuan?"
Yan Hao berpikir sejenak, lalu menjawab, "Xue Jie."
Ji Shaoheng tersenyum semakin jahat dan berkata, "Dia telah menghancurkan perusahaan Grup Xue, memasukkan Xue Ling ke rumah sakit jiwa, dan bahkan membuat Xue Jie menjadi kecanduan narkoba. Xue Jie juga tidak sengaja membunuh istrinya. Keluarga yang awalnya baik-baik saja telah dihancurkan oleh Kak Jinchuan. Apa bisa Xue Jie tidak membencinya?"